IHSG Naik, Rupiah Menguat, Bursa Asia Kompak Menghijau Hari Ini

IHSG Naik, Rupiah Menguat, Bursa Asia Kompak Menghijau Hari Ini
IHSG Naik, Rupiah Menguat, Bursa Asia Kompak Menghijau Hari Ini

JAKARTA - Kabar baik datang dari dua indikator utama pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ang sama-sama mencatat penguatan. Sementara itu, bursa saham Asia menunjukkan tren serupa dengan mayoritas indeks mencetak angka hijau.

Pergerakan yang seragam ini mencerminkan suasana pasar yang kondusif, di mana para pelaku pasar merespons kondisi ekonomi dengan optimisme. Bukan hanya faktor eksternal yang memengaruhi, tetapi juga fundamental domestik yang terus membaik, memberi kepercayaan kepada investor baik lokal maupun asing.

Penguatan IHSG dan rupiah tidak bisa dilepaskan dari koordinasi kebijakan ekonomi pemerintah dan otoritas moneter, serta ekspektasi stabilnya kondisi makroekonomi ke depan. Sentimen ini diperkuat oleh tren positif bursa Asia yang turut menunjukkan keyakinan serupa di kawasan.

Baca Juga

Penyaluran KUR BRI Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

IHSG Awali Perdagangan di Zona Hijau

Pada pembukaan perdagangan hari Kamis, 24 Juli 2025, IHSG langsung melaju ke zona hijau. Indeks dibuka naik 16 poin atau sekitar 0,21 persen, menembus level 7.485. Ini menjadi sinyal positif bahwa investor menyambut hari dengan optimisme, khususnya terhadap saham-saham unggulan yang terus menjadi pilihan utama.

Kenaikan IHSG ini menandai kelanjutan tren positif yang sudah mulai terlihat sejak awal pekan. Beberapa sektor menjadi penopang penguatan indeks, termasuk sektor perbankan, energi, dan konsumer. Arus modal yang kembali masuk menjadi pemicu utama, mengindikasikan bahwa risiko global tengah mereda, setidaknya untuk sementara waktu.

Pelaku pasar juga tampaknya telah memperhitungkan kemungkinan arah kebijakan suku bunga global, terutama dari The Fed, yang dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan sinyal menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal ini memberikan ruang bagi investor untuk mengambil posisi beli di pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Rupiah Menguat terhadap Dolar AS

Tak hanya pasar saham, mata uang rupiah juga mengalami penguatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Bloomberg per pukul 08.55 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat di angka Rp16.256 per dolar AS, menguat sebesar 37,50 poin atau sekitar 0,23 persen dari hari sebelumnya.

Penguatan ini cukup menggembirakan, terutama karena dalam beberapa pekan terakhir rupiah sempat berada di tekanan akibat ekspektasi kebijakan moneter ketat di negara maju dan ketidakpastian global lainnya. Namun, penguatan hari ini menunjukkan bahwa rupiah mulai stabil dan kembali mendapat kepercayaan dari pelaku pasar.

Analis menyebutkan bahwa rupiah mendapat dorongan dari meningkatnya aliran dana masuk ke pasar keuangan Indonesia, terutama dari investor asing. Selain itu, stabilitas inflasi dan fundamental ekonomi nasional juga ikut menopang daya tarik aset rupiah.

Bursa Asia Serentak Menguat

Fenomena penguatan tidak hanya terjadi di Indonesia. Di kawasan Asia, mayoritas bursa saham juga dibuka menguat. Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar di Asia secara umum berada dalam posisi optimistis terhadap pemulihan ekonomi dan arah kebijakan fiskal di masing-masing negara.

Berikut adalah rincian penguatan indeks saham utama Asia:

Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik 803,80 poin atau 1,95 persen ke level 41.975

Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik 47,96 poin atau 0,19 persen ke level 25.586

Indeks SSE Composite (China) naik 7,34 poin atau 0,21 persen ke level 3.589

Indeks Straits Times (Singapura) naik 16,84 poin atau 0,40 persen ke level 4.248

Khusus untuk Jepang, lonjakan hampir 2 persen pada Nikkei 225 menjadi perhatian besar. Peningkatan ini dipicu oleh optimisme terhadap kinerja perusahaan besar di Jepang, serta sinyal bahwa ekonomi negeri sakura mulai menunjukkan perbaikan permintaan domestik.

Begitu pula dengan bursa Hong Kong dan China yang ikut menunjukkan penguatan, walaupun dalam kisaran terbatas. Pelaku pasar di kedua negara ini tengah mencermati perkembangan reformasi struktural dan kebijakan stimulus dari pemerintah masing-masing.

Sentimen Pasar Regional dan Domestik Menguat

Performa IHSG dan bursa Asia hari ini mencerminkan membaiknya persepsi risiko di kawasan. Di tengah dinamika ekonomi global yang masih bergerak cepat, para pelaku pasar tampak memilih untuk merespons data dan prospek positif dengan strategi akumulasi.

Kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh investor domestik untuk melakukan diversifikasi portofolio, terutama pada saham-saham bluechip dan sektor-sektor yang mendapatkan manfaat langsung dari penguatan mata uang serta stabilnya inflasi.

Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga memberikan ruang bagi otoritas moneter untuk tetap menjaga suku bunga pada tingkat stabil, sehingga dapat mendukung pertumbuhan kredit dan konsumsi domestik.

Potensi Tren Positif Lanjut

Jika tren ini dapat terus dipertahankan dalam beberapa hari ke depan, bukan tidak mungkin IHSG akan menembus resistensi berikutnya di atas level 7.500. Kunci keberlanjutan penguatan ini ada pada data makroekonomi, laporan kinerja emiten kuartal II/2025, serta kestabilan geopolitik global.

Sementara itu, penguatan rupiah juga perlu dijaga agar tidak terlalu cepat atau tajam, yang justru dapat mengganggu daya saing ekspor. Keseimbangan antara stabilitas kurs dan daya saing ekonomi menjadi hal penting untuk diperhatikan ke depan.

Hari ini menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia dan Asia kembali menguat. Penguatan IHSG ke level 7.485 dan rupiah ke Rp16.256 per dolar AS menjadi indikator utama dari sentimen tersebut. Dengan bursa Asia yang turut menghijau, pelaku pasar kini memiliki alasan lebih kuat untuk bersikap optimistis terhadap prospek ekonomi kawasan, khususnya Indonesia.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah