
JAKARTA - Di tengah gegap gempita pameran otomotif tahunan yang selalu dinanti masyarakat Indonesia, kehadiran sebuah kendaraan dengan kemampuan terbang sukses mencuri perhatian para pengunjung. Bukan sekadar mobil listrik biasa, melainkan sebuah wahana canggih yang dapat melayang di udara Xpeng X2, yang diperkenalkan langsung dalam gelaran GIIAS 2025.
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang, menjadi panggung pertama kalinya mobil terbang ini ditampilkan secara langsung kepada publik Indonesia. Tak heran jika booth tempat mobil ini dipajang dipenuhi rasa penasaran dan decak kagum.
Alih-alih sekadar memamerkan kendaraan ramah lingkungan seperti kebanyakan merek otomotif saat ini, Xpeng sebagai produsen asal China membawa inovasi jauh lebih futuristik. Melalui Xpeng X2, perusahaan ini mencoba mengenalkan sebuah konsep mobilitas udara yang selama ini hanya ada dalam imajinasi fiksi ilmiah.
Baca Juga
Xpeng X2, Mobil Terbang yang Mengudara di GIIAS
Mobil ini merupakan hasil inovasi dari divisi khusus perusahaan bernama AeroHT, yang berfokus pada teknologi wahana eVTOL (electric Vertical Take-off and Landing). Dengan bentuk menyerupai kapsul futuristik berukuran kompak, Xpeng X2 memiliki kemampuan untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, membuatnya cocok digunakan di wilayah perkotaan padat di masa depan.
Secara teknis, Xpeng X2 menggunakan delapan motor listrik yang masing-masing terhubung ke baling-baling yang berputar dalam arah berlawanan. Ini memberikan stabilitas ketika lepas landas maupun saat berada di udara. Untuk menjaga keamanan dan daya tahan, sistemnya ditenagai oleh empat baterai independen, yang memungkinkan kinerja tetap berjalan meski salah satu sistem mengalami gangguan.
Kendaraan ini dirancang untuk membawa dua orang penumpang, dengan batasan berat masing-masing maksimum 80 kg. Hal ini berarti total bobot ideal penumpang tidak boleh melebihi 160 kg agar dapat beroperasi optimal.
Sayangnya, waktu terbang mobil terbang ini masih cukup terbatas. Xpeng X2 hanya mampu mengudara selama sekitar 35 menit untuk sekali pengisian daya penuh. Meski begitu, dengan ketinggian maksimum hingga 1.000 meter dan kecepatan tertinggi 130 km per jam, kendaraan ini tetap mampu membawa penggunanya menjangkau area tertentu dalam waktu singkat, terutama untuk keperluan mobilitas cepat antarkawasan urban.
Teknologi Canggih dan Fitur Keamanan Otonom
Salah satu nilai unggul Xpeng X2 terletak pada sistem komunikasi terintegrasi 4G dan 5G, yang memungkinkan pengendalian jarak jauh. Bahkan, mobil ini mendukung mode operasi otonom, memungkinkan pengguna tidak harus sepenuhnya mengendalikan arah dan gerakan saat berada di udara.
Namun demikian, meskipun teknologi otonom telah ditanamkan dalam sistem penerbangannya, Xpeng tetap menekankan aspek keamanan regulasi. Setiap pengguna kendaraan ini diharuskan memiliki surat izin khusus. Lisensi ini bukan hanya surat izin mengemudi biasa, namun merupakan kombinasi antara SIM kendaraan darat dan sertifikat penerbangan khusus, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Untuk mendukung aspek keselamatan, kendaraan ini juga dibekali dengan beragam sistem redundansi, deteksi lingkungan otomatis, serta kemampuan untuk melakukan pendaratan otonom jika terjadi situasi darurat. Tak hanya itu, kendaraan ini juga memiliki parasut balistik, yang akan mengembang secara otomatis bila sistem utama mengalami kegagalan total. Fitur ini menjadi semacam lapisan keamanan tambahan bagi pengguna.
Harga dan Rencana Peluncuran ke Pasar Global
Dari sisi harga, mobil terbang ini jelas bukan untuk pasar massal dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi resmi dari perusahaan, Xpeng X2 dibanderol pada kisaran 300 ribu dolar AS, atau setara Rp5 miliar. Harga tersebut mencerminkan tingginya biaya produksi, pengembangan teknologi, serta fitur keselamatan yang terintegrasi di dalamnya.
Saat ini Xpeng X2 masih dalam tahap uji coba dan penyempurnaan. Meski sudah dipamerkan dan berhasil menarik minat pengunjung pameran, kendaraan ini belum bisa langsung dibeli atau digunakan secara bebas. Perusahaan berencana mulai memasarkan mobil terbang ini secara terbuka kepada publik mulai tahun 2026 mendatang.
Langkah Awal Mobilitas Udara di Indonesia
Kehadiran Xpeng X2 dalam ajang GIIAS 2025 menjadi semacam pertanda dimulainya era baru transportasi modern. Walaupun belum dapat digunakan secara luas, teknologi mobil terbang seperti ini berpotensi menjadi solusi dari masalah kemacetan lalu lintas, khususnya di kota-kota besar yang semakin padat.
Tentu, banyak tantangan yang masih harus dihadapi. Selain soal regulasi, kesiapan infrastruktur serta edukasi masyarakat juga menjadi faktor penting dalam adopsi teknologi ini di masa depan. Namun yang pasti, langkah awal sudah dimulai, dan Indonesia berkesempatan untuk ikut serta dalam transformasi mobilitas udara tersebut.
Mobilitas yang dulu hanya bisa dibayangkan dalam film fiksi ilmiah, kini telah diperkenalkan secara nyata. Xpeng X2 bukan hanya simbol kecanggihan teknologi, tetapi juga gambaran tentang bagaimana masa depan transportasi bisa hadir lebih cepat dari yang kita kira.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Saham Saham Pilihan Hari Ini
- 31 Juli 2025
2.
Fluktuasi Harga Sembako Jatim Hari Ini Terkini
- 31 Juli 2025
3.
BMKG Imbau Waspada Gelombang, Jaga Keselamatan
- 31 Juli 2025