
JAKARTA - Langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan nasional kembali diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke Kabupaten Probolinggo untuk menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani. Penyerahan ini merupakan bagian dari strategi mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan berbasis desa.
Acara penyerahan alsintan dilakukan secara simbolis di Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya dan Bupati Probolinggo Muhammad Haris Damanhuri Romly. Semua alsintan yang dibagikan berasal dari pengadaan khusus APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2024.
Adapun jenis bantuan yang disalurkan antara lain satu unit corn sheller mobile untuk Kelompok Tani Sido Tentrem di Desa Sidomulyo, satu unit handtraktor rotary untuk Kelompok Tani Sumber Rejeki 1 di Desa Rondokuning, serta lima unit handsprayer electric dan satu unit handtraktor rotary untuk Poktan Mahajaya Tani di Desa Liprak Wetan. Di Desa Karanganyar, satu unit corn sheller mobile diserahkan kepada Kelompok Tani Tunas Harapan.
Baca Juga
Menurut Gubernur Khofifah, langkah ini merupakan intervensi langsung pemerintah provinsi dalam meningkatkan produktivitas dan kapasitas para petani, serta memastikan mereka memiliki alat produksi yang cukup memadai.
"Alsintan yang kita serahkan hari ini adalah pengadaan khusus dari APBD Jatim untuk petani Probolinggo. Ini adalah upaya kita untuk mempercepat ketahanan pangan di Indonesia, agar kesejahteraan dan keadilan sosial segera terwujud," ujar Khofifah dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Heru Suseno, serta anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurrachman dan Intan Cahya Kurnia Sari.
Khofifah menegaskan bahwa ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur sudah cukup stabil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Jawa Timur memiliki luas baku sawah (LBS) sebesar 1.207.997 hektare. Jumlah ini menyumbang sekitar 17,48 persen terhadap total produksi beras nasional.
Dari total LBS tersebut, terdapat 719.598 hektare lahan irigasi teknis atau sekitar 59,57 persen, sedangkan 488.379 hektare sisanya merupakan lahan non-teknis atau tadah hujan, sekitar 40,43 persen. Total luas panen padi mencapai 1.616.985 hektare.
Tak hanya padi, tanaman jagung juga mendapat perhatian penting. Jawa Timur mencatatkan luas panen tanaman jagung sebesar 739.157 hektare. Produksi jagung pipilan kering (JPK) dengan kadar air 28 persen mencapai 6.216.814 ton, sementara dalam kadar air 14 persen menghasilkan 4.595.752 ton.
"Sebagai lumbung pangan nasional, Jatim tidak hanya menjaga stabilitas produksi beras dan jagung, tapi juga memastikan kontribusi ini merata hingga ke seluruh wilayah," jelas Khofifah.
Secara lokal, Desa Sukokerto di Kecamatan Pajarakan tercatat memiliki luas baku sawah sekitar 205 hektare secara statistik, dan 164 hektare secara riil. Pada Agustus ini, target tanam adalah 50 hektare, menggunakan varietas unggul Inpari 32 yang diprediksi mampu menghasilkan produktivitas hingga 7 ton gabah kering panen per hektare.
"Komoditas utama di Probolinggo adalah padi dan jagung. Tapi kalau musim panas seperti sekarang, sebagian petani beralih ke tembakau. Walaupun ada yang tetap bertahan di padi karena irigasinya bagus," tambah Khofifah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa memberikan kebebasan kepada petani dalam menentukan komoditas dan pola tanam merupakan bentuk dari kedaulatan sejati dalam sektor pertanian.
"Saya doakan di semua tempat, irigasi dan fasilitas selalu terjaga. Agar para petani selalu punya pilihan. Dan ini adalah esensi dari kemerdekaan yang kita rayakan di bulan Agustus ini," tutupnya.
Dengan adanya intervensi berupa distribusi alsintan yang merata, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan produktivitas petani di Probolinggo semakin meningkat. Hal ini tentunya menjadi satu langkah lebih dekat menuju ketahanan pangan nasional yang kokoh.
Sebagai garda terdepan dalam pertanian, para petani harus terus diberdayakan dan diberi akses pada teknologi serta alat modern agar tetap mampu bersaing dan berproduksi secara efisien. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui berbagai inisiatifnya menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan hal ini terjadi.
Momen ini juga menjadi refleksi bahwa di tengah tantangan iklim dan perubahan zaman, pembangunan sektor pertanian tetap menjadi prioritas. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk bersama membangun fondasi kedaulatan pangan dari desa hingga ke level nasional.
Distribusi alsintan tidak hanya menjadi simbol kehadiran negara dalam membantu petani, tetapi juga mencerminkan keberpihakan terhadap sektor pertanian sebagai penyangga kehidupan. Kehadiran teknologi tepat guna seperti corn sheller mobile, handtraktor rotary, dan handsprayer electric akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam efisiensi kerja petani.
Melalui dukungan langsung seperti ini, para petani diharapkan dapat lebih mandiri dan tidak terlalu tergantung pada pola pertanian tradisional. Pemanfaatan alsintan akan mempercepat proses tanam dan panen, menghemat tenaga kerja, serta meningkatkan hasil produksi. Semua ini akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani.
Program seperti ini juga menunjukkan bahwa pembangunan pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi antarlembaga dan pemangku kepentingan agar hasil yang dicapai benar-benar optimal. Tidak hanya itu, penguatan data dan perencanaan juga harus terus dilakukan agar distribusi bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Ke depan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana untuk memperluas jangkauan program alsintan ini ke wilayah-wilayah lain yang masih mengalami kendala akses terhadap sarana pertanian modern. Dengan begitu, visi menjadikan Jawa Timur sebagai pusat ketahanan pangan nasional dapat semakin terwujud dengan baik.
Dalam suasana bulan kemerdekaan ini, langkah yang diambil oleh Khofifah menjadi inspirasi bahwa perjuangan membangun bangsa tidak selalu melalui senjata, tetapi bisa juga melalui cangkul, traktor, dan semangat membajak sawah. Semangat ini yang kini terus digelorakan oleh para petani di Probolinggo dan seluruh Jawa Timur.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar
- Rabu, 06 Agustus 2025
Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional
- Rabu, 06 Agustus 2025
Terpopuler
1.
WhatsApp Tambah Fitur Baru Lindungi Pengguna
- 06 Agustus 2025
2.
Profil Martin Lorentzon, Sosok Jenius di Balik Spotify
- 06 Agustus 2025
3.
Kolaborasi Digital Bantu Tekan Biaya Logistik
- 06 Agustus 2025
4.
Pilihan Rumah Murah Milenial di Tajurhalang
- 06 Agustus 2025
5.
Dukung Pemerintah, SIG Bangun Perumahan Inovatif
- 06 Agustus 2025