Daftar BPJS Gratis, Ini Syaratnya Lengkap
JAKARTA - Memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan merupakan salah satu prioritas penting dalam pembangunan sosial di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menghadirkan program BPJS Kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu, yang lebih dikenal sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Program ini memungkinkan individu dengan keterbatasan ekonomi tetap memperoleh layanan kesehatan secara gratis, tanpa kewajiban membayar iuran bulanan seperti peserta umum lainnya.
BPJS Kesehatan sendiri terbagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan non-PBI. Kelompok non-PBI kemudian dikelompokkan lebih lanjut menjadi tiga kategori, yaitu PPU (Pekerja Penerima Upah), PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah), dan BP (Bukan Pekerja). Hanya kelompok PBI yang tidak dikenakan iuran karena biayanya ditanggung langsung oleh pemerintah pusat melalui APBN.
Melalui pengklasifikasian ini, negara berupaya menjalankan fungsi sosialnya dengan adil: mereka yang berada dalam kondisi finansial sulit tetap berhak mendapat pelayanan kesehatan dasar, sementara mereka yang mampu diminta berpartisipasi dalam membiayai layanan jaminan kesehatan nasional.
Baca Juga
Empat Syarat Penting untuk Mendapatkan BPJS Gratis
Bagi masyarakat yang ingin mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan gratis, terdapat empat syarat utama yang wajib dipenuhi. Persyaratan ini dirumuskan secara khusus untuk memastikan hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang menerima bantuan dari negara.
Syarat pertama, seseorang harus masuk dalam kategori fakir miskin atau tidak mampu. Kategori ini merujuk pada individu yang tidak memiliki mata pencaharian, atau memiliki penghasilan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pribadi maupun keluarganya. Meski memiliki pekerjaan, jika pendapatannya hanya cukup untuk kebutuhan pokok tanpa sisa, maka individu tersebut tetap dapat masuk kategori tidak mampu.
Syarat kedua, calon peserta BPJS gratis wajib merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Status kewarganegaraan menjadi kriteria penting karena program ini sepenuhnya dibiayai oleh negara dan diperuntukkan bagi rakyat Indonesia.
Syarat ketiga, calon peserta harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang valid dan telah tercatat di sistem Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil. NIK menjadi elemen krusial karena seluruh proses administrasi akan merujuk pada data kependudukan ini.
Terakhir, individu yang mengajukan permohonan juga harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data ini sebelumnya menjadi acuan bagi berbagai jenis bantuan sosial yang dikelola oleh pemerintah. Pada 2025, DTKS telah diperbarui dan kini dikenal dengan nama Data Tunggal Sosial Ekonomi Masyarakat (DTSEN). Masyarakat yang sebelumnya sudah masuk DTKS akan secara otomatis tercatat dalam DTSEN. Namun untuk memastikan, disarankan tetap melakukan pengecekan ke kantor desa atau kelurahan setempat.
Secara ringkas, empat syarat utama untuk mendapatkan BPJS Kesehatan gratis adalah:
Termasuk dalam kategori fakir miskin atau tidak mampu.
Warga Negara Indonesia.
Memiliki NIK yang terdaftar secara resmi.
Tercatat dalam DTKS atau DTSEN.
Prosedur Pendaftaran yang Harus Diketahui
Setelah memastikan memenuhi empat syarat utama tersebut, langkah berikutnya adalah menjalani proses pendaftaran. Proses ini harus dilakukan secara langsung dan mengikuti prosedur administratif yang berlaku di masing-masing wilayah.
Langkah awalnya, pemohon harus datang ke layanan BPJS yang tersedia di kantor kecamatan. Pemohon wajib membawa dokumen identitas penting, yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Dokumen ini menjadi dasar pemeriksaan dan validasi identitas calon peserta.
Petugas akan melakukan pengecekan terhadap data NIK yang diajukan. Apabila ada berkas atau dokumen yang kurang, petugas akan memberikan arahan untuk melengkapinya terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, jika pemohon sudah tercatat sebagai peserta BPJS dari perusahaan atau mandiri, maka petugas akan mengeluarkan surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh pemohon.
Selanjutnya, surat tersebut dibawa pulang untuk dilengkapi datanya sesuai instruksi petugas. Setelah lengkap, dokumen diserahkan kembali ke kantor kecamatan untuk diproses lebih lanjut.
Perlu diketahui, pendaftaran sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan tidak serta-merta langsung aktif. Proses aktivasi membutuhkan waktu, terlebih jika calon peserta sebelumnya belum masuk ke dalam data DTKS atau DTSEN. Dalam peraturan yang berlaku disebutkan bahwa calon peserta PBI yang telah ditetapkan dalam data kesejahteraan sosial hanya bisa didaftarkan dalam periode pendaftaran berikutnya.
Artinya, meskipun seseorang memenuhi seluruh persyaratan, tetap harus bersabar karena aktivasi status peserta PBI memerlukan proses administratif yang tidak instan.
Pentingnya Sosialisasi dan Peran Aktif Masyarakat
Agar program ini tepat sasaran, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Masyarakat perlu mengetahui dengan jelas mekanisme dan syaratnya, serta berinisiatif untuk memeriksa dan memperbarui data kependudukan serta status sosial ekonominya. Jika belum terdaftar di DTSEN, maka langkah awalnya adalah datang ke kantor desa atau kelurahan untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima manfaat.
Di sisi lain, sosialisasi dari pemerintah daerah juga menjadi faktor penting agar program ini menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Dengan sistem yang tertata dan partisipasi aktif masyarakat, program BPJS Kesehatan gratis ini akan semakin efektif dalam menjamin hak kesehatan seluruh warga negara.
Rekomendasi
