MIND ID Dorong Hilirisasi Nasional dengan Dampak Inklusif Nyata
JAKARTA - Hilirisasi bukan lagi sekadar jargon industrialisasi, tetapi telah menjadi fondasi strategis untuk membangun kedaulatan ekonomi Indonesia. Holding Industri Pertambangan MIND ID menjadi salah satu motor utama transformasi ini, melalui berbagai proyek yang dirancang tidak hanya memberi nilai tambah pada komoditas, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh masyarakat.
Dengan mengusung prinsip hilirisasi terintegrasi, MIND ID memperkuat posisinya dalam rantai industri nasional. Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamjoeddin, dalam rapat bersama Komisi XII DPR. Ia menegaskan bahwa proses hilirisasi yang dijalankan tidak berhenti pada produksi semata, tetapi menyasar peningkatan nilai ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proyek hilirisasi berjalan terintegrasi, menghasilkan produk bernilai tinggi, serta memberikan dampak langsung bagi ekonomi dan memperkuat kedaulatan ekonomi nasional,” tegas Maroef.
Baca JugaKilang Pertamina Internasional Nyalakan Masa Depan Anak-anak Indonesia Melalui Inovasi dan Edukasi
Komitmen ini tidak hanya terlihat dari pernyataan, tetapi dari realisasi sejumlah proyek strategis. Salah satunya adalah penguatan rantai pasok produksi dari hulu hingga hilir di sektor aluminium. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana hilirisasi bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya dalam negeri.
Grup MIND ID tengah menjalankan dua proyek penting dalam pengolahan bauksit di Mempawah. Proyek pertama adalah pengolahan bauksit dengan target produksi sebesar 1,47 juta ton bauksit (WBx) per tahun. Sementara proyek kedua adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun. Kedua proyek ini menjadi fondasi dari hilirisasi yang berkesinambungan.
Sebagai kelanjutan dari proses tersebut, MIND ID juga tengah mengembangkan smelter aluminium dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun (ktpa), serta merencanakan pengembangan SGAR Fase II dengan tambahan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun.
Tidak hanya fokus pada kapasitas produksi, proyek hilirisasi ini juga memberi dampak signifikan pada penciptaan nilai ekonomi. Maroef memaparkan bahwa nilai jual satu ton bauksit yang semula sekitar US$ 40, meningkat menjadi US$ 575 saat diolah menjadi alumina, dan melonjak menjadi US$ 2.700 per ton setelah menjadi aluminium. Kenaikan nilai tersebut menjadi bukti nyata bagaimana hilirisasi memberikan efek pengganda yang signifikan bagi ekonomi nasional.
Di samping nilai ekonomi, proyek ini juga menjadi katalis bagi penciptaan lapangan kerja. Puluhan ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, akan terserap dari proses hilirisasi ini. Bahkan, menurut Maroef, keberadaan proyek-proyek tersebut mampu menjadi titik tumbuh ekonomi baru di berbagai daerah yang menjadi lokasi operasional perusahaan.
Industri manufaktur turunan juga ikut terdampak positif. Dengan terjaminnya pasokan bahan baku dari dalam negeri, sektor industri hilir seperti otomotif, konstruksi, dan elektronik memiliki landasan kuat untuk tumbuh lebih pesat dan stabil. Ini menandakan bahwa hilirisasi yang dijalankan MIND ID tidak hanya berdampak pada sektor pertambangan, tetapi menciptakan ekosistem industri yang lebih luas.
Dalam rapat yang sama, Anggota Komisi XII DPR dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, turut memberikan apresiasi atas capaian MIND ID dalam mempercepat program hilirisasi. Ia menyebut bahwa langkah MIND ID memulai hilirisasi sejak mengakuisisi saham Freeport Indonesia pada 2018 adalah tonggak penting dalam sejarah pertambangan nasional.
Kini, Freeport Indonesia telah merealisasikan pembangunan smelter katoda tembaga yang menjadi bagian penting dalam rantai hilirisasi. Smelter ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam pengolahan tembaga, tetapi juga memperluas kontribusi industri tambang terhadap kinerja ekonomi nasional secara keseluruhan.
Ramson juga mengungkapkan bahwa beban utang yang ditanggung MIND ID saat pertama kali mengakuisisi saham Freeport sudah hampir lunas. Hal ini memberikan keleluasaan lebih bagi MIND ID untuk mengembangkan berbagai proyek strategis baru di masa depan.
“Kami yakin dari sisi keuangan, Grup MIND ID memiliki banyak profesional yang mumpuni. Apalagi dengan adanya Danantara. Jadi proses untuk peningkatan produksi, eksplorasi, dan hilirisasi akan dapat dijalankan dengan serius oleh MIND ID ke depan,” kata Ramson.
Pernyataan ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi nasional yang menekankan pentingnya transformasi sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah tinggi. Dengan sumber daya manusia yang kompeten, tata kelola yang profesional, dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, MIND ID dinilai mampu menjawab tantangan itu.
Proyek hilirisasi yang dilakukan oleh MIND ID merupakan contoh konkret bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengurangi ekspor bahan mentah bisa diimplementasikan secara efektif oleh BUMN. Tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas tambang, kebijakan ini juga menjadi alat untuk memperluas inklusi ekonomi dan menciptakan keadilan sosial melalui distribusi manfaat yang lebih merata di berbagai daerah.
Melalui strategi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, serta pelibatan masyarakat dalam ekosistem ekonomi industri, MIND ID menegaskan peran sentralnya sebagai penggerak hilirisasi berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global, tetapi juga mendorong pembangunan nasional yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Rekomendasi
