JAKARTA - Bawang putih, atau Allium sativum L., bukan sekadar penyedap makanan. Di balik aroma tajamnya, tanaman ini menyimpan khasiat luar biasa untuk kesehatan manusia. Sejak ribuan tahun silam, bawang putih telah digunakan sebagai obat tradisional di berbagai peradaban kuno. Hippocrates, sosok yang dikenal sebagai bapak kedokteran Barat, bahkan menyarankan bawang putih sebagai pengobatan untuk berbagai masalah kesehatan.
Kini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin memperkuat bukti bahwa konsumsi bawang putih memang membawa banyak manfaat. Senyawa allicin yang terbentuk ketika bawang putih dihancurkan atau dicincang diketahui memiliki efek biologis yang kuat. Meski senyawa ini cepat terdegradasi, turunannya tetap berperan penting dalam menunjang sistem imun dan melawan penyakit. Berikut adalah delapan manfaat utama bawang putih bagi kesehatan yang telah dibuktikan melalui berbagai studi ilmiah.
1. Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bawang putih dikenal luas karena kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa konsumsi ekstrak bawang putih tua (aged garlic extract/AGE) selama musim flu membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi keparahan gejala flu (PMID: 26764326). Hal ini disebabkan oleh stimulasi sel imun seperti natural killer (NK) dan ??-T cell yang sangat penting dalam melawan infeksi.
2. Menurunkan Tekanan Darah
Hipertensi merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit serius seperti stroke dan penyakit jantung. Suplemen bawang putih ternyata memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah. Dalam sebuah meta-analisis dari 12 uji klinis acak, konsumsi bawang putih menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8–9 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 6–7 mmHg pada penderita hipertensi (Ried et al., 2020). Menariknya, hasil ini sebanding dengan konsumsi obat antihipertensi, tetapi dengan efek samping yang lebih minimal.
3. Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL)
Kolesterol LDL yang tinggi dapat memicu penyakit jantung. Konsumsi bawang putih secara teratur terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Dalam ulasan tahun 2018, dikemukakan bahwa konsumsi suplemen bawang putih selama lebih dari dua bulan menurunkan kadar LDL hingga 10% pada orang dengan kolesterol tinggi (PMID: 29753018). Namun, pengaruhnya terhadap HDL dan trigliserida masih memerlukan kajian lebih lanjut.
4. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Kesehatan jantung dapat ditingkatkan melalui konsumsi bawang putih. AGE terbukti efektif memperlambat pembentukan plak aterosklerosis serta menurunkan jumlah lemak di sekitar pembuluh darah. Penelitian menyebutkan bahwa AGE dapat menekan progresi aterosklerosis dan menurunkan risiko serangan jantung berkat kandungan antioksidan, antiinflamasi, serta efek pengatur lemak darah (Williams et al., 2016).
5. Efek Antioksidan dan Pencegah Penuaan
Bawang putih kaya akan antioksidan yang berperan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Allicin serta senyawa seperti S-allylcysteine terbukti meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam tubuh seperti superoxide dismutase (SOD) dan glutathione peroxidase (GPx). Enzim-enzim ini penting dalam mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penuaan dini dan penyakit degeneratif, termasuk Alzheimer (PMID: 30364565).
6. Menurunkan Risiko Kanker
Walaupun masih diperlukan riset lanjutan, sejumlah studi menunjukkan bahwa bawang putih memiliki potensi sebagai antikanker. Senyawa organosulfur yang terkandung di dalamnya diketahui dapat menekan mutagenesis, memicu apoptosis (kematian sel kanker), serta meningkatkan respons imun terhadap pertumbuhan sel kanker. Penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara konsumsi rutin bawang putih dan penurunan risiko kanker kolorektal, lambung, dan prostat (Ansary et al., 2020).
7. Menangkal Racun Logam Berat dan Infeksi
Salah satu manfaat bawang putih yang menarik adalah kemampuannya membantu detoksifikasi logam berat. Studi pada pekerja pabrik baterai menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih tiga kali sehari mampu menurunkan kadar timbal dalam darah sebesar 19%. Selain itu, gejala seperti sakit kepala dan tekanan darah tinggi juga mereda (PMID: 18054420). Senyawa sulfur dalam bawang putih mendukung fungsi hati dalam membuang zat beracun dari tubuh.
8. Mendukung Kesehatan Tulang
Pada wanita pascamenopause, bawang putih terbukti bermanfaat dalam mencegah osteoporosis. Kandungannya membantu menurunkan peradangan dan stres oksidatif, sekaligus meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam bawang putih dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mengurangi risiko keropos tulang (PMID: 28740133).
Kandungan Gizi dan Senyawa Bioaktif Bawang Putih
Kekuatan penyembuhan bawang putih berasal dari kombinasi berbagai senyawa aktif di dalamnya. Beberapa kandungan penting meliputi:
Allicin: Merupakan senyawa sulfur yang memiliki efek antimikroba, antioksidan, dan antikanker. Terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dicincang.
S-allylcysteine (SAC) dan S-allylmercaptocysteine (SAMC): Terkandung dalam ekstrak bawang putih tua, membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan hati.
Flavonoid dan polifenol: Bertindak sebagai antioksidan kuat untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan.
Saponin dan polisakarida: Mendukung sistem imun dan membantu meningkatkan metabolisme.
Vitamin dan mineral: Bawang putih kaya akan vitamin C, B6, mangan, selenium, serta mengandung zinc, zat besi, magnesium, dan kalsium.
Dengan berbagai manfaat yang telah dibuktikan secara ilmiah, bawang putih layak dijadikan bagian dari gaya hidup sehat. Namun seperti halnya bahan alami lainnya, konsumsi tetap perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh dan dilakukan secara bijak.