Sri Mulyani Dorong Inovasi Teknologi Anak Bangsa

Sri Mulyani Dorong Inovasi Teknologi Anak Bangsa
Sri Mulyani Dorong Inovasi Teknologi Anak Bangsa

JAKARTA - Transformasi ekonomi nasional tidak lagi bisa dilepaskan dari kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era global yang penuh persaingan, kolaborasi berbagai elemen bangsa menjadi sangat penting, terutama dalam menciptakan kemandirian teknologi. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, pada 7–9 Agustus 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir langsung dalam acara ini dan memberikan pernyataan tegas bahwa Indonesia harus memosisikan diri sebagai pelaku aktif, bukan sekadar arena perebutan pengaruh teknologi antarnegara. Dalam forum yang dihadiri lebih dari 3.000 peserta dari berbagai latar belakang mulai dari ilmuwan, teknokrat, CEO BUMN, pelaku industri strategis, hingga diaspora Sri Mulyani menekankan bahwa momen seperti ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat sinergi nasional.

"Ini adalah sesuatu inisiatif yang sangat tepat waktu karena dunia didominasi dengan teknologi. Sains dan teknologi (bisa) menaikkan kesejahteraan," ujar Sri Mulyani dalam sesi diskusi bersama lima menteri pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Baca Juga

334 Pesawat Aktif, Penerbangan Nasional Stabil

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyoroti dinamika global yang semakin kompetitif. Di tengah kondisi dunia yang terus bergerak cepat dalam bidang teknologi dan inovasi, ia mengingatkan bahwa negara-negara kini berkompetisi tidak hanya dari segi ekonomi atau militer, tetapi juga melalui kekuatan riset dan pengembangan.

"Indonesia negara besar, baik geografi dan sains-nya. Kita mau jadi negara pelaku atau ajang dari persaingan? Kalau ini ajang, ini tempat pertempuran. Kalau kita pelaku berarti kita harus menyiapkan diri," ungkapnya tegas di hadapan para peserta.

Ia juga menantang para intelektual, peneliti, dan pelaku industri yang hadir untuk tidak hanya menjadi pengamat atau konsumen teknologi, tetapi ikut aktif menjadi pencipta solusi. Bagi Sri Mulyani, konvensi ini bukan hanya acara seremonial, melainkan panggilan tanggung jawab intelektual.

"Di ruangan ini adalah elite intelektual yang paling bertanggung jawab besar, tidak hanya jadi ajang tapi pelaku di dunia yang hari ini sangat sengit diisi sentimen persaingan," tambahnya.

Dari sisi kebijakan anggaran, Sri Mulyani menegaskan bahwa negara memiliki instrumen penting untuk mendorong kemajuan teknologi, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menilai bahwa APBN harus digunakan secara optimal untuk membiayai bidang yang dapat memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global.

"APBN merupakan instrumen penting negara untuk mencapai cita-citanya, untuk berperan penting APBN dibutuhkan kesepakatan dan kerjasama. Kita pahami teknologi sains faktor penentu untuk semua negara dan perekonomian," tegasnya lagi.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa banyak negara maju telah menunjukkan keberhasilan dengan menginvestasikan anggaran besar di sektor riset dan teknologi. Ia pun mengajak Indonesia untuk bergerak ke arah yang sama, tidak hanya mengandalkan pembiayaan pemerintah, tapi juga membangun ekosistem yang melibatkan seluruh elemen akademisi, industri, dan komunitas riset.

"Saya harap ini bentuk kerjasama antara akademisi, industri dan ekosistem yang meningkatkan produk melalui sains dan teknologi," tuturnya, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak.

Komitmen pemerintah untuk mendukung sektor pendidikan dan riset juga ditunjukkan melalui alokasi anggaran yang telah sesuai dengan amanat konstitusi. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa 20 persen dari APBN 2025 telah disalurkan untuk pendidikan, yang diharapkan menjadi pondasi kuat dalam membangun sumber daya manusia unggul.

"20 persen dari APBN didesain untuk pendidikan, itu mandat konstitusi. Tahun ini 750 triliun," pungkasnya.

Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 sendiri menjadi forum strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang integrasi antara riset, pendidikan tinggi, dan sektor industri. Delapan sektor prioritas telah ditetapkan sebagai fokus utama: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

Pemilihan sektor-sektor tersebut didasarkan pada kebutuhan strategis nasional dalam mewujudkan kemandirian teknologi dan meningkatkan daya saing di kancah global. Dengan menggabungkan hasil riset dengan kebutuhan industri, diharapkan lahir inovasi-inovasi baru yang aplikatif dan berdampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan KSTI 2025 tidak hanya menghadirkan sesi diskusi panel dan executive session bersama jajaran kementerian, tetapi juga berbagai bentuk sharing session dari para peraih Nobel serta akademisi internasional. Selain itu, tersedia pula pameran hasil riset, inovasi industri, dan pemberian BRIN Award kepada institusi riset serta karya ilmiah terbaik.

Momentum ini menjadi gambaran nyata bahwa Indonesia tengah menyiapkan diri untuk tidak lagi hanya menjadi pasar dari produk teknologi asing, melainkan menjadi produsen teknologi bernilai tinggi. Dengan dukungan regulasi yang tepat, komitmen anggaran, serta sinergi antarsektor, harapan untuk menjadi negara yang mandiri secara teknologi bukanlah hal mustahil.

Sebagai penutup, Sri Mulyani mengajak seluruh pihak yang hadir di konvensi untuk menjadikan forum ini bukan sekadar ajang intelektual, tapi awal dari langkah besar bersama.

Kolaborasi yang dibangun hari ini, menurutnya, akan menjadi warisan penting untuk generasi mendatang, dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai bangsa berdaulat, berdaya saing, dan berdiri sejajar di era teknologi global.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

ASDP Perkuat Layanan Penyeberangan Danau Toba

ASDP Perkuat Layanan Penyeberangan Danau Toba

Proyek Tol Terpanjang Dongkrak Konektivitas Jawa Barat

Proyek Tol Terpanjang Dongkrak Konektivitas Jawa Barat

Dukungan Penuh Erick Thohir untuk Timnas Putri

Dukungan Penuh Erick Thohir untuk Timnas Putri

Sri Mulyani Dorong Inovasi Teknologi Anak Bangsa

Sri Mulyani Dorong Inovasi Teknologi Anak Bangsa

Ulang Tahun Istri, Anies Baswedan Tulis Pesan Cinta

Ulang Tahun Istri, Anies Baswedan Tulis Pesan Cinta