Tambang Baru China, Harga Batu Bara Tetap Terkendali

Tambang Baru China, Harga Batu Bara Tetap Terkendali
Tambang Baru China, Harga Batu Bara Tetap Terkendali

JAKARTA - Harga batu bara kembali mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan awal pekan ini. Di tengah dinamika pasar yang dipengaruhi oleh perkembangan industri energi global, khususnya dari China, harga si batu hitam masih menunjukkan ketahanan yang cukup baik meskipun tekanan suplai kian terasa.

Harga batu bara di ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan tercatat naik tipis menjadi US$ 114,95 per ton. Kenaikan ini hanya sebesar 0,04% dibandingkan dengan penutupan pada akhir pekan lalu. Meski demikian, angka ini tetap menjadi cerminan dari kestabilan harga di tengah berita yang berpotensi menekan pasar.

Faktor utama yang mempengaruhi harga kali ini datang dari China. Negara tersebut saat ini sedang dalam tahap pengembangan masif proyek pertambangan batu bara. Berdasarkan data terkini, lebih dari 450 tambang baru tengah dirancang dan dibangun, di mana hampir 40% di antaranya sudah memasuki tahap konstruksi atau percobaan.

Baca Juga

Tambang Baru China, Harga Batu Bara Tetap Terkendali

Perluasan infrastruktur tambang ini tentu memberikan proyeksi peningkatan pasokan dalam waktu dekat. Dengan pasokan global yang saat ini sudah tergolong melimpah, penambahan produksi dari China dapat menciptakan tekanan terhadap harga batu bara di pasar internasional.

Secara keseluruhan, kondisi pasar tahun ini memperlihatkan tren penurunan yang cukup signifikan. Sejak awal tahun 2025, harga batu bara telah mengalami koreksi sebesar 8,22%. Sementara itu, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, harga telah turun hingga 20,01%.

Fenomena ini menandakan bahwa meskipun sempat menguat dalam beberapa momentum perdagangan, harga batu bara masih sulit untuk benar-benar pulih dari tekanan yang berasal dari faktor suplai berlebih dan penyesuaian permintaan energi global.

Prospek Teknikal Tetap Optimis Meskipun Ada Risiko

Dalam kajian teknikal harian, pergerakan harga batu bara saat ini masih tergolong berada di zona positif atau bullish. Hal ini tercermin dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang mencapai angka 71. RSI di atas 50 menandakan tren positif, sementara angka di atas 70 biasanya mengindikasikan kondisi pasar yang sudah berada di wilayah jenuh beli atau overbought.

Tak hanya itu, indikator Stochastic RSI juga menunjukkan sinyal yang relatif serupa. Dengan posisi di angka 76, aset ini masih berada dalam area beli yang kuat, namun sudah mendekati level jenuh.

Sinyal-sinyal teknikal tersebut menunjukkan bahwa meskipun harga berada dalam tren naik, investor tetap perlu waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek. Momentum jenuh beli bisa menjadi alasan bagi sebagian pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung, yang berisiko menurunkan harga dalam waktu dekat.

Arah Harga Hari Ini: Waspadai Support dan Resistance

Dengan kondisi teknikal yang cenderung optimis namun rentan terkoreksi, hari ini harga batu bara masih berpotensi mengalami tekanan. Area support terdekat berada di kisaran US$ 113 hingga US$ 111 per ton. Apabila level ini tertembus, harga bisa meluncur lebih dalam ke area US$ 108 hingga US$ 103 per ton.

Di sisi lain, apabila harga mampu bertahan dan menguat, maka level resistance terdekat berada pada kisaran US$ 118 hingga US$ 120 per ton. Jika level ini berhasil dilewati, maka target harga berikutnya bisa bergerak menuju kisaran US$ 123 hingga US$ 133 per ton, yang menjadi titik penting untuk konfirmasi penguatan lanjutan.

China dan Proyeksi Jangka Panjang Pasar Energi

Kebijakan energi China selalu menjadi faktor penting dalam menentukan arah pasar batu bara global. Langkah mereka untuk membuka lebih dari 450 tambang baru bukan sekadar proyek tambang biasa, tetapi bagian dari strategi energi jangka panjang negara tersebut.

China selama ini dikenal sebagai konsumen dan produsen batu bara terbesar dunia. Investasi mereka dalam sektor ini tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berkaitan erat dengan ambisi mempertahankan ketahanan energi nasional serta pengaruh mereka terhadap harga global.

Namun, penambahan tambang dalam skala besar bisa menciptakan efek domino terhadap harga. Ketika pasokan meningkat secara signifikan dan tidak diimbangi dengan permintaan yang sepadan, harga akan rentan untuk terus mengalami tekanan.

Harga Masih Terjaga di Tengah Gejolak

Meskipun tekanan dari sisi pasokan cukup besar, kenaikan harga batu bara, meski tipis, tetap menjadi indikator bahwa pasar masih mampu menyerap sentimen negatif tersebut. Ada kemungkinan bahwa pelaku pasar sudah mengantisipasi berita dari China sebelumnya, sehingga dampaknya tidak terlalu besar pada harga.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar batu bara telah mulai beradaptasi dengan fluktuasi berita eksternal dan dinamika pasokan global. Selain itu, faktor cuaca, permintaan dari sektor pembangkit listrik, serta kondisi logistik di berbagai negara turut menjadi penentu utama dalam menjaga kestabilan harga.

Menanti Sentimen Baru, Pasar Masih Waspada

Ke depan, pelaku pasar masih akan terus mencermati perkembangan proyek-proyek tambang baru, khususnya di China. Selain itu, kebijakan energi dari negara-negara konsumen utama, seperti India dan negara-negara di Eropa, juga akan menjadi penentu arah pergerakan harga.

Pasar juga menanti data ekonomi terbaru yang dapat mencerminkan kebutuhan energi global. Jika permintaan meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi, maka harga batu bara memiliki peluang untuk rebound lebih kuat meskipun pasokan bertambah.

Dalam waktu dekat, konsistensi harga di atas US$ 110 per ton akan menjadi penopang penting bagi pasar. Sementara itu, investor dan pelaku industri diharapkan tetap waspada terhadap dinamika pasar, khususnya terhadap berita-berita yang berdampak langsung pada struktur pasokan dan permintaan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut