Kereta Api Lokal Prameks Tetap Beroperasi Tiap Hari

Kereta Api Lokal Prameks Tetap Beroperasi Tiap Hari
Kereta Api Lokal Prameks Tetap Beroperasi Tiap Hari

JAKARTA - Kemunculan KRL Jogja–Solo memang membawa angin segar dalam dunia transportasi massal di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Namun, di tengah lonjakan minat terhadap layanan KRL tersebut, Kereta Api Prambanan Ekspres atau Prameks tetap menunjukkan eksistensinya. PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak serta-merta menghapus layanan Prameks. Justru, kereta lokal ini masih dioperasikan secara reguler untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di jalur Yogyakarta–Kutoarjo.

Kehadiran KRL dan kereta bandara Yogyakarta International Airport (YIA) memang menawarkan solusi mobilitas dengan jadwal padat dan frekuensi tinggi. Tapi, hal itu tidak lantas menyingkirkan Prameks dari lintasan. Prameks justru menempati posisi penting dan strategis dalam mendukung mobilitas warga di jalur yang tidak terlayani oleh KRL maupun KA Bandara. Ini menjadi cermin bahwa modernisasi transportasi tidak berarti menyingkirkan moda yang lebih dulu hadir.

Transportasi Lokal dengan Fungsi Strategis

Baca Juga

Menteri ESDM Titipkan Pengelolaan Sumur Tua ke Bupati

Tidak seperti KRL atau KA Bandara yang lebih padat frekuensi dan berorientasi pada rute urban, Prameks beroperasi dengan jadwal terbatas setiap hari. Namun, keberadaannya tetap dinilai vital, terutama bagi masyarakat di wilayah selatan Yogyakarta, Kulon Progo, hingga Kutoarjo. Prameks tetap menjadi solusi perjalanan cepat dan ekonomis bagi warga yang membutuhkan moda transportasi komuter andal.

PT KAI tampaknya memahami dengan baik bahwa kebutuhan masyarakat tak selalu bisa disamakan. Efisiensi dan modernitas memang penting, tapi ada juga nilai sosial dan aksesibilitas yang hanya bisa dijangkau oleh moda seperti Prameks. Oleh karena itu, KAI memilih untuk mempertahankan Prameks sebagai layanan yang menjawab kebutuhan nyata di lapangan.

Jadwal KA Prameks Rabu, 23 Juli 2025

Sebagai informasi bagi masyarakat yang hendak bepergian menggunakan KA Prameks pada hari Rabu, 23 Juli 2025, berikut adalah jadwal keberangkatan dari dua stasiun utama, yakni Stasiun Tugu (Yogyakarta) dan Stasiun Kutoarjo:

Dari Stasiun Tugu (Yogyakarta):

06.40 WIB

11.50 WIB

15.15 WIB

16.20 WIB

18.05 WIB

Dari Stasiun Kutoarjo:

05.10 WIB

09.05 WIB

13.19 WIB

16.50 WIB

18.45 WIB

Dengan adanya lima kali keberangkatan dari masing-masing stasiun, masyarakat masih memiliki keleluasaan waktu dalam memilih jadwal perjalanan yang sesuai dengan keperluan mereka, baik untuk bekerja, kuliah, maupun aktivitas harian lainnya.

Masih Jadi Identitas Transportasi Lokal

Sebelum kemunculan KRL dan KA Bandara, Prameks sudah lebih dahulu hadir sebagai penghubung antarkota di wilayah Jogja, Solo, dan Kutoarjo. Moda ini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Kini, meskipun cakupan rutenya telah dikurangi hanya melayani Jogja hingga Kutoarjo, kehadiran Prameks masih dianggap sangat relevan.

Alasannya sederhana: Prameks memiliki karakteristik sebagai kereta yang merakyat. Dengan harga tiket terjangkau dan pemberhentian di stasiun-stasiun kecil, seperti Wates, Jenar, dan stasiun lainnya yang tidak dilalui kereta jarak jauh atau KRL, Prameks menjawab kebutuhan warga secara langsung.

Tantangan Tetap Ada, Tapi Komitmen Tak Surut

Dibandingkan dengan moda transportasi baru, Prameks tentu menghadapi tantangan. Terutama dalam hal jumlah armada, efisiensi biaya, dan fasilitas pendukung yang tak semewah KRL atau KA Bandara. Namun, PT KAI menunjukkan komitmen untuk tetap memberikan ruang bagi Prameks beroperasi.

Rute Jogja–Kutoarjo yang tidak tercover oleh KRL menjadi alasan kuat untuk mempertahankan kereta ini. Selain itu, Prameks adalah satu-satunya kereta komuter reguler yang melintasi jalur tersebut, sehingga perannya sangat vital bagi konektivitas wilayah yang jauh dari pusat kota.

Prameks dalam Konteks Layanan Publik

Keputusan PT KAI untuk terus menjalankan Prameks menunjukkan pendekatan layanan publik yang inklusif. Tidak semua bentuk modernisasi harus menghapus sistem lama yang masih relevan. Justru, langkah ini memperlihatkan keseimbangan antara transformasi dan pemeliharaan layanan dasar.

Dengan tetap beroperasinya Prameks, masyarakat tidak dipaksa untuk berpindah ke moda yang mungkin belum sesuai dengan kebutuhan atau kondisi wilayah mereka. Ini menjadi contoh bagaimana transportasi publik dapat tetap adaptif dan berpihak pada masyarakat luas.

Modern dan Tradisional Bisa Berdampingan

Prameks mungkin bukan lagi kereta yang paling canggih atau cepat, tetapi tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jogja hingga Kutoarjo. Modernisasi dalam sektor transportasi memang tak terelakkan, namun bukan berarti harus mengorbankan moda transportasi yang sudah mengakar dan terbukti berguna.

KAI menunjukkan bahwa antara transportasi modern dan tradisional bisa hidup berdampingan, asalkan tetap relevan dan berorientasi pada kebutuhan pengguna. Selama masyarakat masih mengandalkan Prameks, maka kehadirannya patut dipertahankan, bukan disingkirkan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menteri ESDM Titipkan Pengelolaan Sumur Tua ke Bupati

Menteri ESDM Titipkan Pengelolaan Sumur Tua ke Bupati

Slag Nikel Jadi Solusi Abrasi Pantai di Takalar

Slag Nikel Jadi Solusi Abrasi Pantai di Takalar

MIND ID Dorong Hilirisasi Nasional dengan Dampak Inklusif Nyata

MIND ID Dorong Hilirisasi Nasional dengan Dampak Inklusif Nyata

Jadwal Kapal Pelni Balikpapan ke Parepare Agustus 2025 Terbaru Lengkap

Jadwal Kapal Pelni Balikpapan ke Parepare Agustus 2025 Terbaru Lengkap

KAI Madiun Ajak Anak Disabilitas Nikmati Pengalaman Naik Kereta Api

KAI Madiun Ajak Anak Disabilitas Nikmati Pengalaman Naik Kereta Api