
JAKARTA - Upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur strategis kembali menunjukkan hasil signifikan melalui pengerjaan proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B. Proyek yang digarap oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini mencatat progres yang menjanjikan di tengah kompleksitas tantangan konstruksi wilayah pesisir.
Proyek ini bukan sekadar bagian dari upaya peningkatan jaringan jalan tol nasional, melainkan juga menyandang peran penting sebagai sistem proteksi banjir rob. Dengan demikian, proyek ini berdiri sebagai model integrasi fungsi transportasi dan ketahanan wilayah terhadap bencana.
Tol Semarang–Demak dirancang menjadi solusi jangka panjang yang menyeluruh. Kehadiran jalan tol ini akan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah utara Jawa Tengah, khususnya antara Semarang dan Demak. Namun lebih dari itu, proyek ini juga diandalkan untuk membendung banjir rob yang selama ini menjadi ancaman serius bagi kawasan pesisir Semarang bagian utara.
Baca Juga
Fungsi Ganda Infrastruktur Tol: Mobilitas dan Mitigasi Bencana
Dengan nilai investasi sebesar Rp6,16 triliun (berdasarkan perhitungan joint operation), proyek Tol Semarang–Demak hadir dengan konsep multifungsi yang jarang ditemukan dalam proyek sejenis. Selain menghubungkan dua kota penting di pantai utara Jawa, kehadiran tol ini juga menjadi pengaman garis pantai dari dampak intrusi air laut dan banjir tahunan.
Dari sisi perencanaan teknis, proyek ini menunjukkan pendekatan komprehensif dan multidisipliner yang memadukan aspek teknis jalan tol dengan prinsip ketahanan lingkungan. Struktur jalan tol dibangun di atas laut, menyatu dengan sistem tanggul laut yang dirancang untuk menahan air pasang dan gelombang rob. Ini menciptakan sinergi antara infrastruktur darat dan pengamanan pesisir.
Bentuk Apresiasi atas Keselamatan Kerja
Pencapaian proyek ini tak hanya diukur dari aspek fisik dan teknis semata. Keberhasilan menjaga keselamatan kerja juga menjadi tolok ukur penting yang mendapat perhatian publik dan institusi terkait. Proyek ini telah menerima penghargaan Zero Accident atas keberhasilan mencatat 1,5 juta jam kerja tanpa kecelakaan.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa Tol Semarang–Demak menjadi bukti konkret bahwa pembangunan infrastruktur dapat memberi manfaat ganda. Menurutnya, proyek ini tidak hanya berkontribusi terhadap efisiensi logistik dan mobilitas, tetapi juga berperan langsung dalam mengatasi tantangan lingkungan yang telah lama membebani masyarakat pesisir.
“Tol Semarang–Demak adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi komprehensif bagi masalah banjir sekaligus mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujarnya.
Inovasi Desain: Gabungan Tol dan Tanggul Laut
Proyek ini mendapatkan sorotan tersendiri berkat pendekatan desainnya yang belum pernah diterapkan di proyek lain di Indonesia. Corporate Secretary PTPP, Joko Rahardjo, menuturkan bahwa proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B merupakan konstruksi jalan pertama di tanah air yang menggabungkan fungsi jalan tol di atas laut dengan fungsi tanggul laut.
“Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B adalah konstruksi jalan pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi jalan tol di atas laut dengan fungsi tanggul laut,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 24 Juli 2025.
Lebih jauh lagi, Joko menyampaikan bahwa proyek ini juga akan memiliki rest area pertama yang menyajikan panorama langsung ke Laut Jawa, menciptakan pengalaman berkendara yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.
“Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki rest area pertama dengan pemandangan Laut Jawa, menghadirkan pengalaman berkendara yang estetis dan berkelas,” lanjutnya.
Inovasi Ramah Lingkungan dalam Konstruksi
Aspek keberlanjutan juga menjadi bagian yang menonjol dari pengerjaan proyek ini. Dalam pelaksanaan konstruksinya, PTPP mengaplikasikan pendekatan ramah lingkungan yang semakin dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur modern. Salah satu teknologi yang digunakan adalah cerucuk bambu dengan mal template, teknik ini memastikan ketepatan pemancangan sekaligus menjadikan material lokal dan alami sebagai bagian dari infrastruktur berskala besar.
“Tak hanya unik,” imbuh Joko, “proyek ini juga mencatatkan inovasi konstruksi berkelanjutan melalui penggunaan cerucuk bambu dengan teknologi mal template untuk memastikan ketepatan pemancangan, menjadikan material ramah lingkungan sebagai bagian dari konstruksi jalan tol berskala besar.”
Progres Pengerjaan Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1B oleh PTPP Capai 52,47%
Pengerjaan proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kini telah mencapai 52,47%, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan kerja keras, koordinasi yang rapi, dan komitmen tinggi dari seluruh pihak yang terlibat.
Keberhasilan ini bukan hanya capaian angka semata, melainkan cerminan dari pelaksanaan proyek yang terkelola dengan baik di tengah tantangan geografis dan teknis yang tidak ringan. Sebagai salah satu proyek strategis nasional, perkembangan pesat ini menambah optimisme bahwa tol ini dapat segera dinikmati masyarakat dan menjadi salah satu ikon baru dalam pembangunan infrastruktur berbasis solusi lingkungan di Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025