BRI Tambah Kuota FLPP, Warga Makin Terbantu

BRI Tambah Kuota FLPP, Warga Makin Terbantu
BRI Tambah Kuota FLPP, Warga Makin Terbantu

JAKARTA - Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam mendukung Program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintah terus diperkuat melalui langkah konkret. Salah satunya ialah dengan menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) untuk tahun 2025 hingga 25.000 unit. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk memiliki rumah layak dan terjangkau.

Langkah nyata BRI ini diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta pelaksanaan akad massal terhadap 1.000 nasabah KPR subsidi. Kegiatan yang berlangsung di Menara BRILiaN, Jakarta, ini turut dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa BRI dipercaya untuk menyalurkan tambahan kuota KPR FLPP sebesar 25.000 unit pada 2025. Jumlah ini meningkat 7.300 unit dari tahun sebelumnya yang hanya 17.700 unit.

Baca Juga

BRI Tambah Kuota FLPP, Warga Makin Terbantu

"Penambahan kuota ini menjadi bagian dari dukungan BRI terhadap Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah, dengan tujuan menyediakan hunian yang layak, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Agustus 2025.

Sebagai upaya percepatan penyaluran, akad dilakukan serentak oleh 1.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 75 kantor cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan notaris dan pengembang perumahan subsidi mitra BRI.

Lebih lanjut, Hery menuturkan bahwa dengan penandatanganan MoU dan akad massal ini, diharapkan backlog perumahan nasional dapat semakin berkurang. Hal ini memungkinkan lebih banyak masyarakat menikmati kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.

"Kami terus berupaya mengekspansi program ini agar penyalurannya dapat terserap maksimal sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memiliki hunian. Tentunya kami juga tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap prosesnya, agar bisnis tetap tumbuh sehat," jelasnya.

Hingga pertengahan tahun 2025, BRI telah menjadi salah satu penyalur KPR subsidi terbesar di Indonesia. Per Juni 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat dengan total nilai outstanding mencapai Rp13,79 triliun.

Sebagian besar dari penyaluran tersebut, sekitar 97 persen, merupakan bagian dari program FLPP, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Tingkat rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) pun tercatat sangat rendah, hanya 1,1 persen.

"Artinya kita menyalurkan dengan tata kelola yang baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) yang berada di level rendah, yakni 1,1 persen. Jadi, tetap aman," tutur Hery.

Menteri PKP Maruarar Sirait juga memberikan apresiasi terhadap peran BRI dalam mendukung sektor perumahan. Ia menekankan bahwa sektor ini memiliki dampak berganda atau multiplier effect terhadap berbagai subsektor ekonomi lainnya.

"Tapi memang di soal perumahan akan menggerakkan banyak sekali industri. Dari segi itu akan ada developer, kontraktor, kemudian juga dari demand-nya akan ada. Saya minta ini dukungan penuh dari BRI supaya kita bisa membuat sejarah, ya membuat sejarah bagi Indonesia yang lebih baik, lebih berkeadilan," katanya.

Berdasarkan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023, backlog kepemilikan rumah nasional tercatat mencapai 9,9 juta unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 83,4 persen berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah dan kelompok miskin.

Program FLPP sendiri merupakan skema pembiayaan yang dirancang untuk menjawab tantangan backlog perumahan. Skema ini menggunakan dana murah yang disalurkan melalui lembaga keuangan penyalur, dalam hal ini BP Tapera, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah pertama.

"Dalam implementasinya, FLPP menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dengan mengikuti ketentuan zona wilayah. Skema ini juga memberikan akses terhadap kepemilikan rumah pertama melalui ketentuan pembiayaan yang lebih ringan, seperti suku bunga tetap maksimal 5 persen dan tenor kredit hingga 20 tahun," tutupnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, BRI menunjukkan komitmennya dalam mendukung visi pemerintah mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat. Dukungan terhadap program FLPP menjadi bagian dari kontribusi nyata BRI dalam membangun masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut