
JAKARTA - Dominasi saham syariah di pasar modal Indonesia menunjukkan tren yang semakin kuat, tidak hanya dari sisi jumlah emiten dan kapitalisasi, tetapi juga dari sisi partisipasi investor dan volume transaksi. Dalam paruh pertama tahun 2025, pasar saham syariah membuktikan posisinya sebagai salah satu pilar utama penggerak ekonomi melalui investasi berbasis prinsip syariah yang kian diminati masyarakat.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga akhir Juni 2025, jumlah investor saham syariah mencapai 185.766 orang. Dari angka ini, sekitar 12,8 persen merupakan investor aktif yang rutin melakukan transaksi. Totalnya setara dengan 16.369 investor syariah aktif yang menjadi motor penggerak utama aktivitas di segmen ini.
Data yang dirilis BEI menunjukkan bahwa nilai transaksi saham syariah selama enam bulan pertama tahun ini telah mencapai Rp 3,3 triliun. Angka tersebut berasal dari aktivitas investor aktif yang telah disebutkan sebelumnya. Total volume transaksi selama periode ini tercatat sebesar 7,3 miliar saham, dengan frekuensi transaksi mencapai 972.000 kali.
Baca JugaPenyaluran KUR BRI Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat
"Jumlah nilai transaksi Rp 3,3 triliun ini berasal dari mana? Investor yang aktif transaksi, berasal dari 16.369 yang aktif itu," ujar Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh, dalam kegiatan edukasi kepada wartawan pada Kamis, 24 Juli 2025.
Peningkatan ini bukan hanya sebuah catatan statistik semata, melainkan mencerminkan pergeseran perilaku dan preferensi investasi masyarakat Indonesia yang semakin cenderung memilih instrumen yang selaras dengan nilai-nilai syariah.
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2020 lalu, nilai transaksi saham syariah belum mampu mencapai angka yang kini telah dilampaui hanya dalam setengah tahun. Pada 2024, total nilai investasi syariah yang tercatat mencapai Rp 5,5 triliun, memberikan gambaran bahwa target tahun 2025 berpotensi melampaui capaian tersebut dalam waktu yang lebih singkat.
Irwan juga mengungkapkan bahwa struktur pasar modal Indonesia saat ini telah menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap dominasi saham syariah. Dari total 956 emiten yang terdaftar di BEI, sebanyak 657 merupakan saham syariah. Ini berarti sekitar 69 persen saham yang tersedia di pasar modal saat ini telah memenuhi kriteria saham berbasis syariah.
"Kalau ada seorang investor saham di pasar modal Indonesia membeli saham tanpa dia tahu sahamnya syariah atau tidak, maka peluang untuk membeli saham syariah itu ada di 69 persen," jelas Irwan lebih lanjut.
Proporsi saham syariah tidak hanya mendominasi jumlah emiten, namun juga memegang peranan besar dalam aspek nilai dan volume transaksi. Data BEI menunjukkan bahwa saham syariah menyumbang 62 persen dari total kapitalisasi pasar dengan nilai mencapai Rp 8.158 triliun dari total kapitalisasi sebesar Rp 13.172 triliun.
Selain itu, dari sisi transaksi harian, saham syariah menguasai 60 persen volume rata-rata harian, 57 persen nilai rata-rata harian, dan 74 persen frekuensi rata-rata harian di Bursa Efek Indonesia.
Kondisi ini memberikan sinyal kuat bahwa kehadiran saham syariah bukan sekadar pelengkap di tengah ekosistem pasar modal Indonesia, melainkan sudah menjadi komponen utama yang turut menentukan arah dan dinamika pasar secara keseluruhan.
Di tengah meningkatnya minat terhadap investasi berbasis syariah, Bursa Efek Indonesia juga menaruh optimisme tinggi terhadap perkembangan segmen ini ke depan. Irwan menyebutkan bahwa pihaknya yakin baik dari sisi jumlah investor maupun jumlah saham syariah yang terdaftar akan terus mengalami peningkatan sepanjang tahun.
Kunci utama pertumbuhan ini terletak pada konsistensi edukasi, penyediaan informasi yang mudah diakses, serta dorongan dari tren global yang mulai mengedepankan prinsip berkelanjutan dan etika dalam berinvestasi. Pasar modal syariah menawarkan alternatif menarik bagi investor yang tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga kenyamanan moral dalam memilih instrumen investasi.
Jika tren positif ini terus berlanjut, maka sangat mungkin pasar modal syariah Indonesia akan menjadi rujukan utama di kawasan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.
Dalam konteks nasional, dominasi saham syariah ini juga mencerminkan upaya kolektif dalam menciptakan inklusi keuangan berbasis nilai-nilai syariah. Keberadaan 185.766 investor syariah hingga pertengahan 2025 menandai tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya berinvestasi secara bertanggung jawab dan sesuai prinsip yang diyakini.
Melihat prospek ke depan, kolaborasi antara pelaku industri, otoritas pasar, dan masyarakat akan menjadi faktor kunci dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ini. Edukasi lanjutan, digitalisasi platform investasi, serta penguatan regulasi menjadi aspek yang perlu terus dikembangkan.
Dengan pencapaian transaksi sebesar Rp 3,3 triliun hanya dalam enam bulan, dan didukung oleh dominasi signifikan dari sisi kapitalisasi maupun volume transaksi, saham syariah Indonesia telah membuktikan eksistensinya sebagai pilar utama pasar modal yang inklusif dan prospektif.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025