Teluk Wondama Tawarkan Wisata Alam dan Budaya Autentik Papua

Teluk Wondama Tawarkan Wisata Alam dan Budaya Autentik Papua
Teluk Wondama Tawarkan Wisata Alam dan Budaya Autentik Papua

JAKARTA - Jika Anda mendambakan destinasi wisata yang masih alami, kaya budaya, dan jauh dari keramaian, Teluk Wondama di Papua Barat bisa jadi jawabannya. Meski selama ini nama Papua lebih sering dikaitkan dengan Raja Ampat, keindahan Teluk Wondama patut diperhitungkan sebagai permata tersembunyi lainnya yang memikat mata dan hati.

Kabupaten Teluk Wondama merupakan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Manokwari, dan resmi berdiri sebagai wilayah administratif sendiri sejak tahun 2022. Ibu kota kabupaten ini adalah Wasior, sebuah kota kecil yang kini berkembang seiring promosi pariwisata yang tengah gencar dilakukan pemerintah daerah.

Kekayaan alam Teluk Wondama sangat menonjol. Sebagian besar wilayah Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih dan Cagar Alam Pegunungan Wondiboy kini masuk dalam wilayah kabupaten ini. Potensi wisata yang luar biasa ini menjadi alasan kuat bagi Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama untuk mulai memperkenalkan diri ke dunia luar sebagai destinasi wisata unggulan yang tak kalah dari Raja Ampat.

Baca Juga

Wisata Teluk Wondama Makin Siap Sambut Turis

Potensi Wisata Teluk Cenderawasih Diambil Alih Wondama

“Nah, setelah Kabupaten Teluk Wondama dibentuk maka seluruh potensi wisata di kawasan nasional Teluk Cenderawasih itu ada 80% di Kabupaten Teluk Wondama, sedangkan sisanya 20% ada di Kabupaten Nabire yang sekarang Provinsi Papua Tengah,” jelas Bupati Teluk Wondama Elysa Auri dalam pembukaan Festival Teluk Wondama 2025 di Jakarta, Rabu (23 Juli 2025).

Momentum besar yang tengah dipersiapkan adalah perayaan 1 Abad Aitumieri yang jatuh pada 25 Oktober 2025. Acara ini akan menjadi momen penting dalam sejarah orang Papua dan Indonesia, mengenang Aitumieri sebagai simbol pendidikan, spiritualitas, dan keterlibatan dalam pembangunan daerah.

Untuk menyambut kedatangan wisatawan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai persiapan.

Akses dan Transportasi Mulai Dibuka Lebih Luas

“Kalau soal kita transportasi untuk dari Kabupaten Teluk Wondama itu kami punya dua masuk. Yaitu kalau lewat darat bisa dari Manokwari juga bisa dari Nabire. Tetapi kalau pesawat juga bisa dari Nabire, bisa dari Wasior. Sedangkan transportasi laut bisa dari Nabire, bisa juga dari Wasior. Semua pintu itu terbuka ke Kabupaten Wondama. Cuma kalau lewat jalan darat itu butuh waktu sekitar 12 jam dari Nabire. Sedangkan kalau lewat udara dari Nabire itu 14 menit. Kalau dari Manokwari itu kami punya pesawat lewat itu SusiAir itu 45 menit,” kata Sekda Kabupaten Teluk Wondama, Aser Waroi.

Sementara untuk akomodasi, menurut Aser, telah tersedia berbagai fasilitas, dari hotel hingga homestay. “Kami juga ada punya hotel itu untuk melayani tamu. Itu kalau sekarang ini ya untuk menghadapi satu abad peradaban orang Papua kami sudah menyediakan lokasi-lokasi untuk menampung tamu. Nah, sedangkan kalau tamu wisata biasa, kami punya homestay yang ada di sekitar situ. Terus rumah makan, kami juga sudah punya rumah makan yang cukup banyak,” lanjutnya.

Antisipasi Keterbatasan Dengan Kolaborasi Daerah dan Pusat

Bupati Elysa Auri mengakui bahwa Wondama masih memiliki keterbatasan, terutama dalam infrastruktur dan konektivitas. Namun, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah aktif melakukan koordinasi lintas instansi dan pemerintah pusat untuk mendukung kesiapan menyambut wisatawan.

“Memang kita punya keterbatasan, tapi Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama bekerja sama dengan Provinsi Papua Barat. Kami juga memohon kepada Kementerian Perhubungan untuk kita bisa difasilitasi dengan kapal Pelni sebagai hotel terapung yang nanti kita gunakan selama 10 hari. Ya, mudah-mudahan bisa terjawab oleh Pak Menteri Perhubungan,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan adanya rencana pengalihan rute kapal Pelni agar mobilitas antardaerah lebih efisien dan langsung mengakses Teluk Wondama. “Semua rute ini bisa terakses dan semua orang itu turun dan naik itu melalui Provinsi Papua Barat. Nah, ini mobilisasi yang sementara kita pemerintah Kabupaten dengan Provinsi Papua Barat lagi mengusahakan,” tambahnya.

Alam, Budaya, dan Laut Jadi Daya Tarik

Keindahan Teluk Wondama tak hanya pada lautnya yang jernih dan pulau-pulaunya yang cantik. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama, Christian Mambor, menegaskan bahwa kawasan ini sangat kuat dengan konsep konservasi, baik laut maupun darat.

“Wilayah kami itu didominasi oleh kawasan konservasi. Laut kita semua itu masuk dalam Taman Nasional Cendrawasih dan wilayah darat kami ada Cagar Alam pegunungan Wondiboy. Kabupaten kami itu terapit dan luas lahan untuk budidaya, itu malah sedikit kecil. Luas besar kawasan konservasi. Nah, kalau suka konservasi kan pasti keanekaragaman tumbuhan dan satwa liarnya tinggi gitu kan,” katanya.

Infrastruktur Wisata Terus Dibenahi Bertahap

Christian tak menutup mata bahwa Teluk Wondama masih membutuhkan pembenahan, khususnya dalam hal akses dan amenitas. “Kita ingin orang-orang lebih mengenal kita, ya langkahnya seperti yang kita lakukan sekarang (pameran di Sarinah), menyebarkan selebaran, dan lewat komunitas. Kita akan benahi akses, akomodasi, amenitas ya. Kalau atraksi dengan activity ini kan kita sudah punya secara alami,” ujarnya.

Untuk tempat menginap, tersedia penginapan melati dan homestay, walau jumlahnya masih terbatas. Jaringan telekomunikasi pun sudah menjangkau sebagian besar kampung melalui BTS. Namun, Christian berharap jumlah wisatawan akan meningkat sehingga fasilitas wisata ikut berkembang.

Selain wisata alam, Teluk Wondama juga menawarkan wisata budaya dan religi. Di sana, terdapat desa-desa tradisional dan aktivitas unik seperti pengalaman mengolah sagu. Untuk oleh-oleh, masyarakat sudah mulai memproduksi kerajinan tangan meski masih butuh pelatihan lanjutan agar produk lebih rapi dan siap dijual secara luas.

Dengan keindahan alam yang belum banyak tersentuh, kekayaan budaya lokal yang masih lestari, dan semangat masyarakatnya dalam membangun pariwisata, Teluk Wondama layak menjadi destinasi healing yang menyegarkan jiwa. Kabupaten ini sedang bersiap membuka diri bagi dunia, menyambut setiap langkah wisatawan yang ingin menjelajahi sisi lain Papua.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah