Dokter Ingatkan Cara Cegah Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
- Sabtu, 21 Juni 2025

JAKARTA - Penggunaan headset atau earphone dalam waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pendengaran yang bersifat permanen. Sayangnya, gejala awal seperti telinga berdenging atau terasa penuh kerap dianggap sepele sehingga risiko ini sering terabaikan. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa memengaruhi kemampuan mendengar dan menurunkan kualitas hidup seseorang secara signifikan.
“Pendengaran adalah kecacatan yang tidak terlihat. Tidak ada yang tahu seberapa parah gangguannya kecuali Anda sendiri,” ungkap Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL(K), dalam webinar bertajuk Sayangi Pendengaranmu: Tips Aman Memakai Headset Sehari-hari, yang diselenggarakan oleh Continuing Medical Education Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ancaman Nyata Kerusakan Pendengaran dari Headset
Baca Juga
Kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh penggunaan headset dalam jangka panjang merupakan masalah kesehatan yang serius. Suara keras yang terus-menerus masuk ke telinga dapat merusak sel-sel saraf pendengaran secara bertahap. Efeknya tidak selalu langsung terasa, sehingga banyak pengguna yang baru menyadari kerusakan setelah pendengarannya menurun drastis.
Meski demikian, ada langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk menghindari kerusakan pendengaran akibat penggunaan headset. Berikut beberapa tips yang disampaikan oleh dr. Fikri dalam webinar tersebut.
Terapkan Aturan 60-60
Prinsip utama yang harus diterapkan adalah aturan 60-60: menggunakan headset maksimal selama 60 menit dalam satu hari dengan volume tidak lebih dari 60 persen dari kapasitas maksimal perangkat.
“Kalau volumenya sudah masuk ke level merah di HP, itu sudah melewati ambang bahaya,” jelas dr. Fikri. Menurutnya, meskipun teknologi audio terus berkembang, aturan ini tetap relevan dan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pedoman aman untuk semua kalangan pengguna.
Selain itu, dr. Fikri juga menekankan pentingnya memberi waktu istirahat pada telinga saat menggunakan headset. “Setiap 1 jam penggunaan, istirahatkan telinga selama 5 menit,” tambahnya. Istirahat ini membantu mencegah kelelahan dan iritasi pada telinga akibat paparan suara terus-menerus.
Pilih Jenis Headset yang Aman
Jenis headset yang digunakan juga berpengaruh besar terhadap risiko kerusakan pendengaran. Menurut dr. Fikri, headset jenis over-ear dengan fitur active noise cancellation (ANC) sangat direkomendasikan, terutama saat berada di lingkungan yang bising.
“Yang paling aman itu over-ear dengan noise cancellation aktif. Tapi jangan digunakan saat berjalan atau di jalan raya, karena suara penting dari lingkungan bisa ikut teredam,” ujarnya. Headset jenis ini memungkinkan pengguna menurunkan volume karena suara bising luar dapat diredam secara efektif.
Alternatif lain adalah bone conduction headset yang tidak menutupi liang telinga. Perangkat ini memancarkan suara melalui tulang sehingga telinga tetap bisa mendengar suara lingkungan sekitar.
“Bone conduction hanya butuh volume lebih kecil dan memungkinkan tetap mendengar suara lingkungan,” tambah dr. Fikri.
Hindari Kebiasaan Buruk saat Memakai Headset
Beberapa kebiasaan yang sering dianggap sepele ternyata berpotensi besar merusak pendengaran. Salah satunya adalah menggunakan headset sambil tidur atau belajar sampai tertidur.
“Musiknya tetap jalan sampai pagi. Itu yang paling bahaya,” kata dr. Fikri tegas. Kebiasaan ini membuat telinga terpapar suara dalam waktu sangat lama tanpa istirahat.
Penggunaan headset saat berada di transportasi umum tanpa fitur noise cancellation juga berisiko. Pasalnya, pengguna cenderung menaikkan volume untuk mengalahkan suara bising di sekitar, yang dapat mempercepat kerusakan pendengaran.
Rutin Periksa Pendengaran bagi Pengguna Aktif
Untuk mereka yang menggunakan headset secara aktif setiap hari, disarankan melakukan pemeriksaan pendengaran setidaknya sekali setahun, terutama jika memenuhi dua dari tiga kriteria berikut:
Menggunakan headset lebih dari 4 jam per hari
Volume suara lebih dari 80 persen
Muncul rasa nyeri atau telinga berdenging setelah pemakaian
Pemeriksaan biasanya meliputi audiometri standar dan tes kemampuan mendengar dalam kondisi bising. Beberapa layanan kesehatan, termasuk fasilitas yang bekerja sama dengan BPJS, menyediakan pemeriksaan ini dengan rujukan yang sesuai.
Pencegahan Adalah Kunci
Kerusakan pendengaran akibat penggunaan headset tidak bisa dipulihkan kembali seperti semula. Oleh karena itu, pencegahan harus menjadi prioritas utama.
“Jaga pendengaran sebelum dia hilang dan tidak bisa diperbaiki,” pesan dr. Fikri menutup webinar tersebut. Langkah sederhana seperti membatasi durasi dan volume pemakaian, memilih headset yang tepat, serta menjaga kebersihan dan kesehatan telinga, dapat sangat membantu mencegah kerusakan jangka panjang.
Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko gangguan pendengaran akibat penggunaan headset dapat diminimalkan. Jangan menunggu sampai gejala parah muncul, karena pendengaran yang sehat adalah aset penting bagi kualitas hidup yang baik.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Properti Mewah BSD City Terus Menarik Minat Konsumen
- 24 Juli 2025
3.
4.
Ganti Faskes BPJS via Aplikasi JKN, Mudah Lewat HP
- 24 Juli 2025
5.
UMKM Digital Tumbuh Sehat Lewat Sistem Pajak Tertib
- 24 Juli 2025