
JAKARTA - Setelah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Danantara langsung tancap gas untuk mengejar target ambisius. Sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI) yang baru, Danantara menargetkan penyelesaian 22 program penting hingga akhir tahun ini. Ini merupakan tantangan besar mengingat waktu yang tersedia kurang dari enam bulan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa mengelola dan mengeksekusi 22 program dalam waktu singkat bukan perkara mudah. Ia mengingatkan bagaimana Indonesia Investment Authority (INA), Sovereign Wealth Fund pertama di Indonesia, membutuhkan waktu transisi selama 18 bulan agar operasionalnya bisa berjalan penuh. Oleh sebab itu, kecepatan Danantara dalam “berlari” dalam enam bulan ini sangat luar biasa dan layak disebut sebagai “bayi ajaib”.
Tantangan dan Dukungan di Balik Program Danantara
Baca Juga
Erick Thohir membandingkan beban kerja Danantara dengan pengalaman pribadinya ketika pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN. Saat itu, ia dan timnya mengelola 12 program strategis, yang menurutnya sudah sangat menantang. Kini Danantara harus mengelola 22 program, hampir dua kali lipat dari yang pernah ia tangani.
“Saya teringat ketika saya menjadi menteri dengan wamen-wamen saya itu 12 saja saya struggling waktu itu, di mana salah satunya kereta cepat, ini 22 (program kerja). Jadi kita perlu mendukung Danantara,” jelas Erick.
Program-Program Utama Danantara Hingga Akhir Tahun
Danantara menyusun program kerja yang cukup komprehensif dengan cakupan berbagai sektor. Mulai dari restrukturisasi bisnis BUMN, konsolidasi lintas industri, hingga pengembangan usaha baru yang strategis.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa seluruh program ini sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. Selain itu, program-program tersebut juga telah dibahas secara mendalam bersama DPR RI.
“Kita harapkan dalam 5 bulan ke depan kami mampu menyelesaikan 22 program kerja yang sudah kita konsultasikan dan kita bahas secara mendetail dengan DPR RI,” ujarnya.
Restrukturisasi Sebagai Fokus Awal
Dari keseluruhan program, empat yang pertama menjadi fokus utama adalah restrukturisasi bisnis sejumlah BUMN strategis. Di antaranya adalah restrukturisasi bisnis maskapai penerbangan, manufaktur baja, proyek kereta api cepat, dan sektor asuransi.
Langkah ini dianggap penting agar BUMN yang terlibat dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan efisiensi, dan beradaptasi dengan tantangan industri yang kian kompetitif.
Konsolidasi dan Perampingan Bisnis BUMN
Setelah menyelesaikan tahap restrukturisasi, Danantara berencana melakukan perampingan atau streamlining dan konsolidasi bisnis BUMN di berbagai sektor penting. Upaya ini mencakup beberapa bidang seperti:
Konsolidasi BUMN karya
Konsolidasi dan streamlining bisnis pupuk
Konsolidasi bisnis rumah sakit dan hotel
Konsolidasi industri gula
Hilirisasi minyak
Konsolidasi bisnis asuransi
Konsolidasi manajemen aset
Konsolidasi kawasan industri
Menurut Dony, konsolidasi tersebut bertujuan memperkuat struktur bisnis BUMN agar lebih efisien, terintegrasi, dan memiliki daya saing yang lebih baik.
Pengembangan Usaha Baru di Berbagai Sektor
Selain restrukturisasi dan konsolidasi, Danantara juga mengarahkan fokus pada pengembangan usaha baru di sektor-sektor strategis. Dalam lima bulan ke depan, beberapa bidang yang akan digarap meliputi:
Koperasi
Pangan
Baterai
Semen (pengembangan dan transformasi bisnis)
Perbankan syariah
Telekomunikasi
Industri galangan kapal
Dony menjelaskan bahwa pengembangan ini merupakan langkah strategis untuk memperluas cakupan bisnis Danantara dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Penguatan Tata Kelola Organisasi
Selain itu, Danantara juga berupaya menyempurnakan tata kelola di dalam organisasi holding operasionalnya, yaitu Danantara Asset Management (DAM). Hal ini mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur di beberapa bidang seperti:
Human capital
Keuangan
Manajemen risiko
Legal
Semua ini dilakukan agar Danantara dapat menjalankan fungsi dan operasionalnya dengan efektif dan sesuai dengan standar tata kelola perusahaan yang baik.
Kecepatan dan Skala Tantangan Danantara
Dalam waktu kurang dari setengah tahun, Danantara berambisi menjalankan 22 program kerja yang kompleks dan beragam. Kecepatan pelaksanaan program ini dinilai luar biasa mengingat perbandingannya dengan transisi INA yang memakan waktu lebih lama.
Dukungan dari Kementerian BUMN dan DPR RI menjadi salah satu faktor penting yang memperkuat langkah Danantara dalam mencapai target-target tersebut. Fokus pada restrukturisasi, konsolidasi, pengembangan usaha baru, dan tata kelola menjadi pilar utama dalam strategi Danantara untuk memperkuat posisi BUMN dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Kolaborasi IPB NUS Dorong Transformasi Sistem Pangan
- 29 Juli 2025
3.
MIND ID Targetkan Produksi Aluminium 900 Ribu Ton
- 29 Juli 2025
4.
Danantara Siap Luncurkan Holding Investasi BUMN
- 29 Juli 2025