Kredit Perbankan Dorong Pertumbuhan Sektor Pertambangan

Kredit Perbankan Dorong Pertumbuhan Sektor Pertambangan
Kredit Perbankan Dorong Pertumbuhan Sektor Pertambangan

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total penyaluran kredit perbankan mencapai Rp8.059,79 triliun per Juni 2025. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,77% secara tahunan (year-on-year/YoY). Meskipun pertumbuhannya melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,43%, sektor pertambangan justru mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa sektor pertambangan dan penggalian mencatatkan lonjakan pertumbuhan kredit hingga 20,69% secara tahunan. Angka ini menjadi yang tertinggi di antara sektor-sektor lain. Menurutnya, hal ini mencerminkan kepercayaan tinggi dari perbankan terhadap sektor ini sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Dukungan Kredit terhadap Sektor Ekonomi Strategis

Baca Juga

Kenaikan Harga Minyak Dipicu Faktor Global

Selain pertambangan, beberapa sektor lainnya juga mencatat pertumbuhan kredit dua digit. Sektor jasa tumbuh 19,17%, disusul oleh sektor transportasi dan komunikasi 17,94%, serta sektor listrik, gas, dan air sebesar 11,23%. Keempat sektor tersebut merupakan sektor strategis yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam penyaluran kredit, Dian menyebutkan bahwa perbankan memperhatikan potensi jangka panjang dari sektor-sektor tersebut. Ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan manajemen risiko serta selaras dengan arah kebijakan nasional, khususnya terkait transisi energi.

Dian juga menambahkan bahwa beberapa bank telah menyusun peta jalan (roadmap) untuk mencapai net zero emission guna mendukung target pemerintah pada 2060. Penyesuaian portofolio kredit menjadi bagian dari strategi menuju bauran energi yang lebih berkelanjutan.

Kredit Investasi Pimpin Pertumbuhan

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 12,53%. Ini mengindikasikan bahwa kredit jangka panjang untuk pembiayaan proyek-proyek produktif mulai pulih dan menunjukkan optimisme terhadap masa depan.

Sementara itu, Kredit Konsumsi tumbuh sebesar 8,49% dan Kredit Modal Kerja mencatat pertumbuhan sebesar 4,45%. Pertumbuhan ini menunjukkan pola pembiayaan yang seimbang antara konsumsi, operasional, dan investasi.

Dari sisi kepemilikan bank, Bank Umum Swasta Nasional Domestik menjadi yang paling agresif dalam menyalurkan kredit. Kredit dari kelompok bank ini tumbuh sebesar 10,78%, lebih tinggi dibandingkan kelompok bank lainnya.

Kredit Korporasi Lebih Dominan Dibanding UMKM

Dalam kategori debitur, kredit kepada korporasi tumbuh signifikan sebesar 10,78%. Sementara itu, kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hanya tumbuh sebesar 2,18%. Menurut OJK, hal ini terjadi karena perbankan masih fokus memulihkan kualitas kredit UMKM pasca pandemi.

Meski demikian, pertumbuhan kredit di sektor korporasi khususnya pertambangan membuktikan bahwa perbankan menaruh perhatian besar pada sektor-sektor strategis dengan skala proyek yang besar dan dampak ekonomi luas.

Stabilitas Kredit Tetap Terjaga

Dian juga mengungkapkan bahwa stabilitas kredit masih terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross berada di angka 2,22% pada Juni 2025, turun dari 2,29% pada Mei 2025. NPL net juga menurun dari 0,85% menjadi 0,84%.

Selain itu, rasio Loan at Risk (LaR) yang mencerminkan potensi risiko kredit bermasalah juga menurun dari 9,93% menjadi 9,73%. Penurunan ini menandakan perbaikan kualitas kredit di sektor perbankan dan mendekati kondisi sebelum pandemi.

Perbankan Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian

Sektor perbankan juga tetap memiliki ketahanan tinggi. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) per Juni 2025 yang tercatat sebesar 25,81%, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 25,48%. Angka ini menunjukkan bahwa bank memiliki bantalan risiko yang kuat untuk menghadapi gejolak ekonomi global.

Tingginya CAR menjadi landasan penting bagi perbankan dalam menjaga stabilitas dan kemampuan untuk tetap menyalurkan kredit, sekaligus memperkuat struktur permodalan jangka panjang.

Komitmen Perbankan terhadap Sektor Prioritas

Pertumbuhan kredit yang kuat di sektor pertambangan menunjukkan bahwa perbankan tidak hanya mengejar profit semata, tetapi juga mengambil peran strategis dalam mendukung arah pembangunan nasional. Dalam konteks transisi energi dan pembangunan berkelanjutan, sektor pertambangan menjadi tumpuan utama untuk pembiayaan jangka menengah dan panjang.

Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola risiko yang baik, perbankan mampu menyalurkan kredit secara sehat. Ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Kredit Dorong Ekonomi Lebih Maju

Secara keseluruhan, tren penyaluran kredit perbankan yang difokuskan pada sektor-sektor strategis, khususnya pertambangan, menunjukkan arah yang jelas dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Dengan kualitas kredit yang tetap terjaga dan ketahanan perbankan yang solid, kredit menjadi salah satu instrumen utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

Ke depan, peran perbankan diprediksi akan semakin penting dalam pembiayaan proyek-proyek besar, termasuk infrastruktur, energi, dan sektor produktif lainnya. Dukungan ini akan sangat krusial untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung secara inklusif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan yang lebih merata. Sektor pertambangan yang kini mendapat porsi kredit tertinggi menjadi bukti bahwa perbankan siap menjadi motor penggerak pembangunan nasional menuju masa depan yang lebih kuat dan berdaya saing.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Digital Terlindungi LPS, Simpanan Aman Terjaga

Bank Digital Terlindungi LPS, Simpanan Aman Terjaga

Kenaikan Harga Minyak Dipicu Faktor Global

Kenaikan Harga Minyak Dipicu Faktor Global

Sayuran Segar Murah Langsung dari Petani

Sayuran Segar Murah Langsung dari Petani

KUR Perumahan Dorong Akses Hunian untuk Rakyat

KUR Perumahan Dorong Akses Hunian untuk Rakyat

Program Rumah Murah Wujudkan Harapan Rakyat

Program Rumah Murah Wujudkan Harapan Rakyat