Pebasket Asia Buktikan Daya Saing di Panggung NBA Dunia

Pebasket Asia Buktikan Daya Saing di Panggung NBA Dunia
Pebasket Asia Buktikan Daya Saing di Panggung NBA Dunia

JAKARTA - Meski tak sebanyak pemain dari Eropa atau Amerika Latin, para pebasket dari Asia telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di pentas bola basket profesional tertinggi dunia, National Basketball Association (NBA). Tidak hanya hadir sebagai pelengkap, sejumlah nama dari Asia bahkan menciptakan jejak bersejarah, menjadi inspirasi, dan membuka jalan bagi generasi baru dari benua tersebut untuk berani bermimpi menembus panggung serupa.

Di antara mereka, sosok Yao Ming dari Tiongkok menjadi salah satu ikon terbesar. Lahir pada 12 September 1980, Yao memiliki tinggi badan 2,29 meter yang menjadikannya sebagai center dominan di era 2000-an. Sejak direkrut oleh Houston Rockets pada 2002, ia tampil gemilang hingga terpilih delapan kali dalam NBA All-Star. Ia juga tiga kali meraih gelar MVP di FIBA Asia Cup dan lima kali masuk dalam tim All-NBA. Kontribusinya terhadap olahraga ini tidak hanya dirasakan di lapangan, tetapi juga dalam membangun jembatan budaya antara Tiongkok dan Amerika. Pencapaiannya diabadikan dengan masuk ke Naismith Memorial Basketball Hall of Fame.

Hamed Haddadi, center asal Iran, juga mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pemain Iran pertama yang berlaga di NBA. Ia lahir pada 19 Mei 1985 dengan tinggi badan 2,18 meter. Haddadi sempat bermain untuk Memphis Grizzlies dan Phoenix Suns. Selain itu, ia juga menjadi ikon bola basket Iran setelah empat kali menyabet gelar MVP di FIBA Asia Cup. Keberadaannya menunjukkan bahwa pemain dari Asia Barat juga memiliki kapasitas untuk tampil di panggung global.

Baca Juga

Lawan Australia dan Filipina, Timnas Basket Putri Indonesia Penuh Semangat

Dari kawasan Asia Timur, Jeremy Lin (Taiwan-Amerika Serikat) menjadi fenomena tersendiri. Lahir pada 23 Agustus 1988, Lin menggebrak NBA saat memperkuat New York Knicks dalam musim 2011–2012, menciptakan momen yang dikenal sebagai “Linsanity.” Dengan tinggi 1,91 meter, Lin menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras bisa menembus batas. Ia kemudian menjadi juara NBA bersama Toronto Raptors pada 2019. Keberhasilannya di liga basket Tiongkok pun semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pebasket Asia paling berpengaruh, khususnya bagi komunitas Asia-Amerika.

Bicara soal pionir, nama Wataru Misaka tak bisa dilupakan. Lahir pada 21 Desember 1923, Misaka adalah pemain Asia pertama yang tampil di NBA, jauh sebelum era globalisasi liga tersebut. Ia bermain untuk New York Knicks pada 1947, dan meski hanya setinggi 1,70 meter, ia mencetak sejarah. Sebelumnya, ia telah membawa timnya menjuarai NCAA pada 1944. Kontribusinya membuka pintu bagi pemain Asia lainnya untuk meniti karier di kompetisi tertinggi ini.

Nama lain dari Jepang yang menginspirasi adalah Yuta Tabuse, pemain Jepang pertama yang bermain di NBA. Ia memperkuat Phoenix Suns pada 2004. Meski kariernya di NBA singkat, kiprahnya di liga basket Jepang luar biasa. Tabuse memenangkan berbagai penghargaan domestik, termasuk MVP di JBL dan gelar juara di B.League.

Kebanggaan Asia Tenggara datang dari Jordan Clarkson, pemain berdarah Filipina-Amerika. Lahir pada 7 Juni 1992, Clarkson kini memperkuat New York Knicks dan terkenal sebagai guard yang memiliki gaya bermain eksplosif. Ia terpilih sebagai NBA Sixth Man of the Year pada 2021 dan masuk ke dalam NBA All-Rookie First Team saat musim perdananya. Di level internasional, ia aktif memperkuat Timnas Filipina, termasuk saat Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia.

Rui Hachimura, lahir pada 8 Februari 1998, adalah harapan baru Jepang di NBA. Ia kini bermain untuk Los Angeles Lakers dan terpilih dalam NBA All-Rookie Second Team pada 2020. Hachimura juga meraih gelar juara NBA In-Season Tournament bersama Lakers pada 2023. Ia mulai dikenal publik saat membela Gonzaga University di NCAA dengan prestasi mengesankan.

Nama Yuki Kawamura menjadi sorotan karena keberaniannya menembus NBA dengan tinggi badan hanya 1,73 meter. Ia menandatangani kontrak dua arah dengan Memphis Grizzlies dan mencatatkan prestasi luar biasa di B.League Jepang. Pada tahun 2023, Kawamura dinobatkan sebagai MVP, Rookie of the Year, dan Assist Leader di liga tersebut.

Dari Korea Selatan, Ha Seung-jin mencatat sejarah sebagai pemain pertama dari negaranya yang bermain di NBA. Lahir pada 4 Agustus 1984 dan memiliki tinggi 2,21 meter, Ha sempat memperkuat Portland Trail Blazers dan Milwaukee Bucks. Setelah kembali ke tanah air, ia tampil cemerlang di liga domestik dan meraih berbagai gelar juara serta penghargaan individu.

Menutup daftar ini, Yuta Watanabe dari Jepang tampil bersama sejumlah tim NBA seperti Toronto Raptors, Brooklyn Nets, dan Phoenix Suns. Lahir pada 6 November 1994, Watanabe dikenal sebagai pemain bertahan yang solid. Semasa berkarier di NCAA, ia bahkan dinobatkan sebagai Atlantic 10 Defensive Player of the Year.

Kisah kesepuluh pemain ini menjadi bukti bahwa Asia memiliki potensi besar untuk bersinar di panggung basket internasional. Walau menghadapi tantangan dari segi fisik, budaya, hingga stereotip, mereka berhasil mengangkat nama Asia di tengah dominasi pemain dari Amerika dan Eropa.

Di tengah semua cerita sukses itu, kini Indonesia juga punya potensi baru yang tengah berkembang. Derrick Michael Xzavierro, pemain muda Indonesia yang saat ini berlaga di Long Beach State University di kompetisi NCAA, menunjukkan sinyal menjanjikan. Jika ia konsisten dan terus mengembangkan kemampuan, bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia akan menjadi wakil pertama Indonesia di NBA dan melanjutkan jejak para legenda basket Asia tersebut.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

BNI Dukung Rumah Subsidi, Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

Bank Indonesia Buka Beasiswa 2025, Ini Tahapan Seleksinya

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

OJK dan Kemenkum Perkuat Pertukaran Data Jaminan Fidusia

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Investor Syariah Aktif Dongkrak Transaksi Pasar Modal Syariah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah

Harga BBM Malaysia Turun, Beban Hidup Rakyat Diringankan Pemerintah