
JAKARTA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali menjadi pusat perhatian dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Tidak hanya karena kemampuannya menyerap tenaga kerja hingga 97 persen, tetapi juga karena kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Melihat potensi tersebut, sejumlah korporasi mulai mengambil peran strategis dalam mendukung sektor ini, termasuk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
Bersama Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula (Impala), Sampoerna memberikan dukungan nyata dalam pemberdayaan perempuan pelaku UMKM, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Program ini difokuskan pada pengembangan kapasitas perempuan pelaku usaha yang telah terbukti memainkan peran besar dalam memperkuat struktur ekonomi kerakyatan.
Fokus pada Perempuan Pengusaha
Baca JugaPromo Tiket Garuda Indonesia Kembali Digelar Lewat SOTF 2025
Program pemberdayaan ini menjadi bagian dari komitmen Sampoerna untuk mendorong terciptanya kemandirian ekonomi nasional melalui sektor UMKM. Perempuan menjadi fokus utama dalam pelatihan karena tingginya tingkat partisipasi mereka dalam pengelolaan usaha mikro dan kecil.
“Sampoerna berupaya mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi nasional, yang salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Program ini khusus bagi pengusaha UMKM perempuan karena mereka memiliki peran penting dan strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujar Romulus Sutanto, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna.
Romulus menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan diharapkan dapat mempercepat kesiapan para peserta untuk menjadi pelaku usaha yang tangguh, kompetitif, dan mampu bertahan di tengah dinamika ekonomi global.
Dukungan Pemerintah dan Gerakan Solidaritas Nasional
Selain Sampoerna, keterlibatan GSN dalam program ini juga menjadi cerminan sinergi antara sektor swasta dan organisasi sosial dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif. Ketua Umum GSN sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Roeslani, menyoroti besarnya peran perempuan dalam ekosistem UMKM Indonesia.
“Di tengah tantangan global, partisipasi perempuan di sektor usaha, khususnya UMKM adalah kekuatan nyata yang harus kita dukung. Saat ini, perempuan mengelola lebih dari 64% UMKM di Indonesia dan menyumbang 61% terhadap produk domestik bruto (PDB),” jelas Rosan.
Menurut Rosan, peran perempuan tidak hanya berdampak pada ekonomi keluarga, tetapi juga pada penguatan struktur ekonomi nasional. Oleh karena itu, program pelatihan dan dukungan dari berbagai pihak menjadi elemen penting dalam menjaga keberlangsungan UMKM, terutama yang dikelola oleh perempuan.
Menopang Pertumbuhan dan Ketahanan Ekonomi
Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar, turut menegaskan bahwa UMKM memiliki posisi yang sangat strategis dalam mencapai target pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya, ketangguhan dan keberlanjutan sektor UMKM menjadi kunci dalam menciptakan ekonomi Indonesia yang kuat dan mandiri.
“Ketangguhan dan keberlanjutan UMKM menjadi kunci dari ekonomi Indonesia yang kuat,” tegas Bobby.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari korporasi seperti Sampoerna perlu diapresiasi karena mampu menjembatani kebutuhan pelatihan dan pendampingan yang dibutuhkan para pelaku usaha mikro dan kecil untuk tumbuh lebih optimal.
Sinergi Swasta dan Pemerintah Jadi Solusi Nyata
Langkah Sampoerna dalam mendukung UMKM perempuan ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan organisasi masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terlibat langsung dalam kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini.
Dukungan ini tidak hanya berupa pelatihan kewirausahaan, namun juga peningkatan kapasitas manajerial, akses terhadap jaringan distribusi, hingga literasi digital dan keuangan. Dengan pendekatan holistik, para pelaku UMKM diharapkan dapat memperluas pasar, meningkatkan efisiensi usaha, serta memiliki daya saing yang lebih baik.
Peran UMKM dalam Struktur Ekonomi Nasional
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, UMKM menyerap sekitar 119,6 juta tenaga kerja dari total 123 juta angkatan kerja nasional. Selain itu, sektor ini menyumbang lebih dari 60 persen terhadap PDB Indonesia. Fakta ini menunjukkan bahwa penguatan UMKM adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi global serta dalam mendorong pemerataan kesejahteraan.
Dengan dominasi perempuan dalam pengelolaan UMKM di Indonesia, maka pemberdayaan perempuan pelaku usaha menjadi langkah krusial. Program yang dijalankan oleh Sampoerna, GSN, dan mitra lainnya tidak hanya relevan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk memperkuat daya tahan ekonomi bangsa.
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Melalui pelatihan dan pendampingan yang tepat, pelaku UMKM, khususnya perempuan, diharapkan mampu mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang bisa direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Dengan pelibatan aktif semua pihak, mulai dari korporasi, organisasi masyarakat, hingga pemerintah daerah, pemberdayaan UMKM akan menjadi gerakan nasional yang tidak hanya menopang ekonomi domestik, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Keterlibatan PT HM Sampoerna Tbk. bersama GSN, Pemprov Jawa Tengah, dan Impala dalam memberdayakan UMKM perempuan merupakan langkah konkret dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan. Dengan dukungan yang terstruktur dan berkelanjutan, UMKM Indonesia diharapkan bisa menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025