JAKARTA - Program prioritas pemerintah dalam penyediaan perumahan rakyat mendapat dukungan penuh dari sektor energi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan hadir mendukung pembangunan 3 juta rumah melalui penyediaan jaringan gas (jargas) sambungan rumah. Dengan begitu, kebutuhan energi masyarakat tidak hanya terpenuhi dari sisi kelistrikan, tetapi juga dari ketersediaan gas rumah tangga.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan bahwa jargas akan menjadi bagian penting dalam pengembangan permukiman baru. Ia menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan langkah nyata agar setiap rumah yang masuk dalam program tersebut bisa langsung menikmati manfaat jaringan gas.
"Jadi dari Kementerian ESDM ya kita juga menyiapkan jaringan gas atau jargas untuk permukiman-permukiman baru mencapai target 3 juta sambungan rumah," ujar Yuliot.
Jargas Gratis dari Pemerintah
Kementerian ESDM tidak hanya berhenti pada penyediaan infrastruktur. Yuliot menjelaskan bahwa proses pemasangan jargas akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Artinya, masyarakat penerima rumah dalam program tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk instalasi.
"Jadi termasuk mekanismenya pemasangan gratis dari pemerintah," sebut Yuliot.
Upaya ini dipandang sebagai langkah strategis untuk menghadirkan energi yang lebih murah, bersih, dan aman bagi masyarakat. Selain itu, keberadaan jargas akan mengurangi ketergantungan pada energi berbasis tabung LPG, sekaligus membantu pengendalian subsidi energi.
Sinergi Lintas Kementerian
Agar program berjalan sesuai target, Kementerian ESDM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kerja sama lintas kementerian ini menjadi kunci agar pembangunan rumah, penyediaan infrastruktur dasar, hingga akses energi bisa berjalan paralel.
Koordinasi tersebut diharapkan menciptakan integrasi pembangunan yang lebih efisien. Dengan demikian, saat rumah siap dihuni, masyarakat langsung bisa merasakan kenyamanan dari akses energi yang tersedia.
Dukungan untuk Listrik Rumah Baru
Tidak hanya soal jargas, Kementerian ESDM juga berkomitmen menyediakan listrik bagi setiap rumah dalam program 3 juta unit. Menurut Yuliot, dukungan energi dari pemerintah dirancang menyeluruh agar keluarga penerima rumah tidak terbebani dengan biaya sambungan baru.
"Jadi untuk listrik kita juga bagaimana dari sisi pengembangnya sendiri, harga jual itu bisa ditekan, ya kita juga menyiapkan mekanisme bantuan pemasangan sambungan baru listrik. Jadi ini termasuk yang lagi kita konsolidasikan sekarang dan juga dari sisi penganggaran di Kementerian ESDM itu sudah kita siapkan," tutupnya.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperluas akses listrik sekaligus menjaga keterjangkauan biaya bagi masyarakat. Mekanisme bantuan sambungan baru listrik diharapkan dapat mendorong pemerataan energi, terutama di kawasan permukiman baru.
Kontribusi pada Program Prioritas Nasional
Pemerintah telah menetapkan program pembangunan 3 juta rumah sebagai salah satu prioritas. Kehadiran Kementerian ESDM dalam penyediaan energi menjadi bukti nyata dukungan terhadap kebijakan tersebut. Dukungan ini juga berkaitan erat dengan program makan bergizi gratis yang membutuhkan pasokan energi andal di tingkat rumah tangga.
Dengan adanya jargas dan listrik yang terjamin, masyarakat tidak hanya mendapat tempat tinggal layak, tetapi juga sarana energi yang memadai untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Hal ini memperlihatkan bahwa pembangunan perumahan tidak semata-mata soal bangunan fisik, melainkan juga kualitas hidup yang lebih baik.
Energi sebagai Fondasi Kehidupan
Energi rumah tangga, baik gas maupun listrik, merupakan kebutuhan pokok. Kehadiran jargas gratis akan mengurangi pengeluaran keluarga, sementara sambungan listrik yang ditanggung pemerintah akan memberikan kepastian akses terhadap fasilitas modern. Kedua aspek ini mendukung pencapaian kesejahteraan yang lebih inklusif.
Selain itu, penyediaan energi yang efisien dapat mendorong kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan. Gas jaringan, misalnya, memiliki tingkat emisi lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar lain. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga mendukung target keberlanjutan lingkungan.
Kementerian ESDM optimistis bahwa dengan koordinasi lintas sektor, target pembangunan 3 juta rumah beserta jargas dan listrik akan tercapai sesuai rencana. Sinergi antar kementerian diharapkan mempercepat realisasi di lapangan sekaligus meminimalisasi kendala teknis.
Masyarakat pun menyambut positif kebijakan ini. Kehadiran rumah yang langsung terhubung dengan jaringan energi modern tentu akan memberikan rasa aman, nyaman, dan efisien. Dalam jangka panjang, kebijakan ini bisa menjadi model bagi pembangunan permukiman lain di masa depan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, program 3 juta rumah tidak hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebuah langkah besar menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat. Penyediaan jargas gratis dan listrik sambungan baru menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya.