JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kini berada di tahap akhir pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta. Proyek strategis ini segera tuntas dan siap membuka layanan kesehatan unggulan di bidang neurologi. Didirikan di atas lahan seluas 116.000 meter persegi, rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas medis terpadu yang juga mengakomodasi fungsi pendidikan dan riset.
Sebagai kontraktor utama, WIKA tidak hanya membangun infrastruktur secara fisik, tetapi juga menerapkan pendekatan teknologi tinggi untuk memastikan hasil yang efisien, presisi, dan berstandar internasional. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menegaskan bahwa pembangunan RSPON merupakan langkah strategis perseroan dalam memperkuat kontribusi di sektor kesehatan nasional.
Penerapan Teknologi BIM 6D dan Komitmen ESG
Dalam proyek ini, WIKA mengimplementasikan teknologi Building Information Modeling (BIM) 6D. Teknologi tersebut memungkinkan efisiensi dalam proses konstruksi, meningkatkan presisi perencanaan, serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. BIM 6D digunakan untuk mengelola seluruh siklus hidup bangunan secara digital, dari tahap desain hingga operasional.
Agung menyampaikan, “Peninjauan ini bertujuan memastikan infrastruktur yang WIKA bangun telah mencapai tahap kesiapan optimal, dengan standar mutu tinggi bertaraf internasional.”
Langkah WIKA tersebut juga sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Prinsip ESG telah menjadi fondasi dalam setiap proyek yang dijalankan WIKA dan terbukti membawa hasil positif. Pada tahun 2025, WIKA berhasil meraih peringkat pertama ESG terbaik sektor konstruksi Indonesia versi S&P Global. Pencapaian tersebut memperkuat posisi WIKA sebagai pelopor konstruksi ramah lingkungan dan berkelanjutan di Tanah Air.
Integrasi Medis, Riset, dan Pendidikan dalam Satu Ekosistem
Rumah sakit ini bukan hanya dibangun sebagai tempat pelayanan medis, tetapi juga sebagai pusat riset dan pendidikan neurologi. RSPON akan menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional yang menyediakan layanan lengkap terkait sistem saraf dan otak.
Gedung utama terdiri dari tiga bangunan setinggi 11 lantai, yang terintegrasi dalam satu ekosistem berkelanjutan. Dengan desain futuristik dan teknologi terkini, rumah sakit ini diharapkan mampu menjadi model fasilitas kesehatan modern yang efisien dan manusiawi.
“Fasilitas canggih seperti Ruang Radiologi, Cath Lab, LINAC, dan RMI juga hadir untuk mendukung pelayanan neurologi secara menyeluruh,” kata Agung.
Adanya fasilitas tersebut memungkinkan proses diagnosis dan perawatan penyakit saraf dilakukan dengan teknologi tingkat tinggi. Dengan penambahan laboratorium dan ruang riset, RSPON juga akan menjadi tempat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi medis.
Perkuat Portofolio WIKA di Infrastruktur Kesehatan
Penyelesaian proyek RSPON semakin memperkuat portofolio WIKA dalam bidang konstruksi fasilitas kesehatan. Sebelumnya, WIKA juga telah menyelesaikan pembangunan beberapa rumah sakit besar dengan standar tinggi, seperti RSUP Persahabatan di Jakarta, yang berfokus pada layanan respirasi ibu dan anak.
Tak hanya itu, WIKA juga bertanggung jawab atas pembangunan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Surabaya, yang dikenal sebagai RS Vertikal Katastropik pertama dan terbesar di Indonesia. Melalui proyek-proyek tersebut, WIKA menunjukkan bahwa pihaknya tidak hanya mampu membangun gedung, tetapi juga menciptakan solusi infrastruktur yang kompleks dan berdampak luas bagi masyarakat.
Proyek-proyek ini menunjukkan konsistensi WIKA dalam mengembangkan rumah sakit dengan teknologi modern, layanan terintegrasi, serta ramah lingkungan. Kombinasi antara teknis, teknologi, dan keberlanjutan menjadi keunggulan tersendiri dari setiap proyek yang digarap.
Komitmen Standar Internasional dan Inovasi Berkelanjutan
Dengan berbagai proyek strategis yang telah diselesaikan, WIKA membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. Penerapan standar mutu internasional menjadi perhatian utama dalam proyek RSPON, baik dari sisi arsitektur, struktur bangunan, maupun pemilihan teknologi.
Keberadaan fasilitas seperti LINAC (Linear Accelerator) untuk terapi radiasi, serta Cath Lab untuk pemeriksaan kardiovaskular dan neurologi, memperlihatkan kesiapan rumah sakit ini untuk menangani kasus-kasus kompleks. Penambahan ruang Radiologi dan MRI akan mendukung deteksi dini serta pemantauan lanjutan penyakit otak secara menyeluruh.
Di tengah meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan khusus di Indonesia, kehadiran rumah sakit ini menjadi sangat relevan. RSPON diharapkan akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan spesialis neurologi, sekaligus mengurangi ketergantungan pasien pada rumah sakit luar negeri.
Siap Layani Masyarakat dan Hadapi Tantangan Global
Proyek RSPON yang segera rampung membawa harapan baru dalam dunia kesehatan Indonesia, terutama dalam penanganan penyakit saraf dan otak yang kerap memerlukan penanganan komprehensif. Rumah sakit ini akan berperan penting dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat, serta menjadi pusat rujukan nasional yang mampu menghadapi tantangan global di bidang medis.
Dengan pengalaman, komitmen terhadap mutu, serta integrasi teknologi dan keberlanjutan, WIKA menegaskan posisinya sebagai mitra utama dalam pembangunan infrastruktur nasional. Penyelesaian RSPON Jakarta akan menjadi warisan penting bagi dunia kesehatan dan konstruksi Indonesia.