
JAKARTA - Pertandingan sengit tersaji dalam lanjutan babak penyisihan grup A Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat. Tim Liga Indonesia All Star menghadapi tantangan berat dari Arema FC dan sempat tertinggal dua gol sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Hasil ini tidak hanya menyelamatkan peluang mereka, tetapi juga menjadi bukti karakter kuat dari para pemain yang dihuni oleh para bintang terbaik Liga 1 musim lalu.
Tertinggal bukan hal yang mudah, apalagi di kompetisi yang menuntut hasil cepat seperti Piala Presiden. Namun dalam laga ini, semangat tak kenal menyerah dari anak asuh Coach Rahmad Darmawan atau yang akrab disapa RD, justru menjadi sorotan utama.
Gol-Gol Cepat Arema FC Jadi Ujian Berat
Baca JugaLawan Australia dan Filipina, Timnas Basket Putri Indonesia Penuh Semangat
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Arema FC tampil penuh percaya diri. Tekanan mereka membuahkan hasil cepat saat Salim Akbar Tuharea mencetak gol di menit ke-18. Gol tersebut membuka keunggulan Arema dan menempatkan Liga Indonesia All Star dalam posisi yang tidak nyaman sejak awal pertandingan.
Ketika laga memasuki babak kedua, tekanan Arema FC belum juga mereda. Serangan demi serangan dilancarkan, hingga akhirnya Dedik Setiawan menambah keunggulan tim Malang pada menit ke-65. Skor berubah menjadi 2-0, membuat suasana menjadi semakin sulit bagi tim Liga Indonesia All Star.
Namun di balik tekanan itu, para pemain All Star tetap menunjukkan ketenangan. Tidak ada kepanikan, tidak ada putus asa. Justru, dari situlah momentum kebangkitan mulai terbentuk.
Kebangkitan Dimulai dari Titik Penalti
Jawaban dari perjuangan panjang itu mulai terlihat pada menit ke-72. Liga Indonesia All Star mendapatkan hadiah penalti yang kemudian dieksekusi dengan tenang oleh Witan Sulaiman. Tendangan mendatarnya tak mampu dibendung kiper Arema FC, dan skor berubah menjadi 2-1.
Gol itu menjadi titik balik yang sangat penting. Sejak saat itu, alur permainan mulai bergeser. Kepercayaan diri pemain All Star semakin meningkat, sementara Arema FC terlihat sedikit lengah.
Tak butuh waktu lama, hanya sebelas menit setelah gol pertama, peluang kembali hadir melalui titik putih. Kali ini giliran Septian David Maulana yang dipercaya mengeksekusi penalti. Ia menjalankan tugasnya dengan baik dan mengubah skor menjadi imbang 2-2 pada menit ke-83.
Coach RD: Pemain Tak Goyah dan Bangkit
Hasil imbang itu disambut positif oleh pelatih Rahmad Darmawan. Meski sempat tertinggal dua gol, RD menilai para pemainnya menunjukkan mental tangguh dan karakter kuat untuk terus berjuang hingga akhir.
"Kami sempat tertinggal dua gol dan yang saya senang dari pemain adalah respons mereka. Mereka tidak goyah dan bangkit, pemain terus berusaha sampai bisa membuat gol tambahan," ujar Rahmad usai pertandingan.
Kebangkitan itu menurutnya bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil dari kerja keras dan tekad pemain yang tidak ingin menyerah di tengah situasi sulit.
Minim Persiapan, Tetap Tampilkan Daya Juang Maksimal
RD juga menyoroti bahwa timnya tidak memiliki waktu persiapan yang ideal menjelang turnamen ini. Mengingat skuad Liga Indonesia All Star terdiri dari pemain berbagai klub, proses membangun kekompakan tentu membutuhkan waktu.
Namun dalam keterbatasan itu, para pemain tetap menunjukkan komitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik di lapangan. Hasil imbang ini, menurut RD, menjadi cerminan dari bagaimana tim berproses dalam kondisi yang tidak sempurna.
"Persiapan memang minim, tetapi kami tetap bersyukur dengan hasil ini," tambahnya. "Sekarang kami tinggal melihat hasil pertandingan lainnya (Oxford United dan Arema FC).”
Dengan begitu, langkah selanjutnya sangat tergantung pada hasil laga-laga lain di grup A, dan Liga Indonesia All Star harus memantau dengan cermat bagaimana dinamika klasemen terbentuk.
Harapan Tetap Terjaga
Walaupun tidak meraih kemenangan, semangat dan perjuangan yang ditunjukkan oleh Liga Indonesia All Star memberikan harapan tersendiri. Tim ini menunjukkan bahwa mereka punya kemampuan untuk membalikkan keadaan dan tampil kompetitif, bahkan saat menghadapi situasi yang sulit.
Poin dari pertandingan ini sangat berharga untuk menjaga peluang mereka di turnamen. Terlebih, laga menunjukkan bahwa para pemain bintang dari berbagai klub mampu menyatu dalam tekanan, dan bersama-sama membangun kekuatan yang solid.
Pelajaran Berharga Menuju Laga Selanjutnya
Laga ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya mentalitas juang dalam sepak bola. Dua penalti bukan hanya hasil dari keberuntungan, melainkan refleksi dari kerja keras tim dalam menggempur pertahanan lawan hingga menciptakan tekanan.
Kedewasaan strategi, kekompakan tim dadakan, dan ketajaman dalam membaca situasi pertandingan adalah modal penting yang bisa dibawa ke pertandingan berikutnya. Tidak ada kemenangan, namun ada kemenangan moral dan pembuktian karakter di balik hasil imbang tersebut.
Dengan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan, Liga Indonesia All Star tetap menjaga harapan dan membuka peluang untuk melangkah lebih jauh di Piala Presiden 2025.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025