
JAKARTA - Proyek pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia, Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), yang menghabiskan biaya sekitar Rp56,2 triliun, diperkirakan akan mulai dikerjakan secara fisik pada pertengahan tahun 2026 atau paling lambat awal 2027. Meskipun proses pembebasan lahan di sejumlah wilayah masih terus berlangsung, khususnya di Garut dan Tasikmalaya, pemerintah optimis tahap konstruksi utama dapat dimulai secara bertahap.
Tol Getaci merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tergabung dalam Jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan. Tol ini akan menjadi penghubung penting antarprovinsi di Pulau Jawa, menghubungkan wilayah Jawa Barat hingga Jawa Tengah melalui jalur selatan yang selama ini relatif sulit diakses karena kondisi geografisnya yang menantang.
Sejak tahun 2021 hingga 2022, proses pembebasan lahan untuk proyek ini telah berjalan, terutama untuk seksi 1 dan 2 yang meliputi rute dari Gedebage sampai ke Tasikmalaya. Namun, pelaksanaan konstruksi yang semula direncanakan dimulai tahun 2024 harus mengalami penundaan karena pembebasan lahan belum selesai secara keseluruhan. Pemerintah kini menargetkan pembangunan dimulai penuh pada tahun 2027, sembari terus mempercepat pengadaan lahan agar tidak menghambat kelangsungan proyek.
Baca Juga
Tol Getaci akan membentang melintasi beberapa kabupaten dan kota penting di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rutenya dimulai dari Kabupaten Bandung, kemudian melewati Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, dan akhirnya berakhir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Jalur ini diharapkan dapat menghubungkan berbagai pusat aktivitas ekonomi sekaligus membuka akses ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.
Pembangunan tol ini terbagi menjadi empat seksi utama, yaitu Gedebage – Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, Garut Utara – Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer, Tasikmalaya – Patimuan sepanjang 76,78 kilometer, dan Patimuan – Cilacap sepanjang 34,35 kilometer. Proyek ini akan dilaksanakan dalam dua tahap, di mana tahap pertama fokus pada seksi Gedebage–Tasikmalaya dengan perkiraan mulai konstruksi pada awal 2027, sedangkan tahap kedua untuk seksi Tasikmalaya–Cilacap akan menyusul hingga selesai.
Selain panjang lintasan, tol Getaci juga akan dilengkapi dengan 10 simpang susun (exit tol) yang tersebar sepanjang jalur ini. Simpang susun tersebut meliputi SS Majalaya, SS Nagreg, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap. Fasilitas ini diharapkan mempermudah akses keluar masuk pengguna jalan di berbagai titik, mendukung mobilitas yang lebih lancar di sepanjang koridor tol.
Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan tol Getaci adalah kondisi geografis yang harus membelah kawasan pegunungan di bagian selatan Pulau Jawa. Topografi yang berbukit dan bergunung-gunung ini menuntut teknik konstruksi yang kompleks dan teknologi tinggi, sehingga membutuhkan biaya lebih besar dibanding pembangunan jalan tol di wilayah datar biasa.
Investasi sekitar Rp56,2 triliun yang dianggarkan mencerminkan tingkat kesulitan dan kebutuhan modal yang cukup tinggi untuk menyelesaikan proyek ini. Pembuatan terowongan, jembatan, dan berbagai struktur pendukung lainnya menjadi pekerjaan utama yang membutuhkan perencanaan matang dan eksekusi tepat agar tol dapat berfungsi optimal dan aman.
Selain dari sisi teknis, waktu pembangunan diprediksi lebih lama karena medan yang berat dan risiko konstruksi yang lebih tinggi. Meskipun demikian, pemerintah dan pihak pelaksana proyek berkomitmen untuk menerapkan inovasi dan metode konstruksi modern guna meminimalisir hambatan serta mempercepat proses pembangunan.
Keberadaan tol ini diharapkan membawa dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah di sepanjang koridor tol. Dengan konektivitas yang lebih baik, mobilitas masyarakat dan arus distribusi barang menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini akan mendukung pertumbuhan industri lokal, perdagangan, serta sektor pariwisata di wilayah yang selama ini kurang mendapat akses jalan memadai.
Tol Getaci juga dipandang mampu membuka potensi ekonomi baru dengan hadirnya pusat-pusat aktivitas ekonomi yang lebih mudah dijangkau. Pemerataan pembangunan dapat terjadi melalui konektivitas yang menghubungkan daerah pedalaman dengan kota-kota besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pemerintah terus mempercepat proses pembebasan lahan agar proyek tidak mengalami penundaan lebih lama. Pendekatan kepada masyarakat dan sosialisasi intensif dilakukan agar pengadaan lahan berlangsung lancar tanpa konflik sosial. Langkah ini menjadi kunci sukses pembangunan mega proyek yang berdampak luas ini.
Dalam tahap konstruksi nanti, penerapan teknologi modern akan menjadi salah satu fokus utama untuk memastikan kualitas jalan tol yang memenuhi standar internasional. Pengawasan ketat terhadap aspek keselamatan dan keberlanjutan juga diterapkan agar tol ini dapat beroperasi dengan andal dalam jangka panjang.
Keberhasilan pembangunan tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi nasional. Jalan tol ini bukan sekadar jalur mobilitas, melainkan sebuah ikon kemajuan yang menghubungkan wilayah-wilayah strategis di Pulau Jawa.
Melalui proyek ini, Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam membangun infrastruktur besar dengan berbagai tantangan teknis dan geografis. Tol Getaci akan menjadi contoh keberhasilan investasi di sektor transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh dan inklusif.
Dengan semua potensi dan manfaatnya, tol ini diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan dalam mempercepat pembangunan nasional, memperkuat konektivitas antarwilayah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Demikianlah, proyek tol terpanjang di Indonesia yang membelah pegunungan di Jawa Barat ini segera direalisasikan. Pembangunan yang dijalankan secara bertahap diharapkan bisa selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas dan perekonomian nasional.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Sembako Jogja 7 Agustus 2025: Bawang Turun, Lainnya Stabil
- 07 Agustus 2025
2.
Wamen BUMN Dukung Koperasi Desa Tumbuhkan Ekonomi
- 07 Agustus 2025
3.
Hutama Karya Hadirkan Masjid Sebagai Ruang Sinergi
- 07 Agustus 2025
4.
Wijaya Karya Umumkan Perubahan Struktur Kepengurusan
- 07 Agustus 2025
5.
Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Palikanci 2025
- 07 Agustus 2025