
JAKARTA - Kondisi pasar saham Indonesia menunjukkan tren positif yang cukup kuat. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang signifikan menjadi sorotan utama pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025. Di tengah arus beli investor asing dan sentimen global yang mendukung, pelaku pasar kini memiliki lebih banyak peluang dalam menentukan strategi investasi jangka pendek.
IHSG Menguat Tajam, Sinyal Positif dari Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pagi ini. Tepat pada pembukaan perdagangan Kamis, 24 Juli 2025, IHSG berada di level 7.485. Tidak butuh waktu lama, indeks terus bergerak menguat dan mencapai level 7.550. Kenaikan ini setara dengan lonjakan sebesar 80,8 poin atau naik 1,10 persen dari penutupan sebelumnya.
Baca JugaPenyaluran KUR BRI Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat
Lonjakan IHSG juga tidak bisa dilepaskan dari peran investor asing. Berdasarkan laporan harian yang dirilis BNI Sekuritas, tercatat net buy asing sebesar Rp707 miliar pada perdagangan sebelumnya. Saham-saham besar yang menjadi incaran asing meliputi ASII, ANTM, AMMN, GOTO, dan TPIA. Arus dana asing yang masuk ini menjadi indikasi bahwa pasar mulai kembali menarik bagi investor global, terutama di sektor-sektor strategis.
Sentimen Global Dorong Kinerja Pasar Saham
Penguatan IHSG juga sejalan dengan tren positif yang terjadi di pasar saham global. Pada Rabu, 23 Juli 2025, indeks utama di Wall Street mencatatkan kenaikan. Indeks S&P 500 naik sebesar 0,78 persen, Nasdaq Composite meningkat 0,61 persen, dan Dow Jones Industrial Average melonjak 1,14 persen. Pergerakan ini memberikan sinyal optimisme terhadap perekonomian Amerika Serikat dan memberi dampak positif terhadap bursa Asia.
Sejalan dengan hal tersebut, bursa saham di kawasan Asia turut mengalami penguatan. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melonjak hingga 3,51 persen, sedangkan Topix naik 3,18 persen. Korea Selatan mencatatkan kenaikan moderat, dengan Kospi naik 0,44 persen dan Kosdaq bertambah 0,07 persen. Bursa saham Hong Kong melalui Hang Seng juga menguat 1,62 persen, sementara ASX 200 Australia naik 0,69 persen.
Bursa Regional Kompak Menghijau
Lonjakan di pasar Asia memperkuat sentimen positif di kawasan. Kombinasi antara stabilitas makroekonomi, perbaikan data ekonomi global, serta sikap bank sentral yang mulai lebih akomodatif terhadap pertumbuhan menjadi pendorong kuat. Investor di kawasan Asia, termasuk Indonesia, merespons hal ini dengan optimisme yang tercermin dari volume transaksi dan nilai indeks yang terus menanjak.
Area Support dan Resistance IHSG Hari Ini
Menurut Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, pergerakan IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren penguatan. “IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke 7.500–7.520. Diperkirakan support IHSG berada di 7.400–7.440 dan resistance di 7.500–7.520,” jelasnya dalam laporan riset pagi ini.
Dengan posisi IHSG yang sudah menembus area resistance sementara, maka ruang kenaikan lanjutan terbuka jika volume perdagangan tetap tinggi dan tidak diiringi aksi profit taking yang besar. Investor disarankan untuk tetap waspada dan menyesuaikan strategi trading dengan perkembangan teknikal harian.
Strategi Trading: Momentum Harus Dimanfaatkan
Kenaikan indeks saham secara keseluruhan memberikan sinyal positif untuk pelaku pasar. Namun, momentum seperti ini juga harus dimanfaatkan dengan strategi yang disiplin. Pendekatan “speculative buy” atau beli spekulatif bisa diterapkan pada saham-saham yang memiliki potensi teknikal yang kuat. Selain itu, penting untuk menetapkan titik beli, target harga, dan batas cutloss guna mengelola risiko.
Dalam kondisi seperti ini, pemilihan saham menjadi krusial. Saham dengan tren naik yang konsisten, didukung oleh volume yang besar dan minat asing, cenderung memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami kenaikan lanjutan.
Ini Rekomendasi Saham saat IHSG dalam Tren Menguat
Berikut adalah daftar saham yang direkomendasikan oleh BNI Sekuritas hari ini sebagai trading idea, lengkap dengan strategi pembelian dan batas risiko:
CUAN
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp1.530–Rp1.550
Cutloss: Di bawah Rp1.500
Target: Rp1.570–Rp1.600
PTRO
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp3.700–Rp3.780
Cutloss: Di bawah Rp3.600
Target: Rp3.840–Rp3.940
SSIA
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp2.560
Cutloss: Di bawah Rp2.500
Target: Rp2.620–Rp2.700
BBRI
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp3.780
Cutloss: Di bawah Rp3.750
Target: Rp3.870–Rp3.950
BKSL
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: Rp121–Rp123
Cutloss: Di bawah Rp118
Target: Rp128–Rp132
CBDK
Rekomendasi: Buy if Break
Entry point: Jika menembus Rp6.100
Target: Rp6.175–Rp6.300
Jika belum break: Antre di Rp6.025
Cutloss: Di bawah Rp5.925
Peluang Investasi Masih Terbuka
IHSG yang bergerak naik secara konsisten dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa pasar tengah memasuki fase bullish pendek. Arus dana asing yang terus masuk dan stabilitas ekonomi domestik turut menopang optimisme ini.
Bagi investor, ini adalah saat yang baik untuk masuk pasar, terutama dengan pemilihan saham yang telah melalui analisis teknikal dan fundamental. Namun demikian, kehati-hatian tetap dibutuhkan karena dinamika pasar dapat berubah sewaktu-waktu.
Disiplin dalam strategi, mengikuti batas cutloss, serta meninjau kembali portofolio secara berkala tetap menjadi kunci utama dalam meraih keuntungan di tengah peluang seperti sekarang.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025