
JAKARTA - Kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis kembali terbuka lebar di tahun 2025. Bank Syariah Indonesia (BSI) menghadirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah yang dirancang sebagai solusi permodalan tanpa bunga dan riba. Program ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pelaku usaha kecil.
Melalui skema pembiayaan syariah ini, UMKM dapat memperoleh modal sesuai kebutuhan usaha dengan sistem yang lebih ringan. BSI tidak hanya menghadirkan pinjaman modal, tetapi juga memberikan kemudahan akses melalui proses digital sehingga pengajuan terasa cepat, praktis, dan ramah bagi masyarakat luas.
Prinsip Syariah, Solusi Tanpa Bunga
Baca Juga
Salah satu pembeda utama KUR BSI dengan kredit konvensional adalah penerapan prinsip syariah. Skema pembiayaan ini bebas dari unsur bunga dan riba, menjadikannya lebih sesuai dengan nilai-nilai keuangan islami. Pemerintah pun memberi dukungan penuh berupa subsidi margin sehingga beban cicilan menjadi lebih ringan bagi para pelaku usaha.
Selain itu, proses pengajuan KUR kini jauh lebih sederhana dibandingkan sebelumnya. Jika dulu masyarakat harus mengurus berkas secara manual di kantor cabang, sekarang semua bisa dilakukan secara digital. Calon debitur dapat mengajukan pembiayaan melalui situs resmi salamdigital.bankbsi.co.id maupun aplikasi IKurma, lalu tinggal menunggu verifikasi dari tim bank.
Tiga Jenis KUR untuk Berbagai Skala Usaha
BSI menghadirkan tiga pilihan KUR di tahun 2025 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan usaha. Pertama, KUR Super Mikro ditujukan untuk wirausaha pemula atau usaha dengan skala sangat kecil. Limit pinjaman maksimal Rp10 juta, cocok sebagai langkah awal memulai bisnis.
Kedua, KUR Mikro yang menyediakan pembiayaan mulai dari Rp10 juta hingga Rp100 juta. Skema ini berlaku bagi usaha yang sudah berjalan minimal enam bulan, sehingga mendukung pengembangan bisnis yang mulai stabil.
Ketiga, KUR Kecil hadir dengan limit Rp100 juta hingga Rp500 juta. Opsi ini dirancang bagi pelaku usaha yang sudah berkembang dan membutuhkan tambahan modal lebih besar untuk memperluas kegiatan usaha.
Seluruh jenis KUR BSI terbebas dari biaya administrasi maupun provisi. Dengan begitu, program ini semakin terjangkau bagi UMKM di berbagai tingkatan, baik yang baru merintis maupun yang ingin memperluas jangkauan bisnisnya.
Fleksibilitas Cicilan Sesuai Kemampuan Usaha
KUR BSI 2025 menawarkan fleksibilitas cicilan yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan pelaku usaha. Misalnya, plafon Rp100 juta bisa dicicil mulai dari Rp8,5 juta per bulan dengan tenor 12 bulan, hingga Rp1,8 juta per bulan dengan tenor 60 bulan. Variasi tenor ini membantu debitur menyesuaikan pembayaran tanpa mengganggu arus kas usaha yang sedang dijalankan.
Keringanan ini menjadi salah satu daya tarik utama, terutama bagi UMKM yang masih berusaha menjaga stabilitas finansial di tengah persaingan bisnis.
Tanpa Agunan Tambahan, Syarat Lebih Mudah
Berbeda dari pembiayaan konvensional, sebagian besar skema KUR BSI tidak mewajibkan agunan tambahan. Hal ini jelas mempermudah pelaku usaha kecil yang kerap kesulitan menyediakan jaminan.
Meski begitu, ada beberapa syarat umum yang tetap harus dipenuhi, seperti WNI dengan KTP aktif, memiliki usaha produktif minimal enam bulan, surat izin usaha resmi atau SKU, serta memiliki catatan kredit baik di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Untuk pinjaman di atas Rp50 juta, debitur diwajibkan melampirkan NPWP.
BSI juga memberikan perhatian khusus dengan kebijakan yang memprioritaskan perempuan pelaku usaha maupun usaha berbasis komunitas. Dengan pendekatan ini, KUR BSI menjadi semakin inklusif dan memberi ruang lebih luas bagi kelompok yang selama ini kurang terjangkau oleh fasilitas perbankan.
Peran Strategis bagi Pertumbuhan UMKM
Program KUR BSI 2025 tidak hanya sekadar fasilitas pinjaman modal, tetapi juga simbol hadirnya negara dalam mendukung ekonomi berbasis umat. Dengan adanya subsidi margin dari pemerintah, beban yang ditanggung pelaku usaha menjadi lebih ringan, sehingga modal yang diperoleh bisa lebih maksimal untuk pengembangan usaha.
Selain itu, hadirnya pembiayaan syariah memberikan alternatif sehat bagi pelaku UMKM yang ingin terbebas dari praktik riba. Hal ini sejalan dengan misi BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia untuk menghadirkan produk keuangan yang sesuai syariat sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Namun, perlu dicatat bahwa alokasi KUR BSI setiap tahun memiliki kuota terbatas. Oleh karena itu, pelaku usaha disarankan untuk segera mengajukan permohonan sebelum kuota habis.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, KUR BSI 2025 diharapkan menjadi tonggak penting bagi UMKM dalam memperluas skala usaha, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi margin, bebas biaya administrasi, serta proses digital menjadi faktor utama yang membuat program ini semakin diminati.
BSI menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi pembiayaan yang inklusif, adil, dan sesuai prinsip syariah. Dengan begitu, kehadiran KUR BSI bukan hanya sebatas bantuan modal, melainkan juga jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Tahun 2025 pun menjadi momentum penting bagi UMKM Indonesia untuk semakin mandiri dan berdaya saing. KUR BSI diharapkan menjadi jawaban nyata atas tantangan permodalan yang selama ini dihadapi pelaku usaha kecil.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Syarat Saldo Terkini Untuk Nasabah Prioritas Bank
- 18 Agustus 2025
2.
KUR BSI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Tanpa Riba
- 18 Agustus 2025
3.
KUR BCA 2025 Mudahkan UMKM Raih Modal Usaha
- 18 Agustus 2025
4.
KUR BNI 2025 Permudah UMKM Dapat Modal Besar
- 18 Agustus 2025
5.
Harga Emas Antam Pegadaian Hari Ini Masih Stabil
- 18 Agustus 2025