Proyek Tol Probolinggo Banyuwangi Capai 86,4 Persen

Proyek Tol Probolinggo Banyuwangi Capai 86,4 Persen
Proyek Tol Probolinggo Banyuwangi Capai 86,4 Persen

JAKARTA - Proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi kembali mencatat perkembangan signifikan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB), melaporkan bahwa progres konstruksi Tahap I untuk ruas Probolinggo–Besuki telah menembus angka 86,43 persen. Capaian ini tidak hanya menandai percepatan pembangunan infrastruktur strategis, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat konektivitas antarwilayah di Jawa Timur.

Ruas tol sepanjang 49,68 km yang menghubungkan Probolinggo hingga Besuki menjadi bagian pertama dari total 175,4 km Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Proyek ini terbagi ke dalam dua tahap besar, yakni Tahap I Probolinggo–Besuki dan Tahap II Besuki–Banyuwangi. Keberhasilan pembebasan lahan Tahap I yang telah mencapai 100 persen pada awal Agustus 2025 turut memperlancar proses pengerjaan fisik di lapangan.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menegaskan bahwa keberadaan tol ini akan membawa dampak positif luas. “Dengan selesainya Tahap I, kami optimis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus menekan kesenjangan infrastruktur antarwilayah. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Probolinggo-Besuki akan memangkas waktu perjalanan yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80–100 km per jam,” jelasnya, Senin, 18 Agustus 2025.

Baca Juga

ESDM Pastikan Jargas Gratis Bagi Tiga Juta Rumah

Infrastruktur Konektivitas di Timur Jawa

Keberadaan jalan tol ini memangkas waktu tempuh secara signifikan. Jika sebelumnya perjalanan Probolinggo menuju Banyuwangi membutuhkan sekitar lima jam lewat jalur arteri, maka setelah seluruh ruas tol beroperasi penuh, jarak tersebut dapat ditempuh hanya dalam dua jam. Efisiensi waktu ini diyakini akan memperlancar arus logistik, meningkatkan daya saing daerah, sekaligus memperkuat basis ekonomi masyarakat sekitar.

Tahap I pembangunan meliputi tiga paket pekerjaan, yaitu Gending–Kraksaan, Kraksaan–Paiton, dan Paiton–Besuki. Setelah rampung, ruas ini akan memiliki tiga gerbang tol (GT) yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Situbondo Barat. Selain itu, juga terdapat tiga simpang susun, yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, serta SS Besuki yang akan memperluas aksesibilitas wilayah sekitarnya.

Dorongan untuk Pariwisata dan Pertanian

Rivan menambahkan, jalan tol ini bukan hanya ditujukan untuk kelancaran transportasi, melainkan juga sebagai katalisator pembangunan sektor lain. “Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat, tapi juga menjadi katalisator pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur,” ungkapnya.

Wilayah Tapal Kuda yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan potensi wisata alam, pantai, hingga perkebunan, diprediksi akan semakin ramai dikunjungi wisatawan setelah akses jalan tol tersedia. Efek ganda dari pembangunan ini diharapkan mampu menghidupkan perekonomian lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Target Penyelesaian Pembangunan

Menurut rencana, segmen Gending–Paiton ditargetkan dapat selesai pada tahun 2025, sementara segmen Paiton–Besuki diharapkan rampung pada 2026. Selain mengedepankan kecepatan pengerjaan, Jasa Marga juga menekankan pada penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Sumber daya lokal, baik berupa tenaga kerja, peralatan, maupun material dalam negeri, diprioritaskan agar manfaat proyek ini lebih terasa langsung bagi masyarakat.

Selain Jasa Marga, PT Brantas Abipraya (Persero) juga berperan aktif dalam mempercepat penyelesaian proyek ini. Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, menyampaikan bahwa pembangunan Jalan Tol Probowangi Paket 1 terus digenjot dengan target penyelesaian pada September 2025. “Proyek ini merupakan bagian strategis dari upaya kami untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, mendukung ketahanan infrastruktur transportasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan. Sehingga tidak hanya berdampak pada efisiensi logistik, tetapi juga membawa manfaat sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Penerapan Teknologi Modern

Dalam pengerjaannya, teknologi Building Information Modeling (BIM) turut digunakan. Teknologi ini berfungsi untuk mengoptimalkan sumber daya dan meminimalkan risiko yang muncul selama pelaksanaan konstruksi. Dengan pendekatan modern ini, diharapkan pengerjaan proyek dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan akurat.

Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dibagi menjadi tujuh seksi, yakni Seksi 1 Gending–Kraksaan (12,88 km), Seksi 2 Kraksaan–Paiton (11,20 km), Seksi 3 Paiton–Besuki (25,60 km), Seksi 4 Besuki–Situbondo (42,30 km), Seksi 5 Situbondo–Asembagus (16,76 km), Seksi 6 Asembagus–Bajulmati (37,45 km), dan Seksi 7 Bajulmati–Ketapang (29,21 km). Pembagian ini bertujuan agar pengerjaan dapat dilakukan secara bertahap dengan manajemen yang lebih terukur.

Jalan Tol sebagai Proyek Strategis Nasional

Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh Jasa Marga. Status ini menegaskan arti pentingnya pembangunan tol tersebut, bukan hanya bagi Jawa Timur, tetapi juga bagi peningkatan infrastruktur nasional secara keseluruhan.

Jika proyek ini tuntas, maka konektivitas antarwilayah di Jawa Timur akan meningkat drastis. Selain memangkas waktu tempuh perjalanan, tol ini juga diperkirakan akan memperkuat distribusi barang dan jasa. Hal ini dapat mendorong efisiensi biaya logistik nasional, sekaligus menambah daya tarik investasi di kawasan timur Jawa.

Dengan perkembangan yang sudah mencapai lebih dari 86 persen pada Tahap I, optimisme penyelesaian proyek ini semakin besar. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi diyakini akan menjadi tonggak penting dalam pemerataan pembangunan Jawa Timur, menjembatani kepentingan mobilitas, pariwisata, hingga ekonomi kerakyatan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Indonesia Percepat Energi Panas Bumi 530 MW

Indonesia Percepat Energi Panas Bumi 530 MW

Digitalisasi Logistik Dorong Efisiensi Biaya Nasional

Digitalisasi Logistik Dorong Efisiensi Biaya Nasional

Kapal Pelni Ambon Bitung Terbaru Agustus 2025

Kapal Pelni Ambon Bitung Terbaru Agustus 2025

Hutama Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Pangan

Hutama Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Pangan

PTPP Tanam Terumbu Karang Pulihkan Ekosistem Laut

PTPP Tanam Terumbu Karang Pulihkan Ekosistem Laut