
JAKARTA - Rencana distribusi bahan bakar minyak (BBM) menggunakan angkutan kereta api di Kabupaten Jember mulai mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Inisiatif ini dipelopori oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, atau akrab disapa Gus Rivqy. Pertemuan lintas instansi pun digelar untuk mengkaji kemungkinan ini, termasuk Pertamina, PT KAI Daop 9 Jember, dan Pemerintah Kabupaten Jember, yang berlangsung di Depo Pertamina Jember, Kelurahan Gebang, Kecamatan/Kabupaten Jember.
Langkah Antisipatif Pasca Krisis BBM Jember
Gus Rivqy menyampaikan keprihatinannya atas krisis BBM yang melanda Jember pada 26 hingga 29 Juli 2025. Meskipun kondisi saat ini dinyatakan telah pulih dan pasokan BBM aman, langkah antisipatif dinilai sangat diperlukan. Dalam pertemuan tersebut, ia mengusulkan alternatif distribusi BBM menggunakan kereta api, seperti yang telah dilakukan di wilayah Malang.
Baca JugaPertamina Tindak Tegas SPBU, Pastikan Perlindungan Konsumen dan Standar Kualitas BBM
Jember sendiri memiliki depo BBM di Kelurahan Gebang yang sudah lama tidak difungsikan. Menurut Gus Rivqy, potensi depo ini perlu dikaji ulang agar bisa kembali diaktifkan. Ia juga menegaskan bahwa diskusi bersama PT KAI dan Pemkab Jember bertujuan menyamakan persepsi agar bisa segera mengambil langkah strategis.
Kesepakatan Bersama dan Dukungan Teknis
Pertemuan ini menghasilkan kesepahaman awal. Pihak Pertamina menyatakan kesediaannya untuk mengupayakan distribusi BBM via kereta api, sedangkan PT KAI Daop 9 Jember juga menunjukkan kesiapan untuk mendukung secara operasional. Namun demikian, aktivasi depo lama tidak bisa langsung dilakukan tanpa kajian teknis mendalam. Sebab, lokasi depo yang berada dekat dengan pemukiman warga menjadi salah satu pertimbangan utama.
Sebagai alternatif, muncul wacana pembangunan depo baru di Kecamatan Rambipuji. Lokasi ini dinilai lebih strategis dan aman. Biaya pembangunan juga relatif lebih rendah dibandingkan reaktivasi depo lama di Gebang.
Rencana Lanjutan ke Tingkat Nasional
Gus Rivqy menambahkan bahwa hasil diskusi ini akan dibawa ke tingkat nasional. Ia berencana menyampaikannya langsung kepada pihak PT KAI pusat, Pertamina, serta Menteri BUMN. Targetnya adalah agar suplai BBM di Jember tidak hanya bergantung pada truk tangki dari Banyuwangi, tetapi juga didukung kereta tangki dari Surabaya.
Pandangan Pertamina: Stok SPBU Saja Tak Cukup
PJ General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aleksander Bangun, menyampaikan bahwa pengalaman krisis BBM menjadi pelajaran penting. Ketergantungan pasokan hanya dari Depo Banyuwangi dinilai cukup berisiko. Ia menyebut bahwa meski saat ini stok tergolong aman, namun antisipasi sangat diperlukan.
Dengan hanya mengandalkan 40 SPBU yang ada di Jember, stok saat panic buying tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Karena itu, menurut Aleksander, perlu adanya buffer stock tambahan, dan membangun depo baru dengan dukungan moda transportasi kereta api menjadi salah satu solusi terbaik.
Alternatif dari PT KAI Daop 9 Jember
Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyampaikan dua opsi utama terkait rencana distribusi BBM ini. Pertama adalah revitalisasi dan reaktivasi depo lama di Gebang. Namun, opsi ini memerlukan biaya cukup besar karena butuh pembangunan perlintasan kereta api baru sepanjang 1,3 kilometer menuju Stasiun Jember.
Opsi kedua, yang dinilai lebih efisien secara biaya dan teknis, adalah membangun depo baru di Kecamatan Rambipuji. Di wilayah tersebut terdapat lahan milik PT KAI Daop 9 Jember dan Pupuk Sriwidjaja Palembang, sehingga memungkinkan kerja sama antar-BUMN.
PT KAI Daop 9 Jember memastikan kesiapan operasional untuk mengangkut BBM kapan pun dibutuhkan. Mereka hanya menunggu kesiapan sarana dan prasarana dari pihak Pertamina, termasuk perizinan dan keamanan.
"Intinya kami siap, karena tinggal derek saja. Tetapi sarana seperti kereta tangki memang harus disiapkan Pertamina," ujar Cahyo.
Apresiasi dari Pemkab Jember
Dukungan terhadap rencana ini juga datang dari Bupati Jember, Muhammad Fawait. Ia menyatakan bahwa stok BBM saat ini memang aman, namun mengapresiasi langkah antisipatif yang digagas oleh Gus Rivqy.
Gus Fawait menyambut baik rencana pembangunan atau reaktivasi depo BBM di Jember. Menurutnya, keberadaan depo akan memberi jaminan pasokan BBM jangka panjang. Dalam jangka pendek, Pemkab Jember telah mengandalkan suplai dari Surabaya dan Malang untuk mengatasi kekurangan pasokan.
Namun demikian, ia menekankan bahwa solusi jangka panjang harus diprioritaskan agar krisis tidak terulang kembali.
“Ini yang memang kami harapkan, ada sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Kebetulan di Jember merupakan dapil Gus Rivqy,” kata Bupati Fawait.
Pemerintah daerah dan DPR RI bersama BUMN tampaknya memiliki visi yang sama untuk menjadikan distribusi BBM lebih efisien dan aman melalui pemanfaatan moda transportasi kereta api. Jika rencana ini terealisasi, bukan hanya pasokan BBM di Jember yang lebih terjamin, tetapi juga efisiensi logistik yang semakin meningkat.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar
- Rabu, 06 Agustus 2025
Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional
- Rabu, 06 Agustus 2025
Terpopuler
1.
WhatsApp Tambah Fitur Baru Lindungi Pengguna
- 06 Agustus 2025
2.
Profil Martin Lorentzon, Sosok Jenius di Balik Spotify
- 06 Agustus 2025
3.
Kolaborasi Digital Bantu Tekan Biaya Logistik
- 06 Agustus 2025
4.
Pilihan Rumah Murah Milenial di Tajurhalang
- 06 Agustus 2025
5.
Dukung Pemerintah, SIG Bangun Perumahan Inovatif
- 06 Agustus 2025