JAKARTA - Dalam semangat membangun ekosistem olahraga nasional yang lebih kuat dan inklusif, Indonesia terus melangkah maju dengan ambisi menjadi tuan rumah ajang futsal paling bergengsi di dunia. Keinginan ini secara resmi disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyuarakan harapan besar agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia Futsal 2028.
Langkah awal menuju impian besar tersebut telah dilakukan. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama PSSI telah mengajukan surat resmi yang menyatakan keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut. Tak hanya berhenti di surat formal, lobi tingkat tinggi pun digencarkan melalui pendekatan diplomasi olahraga.
Erick Thohir, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN, mengungkapkan bahwa lobi penting dilakukan saat dirinya menghadiri FIFA Summit di Miami, Amerika Serikat. Forum internasional tersebut menjadi ajang strategis untuk membuka komunikasi langsung dengan Presiden FIFA, sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia di kancah futsal internasional.
Meski Indonesia bukan satu-satunya negara yang berminat menjadi tuan rumah, optimisme tetap dikedepankan. Menurut Erick, Indonesia memiliki banyak keunggulan yang bisa menjadi modal besar dalam pencalonan ini. “Kalau kita ingin memajukan futsal, kita juga harus punya mimpi besar,” ungkap Erick Thohir dengan penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa pengalaman Indonesia dalam menyelenggarakan turnamen internasional menjadi nilai tambah tersendiri. Bahkan, menurutnya, jika Indonesia terpilih, hal ini bisa menjadi tonggak penting dalam perkembangan olahraga futsal di Tanah Air. “Menjadi tuan rumah Piala Dunia Futsal 2028 bisa jadi momentum penting untuk mengangkat ekosistem futsal nasional,” ujarnya.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Erick menilai bahwa kesiapan infrastruktur, dukungan penuh dari pemerintah, serta antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga merupakan kombinasi kuat dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Selain itu, partisipasi dari sektor swasta juga diharapkan menjadi bagian penting dalam menyukseskan gelaran berskala internasional ini.
“Selama ada individu atau organisasi yang mau berkontribusi, saya akan dukung, baik futsal maupun sepak bola,” tegas Erick. Ia mencontohkan penyelenggaraan Futsal Series yang melibatkan pihak swasta seperti Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai langkah positif dan nyata dari kolaborasi multi pihak dalam memajukan olahraga.
Tak hanya fokus pada pencalonan sebagai tuan rumah, PSSI juga aktif memperkuat pembinaan usia dini dan memperluas kerja sama lintas sektor. Erick menekankan bahwa pembangunan olahraga tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu fondasi kuat sejak akar rumput agar Indonesia tidak hanya mampu menyelenggarakan turnamen besar, tetapi juga mampu bersaing sebagai peserta yang tangguh.
“PSSI mendorong perkembangan futsal, tidak hanya di tim nasional, tetapi juga pembinaan dari bawah. Futsal Series ini luar biasa, membangun dari akar rumput,” ujarnya. Salah satu target dari turnamen tersebut adalah sebagai wadah scouting atau penjaringan bakat untuk memperkuat tim nasional di masa mendatang.
Erick menyebut bahwa Federasi Futsal Indonesia (FFI) memiliki peran strategis dalam hal ini. Ia mendorong agar turnamen-turnamen lokal benar-benar dimanfaatkan sebagai ajang seleksi pemain yang berasal dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Menurutnya, banyak talenta muda yang layak mendapatkan perhatian khusus demi keberlangsungan regenerasi tim futsal nasional Indonesia.
Minat masyarakat terhadap futsal sendiri tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama setelah keberhasilan Timnas Futsal Indonesia menjuarai Piala AFF Futsal 2024. Dalam laga final, Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor meyakinkan 2-0, setelah sebelumnya menyingkirkan Thailand dengan skor mencolok 5-1 di semifinal.
Keberhasilan ini tentu menjadi pemacu semangat bagi seluruh elemen futsal Indonesia, bahwa negara ini memang layak tampil di panggung dunia. Apalagi, Indonesia juga telah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia Futsal 2026, yang akan berlangsung pada 27 Januari hingga 7 Februari 2026. Babak kualifikasinya akan dimulai lebih awal, yakni pada 16 hingga 26 September.
Keterlibatan Indonesia dalam ajang futsal internasional ini bukan hanya tentang kebanggaan, tapi juga tentang investasi jangka panjang dalam bidang olahraga. Jika pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia Futsal 2028 berhasil, maka ini akan menjadi kali pertama Indonesia tampil sebagai peserta dalam ajang tersebut, sekaligus tuan rumah.
Sebagai catatan, Indonesia memang belum pernah mencicipi persaingan di Piala Dunia Futsal. Namun demikian, negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand sudah pernah menjadi tuan rumah pada tahun 2012. Kini, giliran Indonesia yang mencoba menorehkan sejarah serupa, dengan semangat baru dan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Dengan momentum kemenangan di level regional, kesiapan infrastruktur, dan lobi diplomatik yang terus dilakukan, Indonesia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan mimpi besar ini. Erick Thohir dan jajaran PSSI menunjukkan bahwa keberhasilan tidak hanya tentang pencapaian di lapangan, tapi juga strategi di balik layar yang matang dan kolaboratif.
Melalui pencalonan ini, Indonesia menunjukkan tekad kuat untuk tidak sekadar menjadi penonton dalam dinamika olahraga dunia, melainkan ikut berperan aktif dalam membangun peradaban futsal global dari Tanah Air. Masa depan futsal Indonesia kini sedang digambar dengan garis yang lebih tegas dan penuh harapan.