Vale Indonesia Dapat Tambahan Produksi Nikel Bahodopi

Vale Indonesia Dapat Tambahan Produksi Nikel Bahodopi
Vale Indonesia Dapat Tambahan Produksi Nikel Bahodopi

JAKARTA - Kabar menggembirakan datang dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang kini berhasil mengantongi tambahan volume produksi bijih nikel sebesar 2,2 juta ton dari wilayah operasional baru mereka, Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah. Kenaikan ini merupakan hasil dari persetujuan atas revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2025 yang diberikan pemerintah pada pertengahan Juli 2025.

Persetujuan revisi RKAB tersebut menandai langkah signifikan bagi ekspansi Vale Indonesia dalam memperkuat lini produksi di luar wilayah operasional lamanya, Blok Sorowako, yang telah menjadi pusat kegiatan perusahaan sejak 1968. Dengan adanya tambahan volume ini, perusahaan menegaskan posisinya dalam mendiversifikasi sumber pendapatan dan memperluas kontribusi produksi nasional.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Vale Indonesia Tbk, Bernardus Imanto, menjelaskan bahwa persetujuan revisi RKAB untuk penambahan produksi bijih nikel jenis saprolite diterima oleh perusahaan. "RKAB revisi 2025 itu sudah kami dapatkan. Dapatnya tanggal 18 Juli untuk melakukan penjualan 2,2 juta ton biji saprolite," ujar Bernardus saat menggelar konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Baca Juga

Harga BBM Pertamina Selasa, 29 Juli 2025 Terbaru

Langkah ini bukan hanya strategis dalam konteks peningkatan kapasitas produksi, namun juga langsung memberikan dampak nyata dalam bentuk pengapalan pertama bijih nikel dari Blok Bahodopi. Bernardus mengungkapkan bahwa pengiriman perdana bijih saprolite telah dilakukan pada Sabtu, 26 Juli 2025. "Pengapalan biji saprolite pertama sudah kami lakukan di hari Sabtu kemarin," ujarnya lebih lanjut.

Dengan dimulainya pengiriman dari Blok Bahodopi, Vale Indonesia kini memiliki lebih dari satu pusat pendapatan utama. Hal ini menjadi tonggak penting bagi perusahaan dalam memasuki paruh kedua tahun 2025. Bernardus menegaskan, “Di semester kedua tahun 2025 itu revenue kita bukan hanya dari Sorowako. Jadi ada revenue tambahan yang dari Bahodopi, itu juga menjadi tambahan yang sangat positif.”

Tambahan volume produksi dari Blok Bahodopi ini dinilai membawa pengaruh besar pada kinerja perusahaan ke depan, khususnya pada kuartal III dan IV tahun ini. Selain meningkatkan kapasitas produksi, perluasan ini juga mempertegas strategi pertumbuhan Vale Indonesia dalam menghadapi dinamika industri pertambangan yang semakin kompetitif, serta mendukung target hilirisasi mineral nasional.

Sampai dengan kuartal I tahun 2025, Vale Indonesia tercatat telah memproduksi sebanyak 17.027 ton nikel matte. Dari jumlah tersebut, perusahaan berhasil mengirimkan 17.096 ton nikel matte. Selain produksi matte, Vale juga aktif dalam penjualan bijih nikel jenis saprolit secara komersial. Pada periode yang sama, sebanyak kurang lebih 80.000 ton bijih saprolit telah berhasil dipasarkan di pasar domestik.

Informasi kronologis terkait pengembangan wilayah operasi Vale Indonesia memperlihatkan bahwa perusahaan saat ini memegang hak konsesi Kontrak Karya atas lahan seluas total 118.017 hektar yang tersebar di tiga wilayah berbeda di Pulau Sulawesi.

Pertama, Blok Sorowako yang berlokasi di Sulawesi Selatan merupakan area eksplorasi utama sejak awal berdirinya perusahaan dan memiliki luas 70.566 hektar. Kedua, Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah, tempat produksi tambahan saat ini berasal, memiliki luas konsesi mencapai 22.699 hektar. Ketiga, Vale juga mengelola Blok Pomalaa yang berada di Sulawesi Tenggara, dengan luas konsesi sekitar 24.752 hektar.

Ekspansi produksi di Blok Bahodopi ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian pengembangan lanjutan perusahaan di dua blok lainnya. Penambahan ini tidak hanya memperbesar kontribusi Vale terhadap produksi nikel nasional, tetapi juga memberikan ruang baru bagi peningkatan efisiensi operasional serta penguatan rantai pasok dalam negeri.

Bernardus menekankan pentingnya diversifikasi sumber produksi sebagai upaya Vale untuk tetap adaptif dan kompetitif di tengah tantangan industri global. Produksi dari Blok Bahodopi akan memperkaya portofolio produk Vale serta membuka peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal di wilayah operasional baru.

Secara keseluruhan, pengesahan RKAB yang memungkinkan penjualan 2,2 juta ton bijih nikel dari Blok Bahodopi merupakan capaian strategis yang mencerminkan komitmen kuat perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan terencana. Ini menunjukkan bahwa selain mempertahankan produksi di lokasi yang sudah mapan, Vale juga aktif mencari peluang pengembangan di lokasi-lokasi baru.

Ke depan, perhatian para pemegang saham dan pelaku pasar tentu akan tertuju pada seberapa besar realisasi produksi dan kontribusi finansial dari Blok Bahodopi terhadap kinerja Vale Indonesia sepanjang 2025. Namun dengan pengapalan pertama yang telah berjalan, langkah awal yang solid telah berhasil dicapai.

Dengan fondasi konsesi yang luas, strategi pertumbuhan yang agresif namun terkendali, serta komitmen terhadap produksi berkelanjutan, Vale Indonesia diyakini siap melangkah lebih jauh dalam memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama industri nikel tanah air.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Profil Lengkap Pemain Wall to Wall

Profil Lengkap Pemain Wall to Wall

Waspada Chikungunya: Potensi Ancaman Global Meningkat

Waspada Chikungunya: Potensi Ancaman Global Meningkat

AI Nasional, Komdigi Kolaborasi dengan Inggris

AI Nasional, Komdigi Kolaborasi dengan Inggris

Temuan Ilmiah Ungkap Risiko BPA dalam Galon Plastik

Temuan Ilmiah Ungkap Risiko BPA dalam Galon Plastik

DiSus C, Teknologi Suspensi Baru dari BYD

DiSus C, Teknologi Suspensi Baru dari BYD