Bandara Soekarno Hatta Siap Tampung Penerbangan Halim Mulai Agustus 2025
- Rabu, 23 Juli 2025

JAKARTA - Persiapan pemindahan sebagian penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta telah memasuki tahap akhir. PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), sebagai pengelola kedua bandara tersebut, memastikan bahwa pemindahan akan berjalan sesuai jadwal, dimulai pada awal Agustus mendatang.
Pemindahan ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Kementerian Perhubungan untuk melakukan pengelolaan lalu lintas penerbangan secara lebih terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik. Dalam pelaksanaannya, InJourney Airports berperan ganda sebagai operator Bandara Halim Perdanakusuma melalui skema kerja sama operasi, serta sebagai pengelola penuh Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun seluruh langkah teknis dan operasional demi mendukung kebijakan tersebut.
Baca Juga
"Kami mendukung kebijakan Kemenhub untuk melakukan transfer sebagian penerbangan. Pemindahan ini dijadwalkan mulai 1 Agustus mendatang," jelas Pahlevi.
Pernyataan tersebut memperkuat posisi InJourney Airports sebagai mitra pemerintah dalam mendukung sistem transportasi udara nasional. Terlebih, sebagai operator dua bandara sekaligus, mereka memiliki peran vital dalam menyukseskan proses perpindahan layanan penerbangan, yang menyangkut kepentingan banyak pihak, mulai dari maskapai, penumpang, hingga penyedia jasa layanan penunjang bandara.
Pahlevi juga menegaskan bahwa prioritas utama dalam proses pemindahan ini adalah kesiapan sarana dan prasarana Bandara Soekarno-Hatta. Fasilitas yang tersedia telah melalui evaluasi menyeluruh agar dapat mengakomodasi peningkatan jumlah penerbangan yang sebelumnya dilayani dari Halim.
“Kami memastikan sarana, prasarana dan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta telah siap. Sehingga, transfer sebagian penerbangan dapat berjalan sesuai jadwal pada 1 Agustus,” ujarnya.
Secara kapasitas, Bandara Soekarno-Hatta dinilai memiliki infrastruktur yang memadai untuk menerima tambahan beban operasional tersebut. Hal ini meliputi kesiapan fasilitas di sisi udara seperti area lepas landas dan pendaratan, apron atau tempat parkir pesawat, serta ruang manuver yang aman dan efisien. Di sisi darat, fasilitas terminal penumpang dan pengelolaan kargo juga sudah dipersiapkan untuk menunjang kelancaran layanan.
Lebih lanjut, Pahlevi mengungkapkan bahwa fasilitas Bandara Soekarno-Hatta telah memenuhi standar kenyamanan, keamanan, serta pelayanan. Artinya, dengan infrastruktur yang ada, penumpang yang terdampak perpindahan tidak akan merasakan penurunan layanan, bahkan justru diharapkan mendapat pengalaman perjalanan yang lebih baik.
Selain kesiapan fisik, koordinasi lintas pihak juga menjadi aspek penting dalam proses ini. InJourney Airports menjalin kerja sama erat dengan maskapai penerbangan yang terlibat langsung dalam pemindahan rute, yakni Batik Air dan Citilink. Selain itu, operator layanan ground handling juga diajak untuk memastikan kesiapan layanan di titik keberangkatan maupun kedatangan.
“Kami memastikan kebijakan Kemenhub yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Pahlevi menambahkan.
Pemindahan sebagian penerbangan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatur lalu lintas udara di wilayah Jabodetabek yang padat. Langkah ini dinilai mampu membantu memperbaiki distribusi beban operasional antarbanda dan meningkatkan efektivitas sistem penerbangan nasional.
Direktur Operasi InJourney Airports, Agus Haryadi, turut memberikan keterangan mengenai hal teknis dalam pelaksanaan pemindahan ini. Menurutnya, maskapai penerbangan sudah memberikan informasi lengkap mengenai jumlah serta jadwal penerbangan yang akan dialihkan.
Batik Air akan beroperasi dari Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, sementara Citilink akan ditempatkan di Terminal 1B. Penempatan terminal tersebut telah dirancang untuk menjaga alur penumpang tetap efisien serta mempertahankan standar pelayanan yang berlaku.
“Kapasitas di terminal-terminal tersebut dipastikan dapat mengakomodir transfer penerbangan, dengan tetap mempertahankan standar pelayanan kepada penumpang pesawat,” jelas Agus.
Selain kapasitas fisik dan alur pelayanan penumpang, pihak bandara juga memperhatikan ketersediaan slot time atau waktu terbang dan mendarat bagi setiap pesawat yang beroperasi. Slot time merupakan bagian krusial dalam manajemen bandara agar tidak terjadi penumpukan atau keterlambatan.
Agus memastikan bahwa saat ini, Bandara Soekarno-Hatta masih memiliki slot time yang cukup untuk mengakomodasi tambahan penerbangan dari Halim. Hal ini memungkinkan operasional maskapai tetap berjalan lancar tanpa gangguan.
Adapun maskapai telah melakukan penyesuaian internal terhadap jadwal operasional mereka, termasuk pengaturan rotasi pesawat dan kru, serta pemberitahuan kepada penumpang terkait perubahan lokasi keberangkatan dan kedatangan. Langkah antisipatif ini juga turut didukung oleh pihak bandara melalui layanan informasi tambahan dan penguatan titik layanan pelanggan di area terminal.
Dari sisi kenyamanan pengguna, pemindahan penerbangan ini justru memberi keuntungan lebih bagi sebagian besar penumpang, khususnya mereka yang memiliki akses lebih mudah ke Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, dengan fasilitas dan layanan yang lebih lengkap, pengalaman perjalanan udara melalui bandara ini diharapkan akan lebih memuaskan.
Dalam jangka panjang, proses ini diperkirakan dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan lalu lintas penerbangan nasional. Pemindahan ini menjadi contoh bagaimana koordinasi antaroperator dan regulator dapat menciptakan solusi sistemik atas tantangan infrastruktur dan pertumbuhan penumpang di kota besar.
Dengan seluruh kesiapan tersebut, InJourney Airports optimistis bahwa pemindahan sebagian penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta akan berlangsung mulus dan tepat waktu. Proses ini sekaligus mencerminkan kemampuan operator nasional dalam menjalankan kebijakan transportasi udara berskala besar secara profesional dan terukur.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.