Update Saham Pilihan dan IHSG Terkini

Update Saham Pilihan dan IHSG Terkini
Update Saham Pilihan dan IHSG Terkini

JAKARTA - Menjelang akhir pekan, pasar saham Indonesia menghadapi tantangan koreksi teknikal yang berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat, 1 Agustus 2025, diperkirakan masih berada dalam tekanan. Meski begitu, sejumlah saham tetap direkomendasikan oleh analis sebagai peluang yang menarik untuk dicermati oleh investor.

IHSG tercatat melemah 0,87% ke level 7.484 pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025. Tekanan jual yang terus mendominasi menjadi penyebab utama pelemahan ini. Tim Analis MNC Sekuritas mengidentifikasi bahwa posisi IHSG saat ini tengah berada dalam fase wave (iv) secara teknikal, yang menunjukkan potensi koreksi lanjutan masih terbuka.

“Sehingga IHSG masih rawan terkoreksi dengan rentang area 7.529–7.415 sekaligus menguji area support,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat, 1 Agustus 2025.

Baca Juga

KUR BRI 2025 Mudahkan UMKM Akses Modal Terjangkau

Untuk perdagangan hari ini, tim MNC Sekuritas memperkirakan IHSG memiliki level support di 7.415 dan 7.344, sedangkan level resistance diperkirakan berada di kisaran 7.675 hingga 7.758. Dengan kondisi ini, beberapa saham seperti DEWA, GOTO, JPFA, dan ISAT direkomendasikan untuk dipantau lebih lanjut.

Dukungan Fundamental Dorong Optimisme

Walaupun tekanan teknikal masih membayangi, dari sisi fundamental, terdapat sejumlah sentimen positif yang menopang pergerakan pasar saham nasional dalam beberapa pekan terakhir. Analis melihat bahwa faktor domestik dan global sama-sama berperan penting dalam menjaga kestabilan dan optimisme investor.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menekankan bahwa sejumlah indikator ekonomi dalam negeri memberi sinyal yang cukup konstruktif bagi pasar.

“Dari sisi domestik, pelaku pasar merespons positif data ekonomi seperti inflasi yang tetap terkendali, surplus neraca dagang, serta ekspektasi pertumbuhan laba emiten yang berlanjut di semester II/2025,” ujar Felix.

Meskipun masih terdapat tekanan dari aksi jual investor asing, Felix menilai bahwa peluang untuk berkurangnya tekanan tersebut tetap terbuka, terlebih jika tren penguatan indeks berlanjut dalam waktu dekat. Ia menyebutkan bahwa arus dana asing memiliki potensi untuk kembali masuk ke pasar Indonesia secara selektif.

Pengaruh Sentimen Global Terhadap Arus Dana Asing

Kondisi pasar global juga turut memberi pengaruh terhadap dinamika IHSG. Harapan akan pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada kuartal IV/2025 menambah sentimen positif yang memperkuat minat risiko terhadap pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Secara teknikal, breakout IHSG ke level tertinggi baru telah mendorong peningkatan minat beli, baik dari investor ritel maupun institusi lokal,” lanjut Felix.

Ia menambahkan bahwa selama paruh kedua tahun 2025, aliran dana asing ke pasar domestik masih memiliki prospek positif. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pergerakan dana asing tetap akan sensitif terhadap faktor eksternal, seperti kebijakan suku bunga global dan perkembangan geopolitik.

“Kami memproyeksikan arus dana asing masih berpeluang positif di semester II/2025, meskipun tetap akan bersifat selektif dan sensitif terhadap perkembangan global seperti suku bunga dan tensi geopolitik,” tutupnya.

Prospek Saham Big Caps dan Energi Terbarukan

Di sisi lain, Senior Analyst Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menyoroti penguatan IHSG yang sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun 2025. Ia mencermati bahwa lonjakan tersebut terjadi akibat kombinasi beberapa faktor utama, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sukarno menjelaskan bahwa ekspektasi pelonggaran suku bunga dari Bank Indonesia, arah kebijakan dovish dari The Fed, serta stabilitas politik dalam negeri turut memberikan dukungan signifikan bagi pasar.

“Ke depan, meskipun aliran dana asing sempat tertahan akibat stagnasi saham big caps dan minimnya katalis korporasi, peluang masuknya kembali dana asing menguat di semester II/2025 seiring membaiknya sentimen global dan pelonggaran moneter,” ungkap Sukarno.

Ia melihat bahwa saham-saham unggulan seperti emiten baru dalam indeks LQ45 dengan fundamental yang solid, serta saham big caps di sektor perbankan yang sebelumnya tertinggal, bisa kembali menjadi primadona di mata investor asing.

Tak hanya itu, Sukarno juga menyoroti potensi dari saham-saham di sektor energi baru terbarukan (EBT) yang semakin relevan di tengah transisi energi global. Salah satu emiten yang ia soroti adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), yang dinilai berpotensi menarik perhatian investor internasional.

 Waspada Tapi Tetap Optimis

Secara keseluruhan, meskipun IHSG saat ini berada dalam fase koreksi teknikal, prospek jangka menengah hingga panjang masih tetap terbuka, terutama didukung oleh stabilitas makroekonomi domestik, ekspektasi pelonggaran moneter, dan potensi masuknya kembali dana asing.

Investor disarankan untuk tetap cermat dalam memilih saham, dengan mengedepankan pendekatan selektif terhadap emiten-emiten dengan fundamental kuat serta memperhatikan dinamika global. Saham-saham di sektor teknologi, perbankan, dan energi terbarukan bisa menjadi pertimbangan menarik untuk perdagangan maupun investasi jangka menengah.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat, 1 Agustus 2025 Stabil Positif

Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat, 1 Agustus 2025 Stabil Positif

Update Saham Pilihan dan IHSG Terkini

Update Saham Pilihan dan IHSG Terkini

Perlindungan Properti dari Bencana Lewat Asuransi

Perlindungan Properti dari Bencana Lewat Asuransi

Kebiasaan Sederhana Orang Dengan Finansial Stabil

Kebiasaan Sederhana Orang Dengan Finansial Stabil

Belanja Negara Jadi Kunci Dukungan Sektor Perbankan

Belanja Negara Jadi Kunci Dukungan Sektor Perbankan