Penyaluran KUR BRI Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

Kamis, 24 Juli 2025 | 16:30:17 WIB
Penyaluran KUR BRI Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

JAKARTA - Di tengah berbagai tantangan ekonomi, upaya mendukung sektor riil terus dilakukan oleh lembaga keuangan nasional. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran sektor produktif melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Sepanjang triwulan II 2025, BRI telah merealisasikan penyaluran KUR hingga Rp83,88 triliun, atau setara 47,93 persen dari total alokasi KUR nasional tahun ini sebesar Rp175 triliun. Jumlah ini tidak hanya menunjukkan kekuatan portofolio pembiayaan BRI, tetapi juga menandai fokus strategis dalam mendukung kegiatan usaha masyarakat kecil dan menengah.

Pernyataan Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjadi penegasan bahwa strategi penyaluran KUR oleh BRI tidak semata bertujuan ekspansi kredit, tetapi juga berorientasi pada penguatan struktur ekonomi nasional dari sektor paling bawah.

“Kami percaya bahwa pembiayaan yang tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Hery Gunardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.

BRI Salurkan KUR Capai Rp83,88 Triliun Sampai Penghujung Triwulan II

Keberhasilan ini juga tak lepas dari kebijakan perusahaan dalam menjaga kualitas penyaluran KUR yang berpihak pada sektor produktif. Dalam realisasinya, sekitar 63,63 persen dari total dana KUR yang telah disalurkan hingga akhir Juni 2025 dialokasikan untuk sektor produksi.

Distribusi kredit yang merata dan menyentuh sektor strategis menjadi kunci penting dalam menjawab kebutuhan pembiayaan para pelaku usaha kecil di berbagai penjuru Tanah Air. BRI fokus menyalurkan dana ke bidang yang memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal dan ketahanan ekonomi nasional.

Sektor yang menjadi prioritas dalam penyaluran KUR tersebut antara lain adalah pertanian, perikanan, industri pengolahan, serta berbagai kegiatan produksi lainnya yang mendukung siklus usaha masyarakat di berbagai level.

BRI mencatat bahwa sektor pertanian menjadi penyerap terbesar, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp37,11 triliun, atau sekitar 44,25 persen dari total dana KUR yang telah tersalurkan. Ini menunjukkan keberpihakan nyata terhadap basis ekonomi masyarakat yang mayoritas menggantungkan mata pencahariannya dari bidang pertanian dan agribisnis.

Fokus pada Produksi, BRI Dorong Akses Pembiayaan Produktif

Distribusi pembiayaan yang berimbang dan terarah ke sektor produksi menjadi bukti keseriusan BRI dalam memperkuat struktur ekonomi dari akar rumput. Alih-alih terjebak dalam pembiayaan konsumtif, BRI memilih jalur yang memperkuat kegiatan produktif masyarakat.

Model pembiayaan seperti ini tidak hanya mendukung perputaran ekonomi mikro dan kecil, tetapi juga menciptakan efek berantai yang signifikan terhadap daya beli, lapangan kerja, dan keberlangsungan usaha rakyat.

Langkah ini juga selaras dengan semangat memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama di tengah situasi global yang menuntut negara-negara untuk lebih mandiri dalam hal produksi pangan. Sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa, menjadi sasaran prioritas agar terus tumbuh dan berkembang.

Komitmen ini tercermin dari nilai KUR yang terus meningkat tiap periode, serta dari pendekatan penyaluran yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dan efisiensi agar dana benar-benar menyentuh pelaku usaha yang membutuhkan.

Peran BRI dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pembiayaan

Capaian penyaluran KUR BRI sepanjang dua triwulan pertama ini tidak sekadar menjadi statistik keberhasilan korporasi. Lebih jauh, ini merupakan representasi dari keberhasilan model pembiayaan inklusif yang memberi ruang sebesar-besarnya bagi pelaku usaha kecil untuk tumbuh.

Dalam situasi di mana akses terhadap modal masih menjadi kendala utama sektor informal dan UMKM, kehadiran BRI dengan dukungan KUR berperan penting dalam menjembatani kesenjangan antara kebutuhan dan kemampuan finansial pelaku usaha.

Selain memberikan pembiayaan, BRI juga mendorong literasi keuangan, pendampingan usaha, serta penggunaan teknologi digital agar pelaku usaha kecil dapat naik kelas. Keberpihakan ini menjadi pilar penting dalam mendorong pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

Dengan komitmen yang konsisten dan strategi penyaluran yang terukur, BRI menunjukkan bahwa institusi keuangan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Penyaluran KUR bukan semata tentang kredit, melainkan tentang peluang, keberlangsungan usaha, dan masa depan ekonomi Indonesia.

Hery Gunardi pun menegaskan bahwa langkah BRI akan terus mengarah pada pembiayaan sektor riil yang produktif.

“Pembiayaan yang tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Terkini