
JAKARTA - Tanaman air ini dianggap tak berguna bahkan sering kali jadi penyebab banjir kecil karena menyumbat aliran air. Namun di tangan seorang pemuda asal Majalengka, stigma terhadap tumbuhan ini perlahan mulai berubah.
Edric Artha Chandra, seorang pemuda yang juga Aspiring Environmental Engineer dan Youth Changemaker dari organisasi pelajar KOMIB, berhasil mengolah eceng gondok menjadi sabun organik yang bernilai jual tinggi. Melalui inisiatif yang diberi nama “From Nature to Livelihood: A Community Soap-Crafting Initiative in Majalengka”, Edric mendorong masyarakat lokal untuk mulai melihat potensi besar dari tanaman air yang selama ini dianggap tak berguna tersebut.
Pelatihan untuk UMKM dan Komunitas Lokal
Edric tak hanya berhenti pada gagasan. Ia mengadakan pelatihan langsung kepada masyarakat di Majalengka, khususnya ibu-ibu pelaku UMKM. Tak hanya itu, pelatihan ini juga melibatkan OSIS SMAN 1 Majalengka serta mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Dalam pelatihan tersebut, Edric menjelaskan bahwa sabun yang dihasilkan berasal dari bahan-bahan alami, termasuk eceng gondok yang sebelumnya telah melalui proses pengolahan khusus. Ia menyebutkan bahwa sabun ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki potensi pasar yang menjanjikan.
"Kami ingin mengubah pandangan masyarakat Majalengka: eceng gondok bukan lagi limbah, melainkan bahan baku bernilai yang bisa diolah menjadi produk ramah lingkungan dengan nilai jual tinggi," ujar Edric dalam kegiatan tersebut.
Berawal dari Penelitian dan Dukungan Komunitas
Inisiatif Edric bukan hadir secara tiba-tiba. Sebelumnya, ia telah melakukan penelitian terhadap potensi eceng gondok sebagai filter limbah industri dan rumah tangga. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tanaman ini cukup efektif menyerap polutan dari air.
Berbekal temuan itu, Edric menyampaikan ide kepada Komunitas Hujan Keruh. Responnya pun positif. Komunitas tersebut menyambut gagasan Edric dan membantu merealisasikannya menjadi sebuah program pemberdayaan masyarakat yang konkret.
“Inisiatif ini merupakan langkah lanjutan dari penelitiannya sebelumnya yang berhasil membuktikan eceng gondok efektif sebagai filter limbah industri dan rumah tangga,” katanya.
Baca Juga
Kolaborasi Bersama Tokoh dan Ahli
Program ini tak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi. Edric mendapat dukungan dari aktivis lingkungan Dimas Dwi Pangestu serta seorang ahli anti-aging, Eka Cahya Agustya, yang dikenal memiliki jaringan luas dalam industri kecantikan.
Dimas dan Eka turut hadir dalam workshop yang diselenggarakan dan menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung program ini secara lebih luas. Menurut mereka, potensi pengolahan eceng gondok menjadi sabun organik dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan produk kecantikan yang alami dan aman digunakan.
Keduanya mendukung Edric sebagai anak muda yang siap diajak berkolaborasi, memastikan masyarakat Majalengka mendapatkan pembekalan untuk mengembangkan potensi lokal menjadi usaha berkelanjutan.
Rencana Aksi dan Dampak Langsung
Edric tak hanya fokus pada pelatihan teknis. Ia juga menyusun rencana aksi nyata bersama peserta untuk memastikan program ini tidak berhenti setelah workshop selesai. Para peserta didorong untuk mengembangkan produk secara mandiri dan menjadikannya bagian dari kegiatan usaha sehari-hari.
Pascapelatihan, masyarakat yang terlibat berkomitmen untuk mereplikasi kegiatan serupa di sekolah, komunitas, dan lembaga masing-masing. Hal ini membuktikan bahwa gagasan Edric memiliki dampak nyata dan bisa terus berkembang dengan dukungan komunitas.
Termasuk memberikan edukasi, pemasaran, serta perencanaan aksi nyata pascaworkshop. Hal itu mendapat respons positif dari peserta yang berkomitmen untuk mereplikasi kegiatan ini di sekolah, komunitas, dan lembaga masing-masing.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah setempat juga melihat potensi dari program ini. Rekomendasi positif datang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka. Keduanya menyatakan bahwa program ini selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan daerah.
“Hal ini menegaskan program ini sejalan dengan visi pembangunan daerah,” kata salah satu perwakilan dinas yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dengan dukungan tersebut, peluang untuk memperluas cakupan program menjadi lebih terbuka, termasuk kemungkinan menjalin kerja sama dengan lebih banyak pihak baik dari sektor publik maupun swasta.
Visi Jangka Panjang dan Harapan untuk Pemuda
Bagi Edric, kegiatan ini bukan sekadar proyek jangka pendek. Ia berkomitmen untuk terus mendalami studi di bidang keberlanjutan dan lingkungan. Visi jangka panjangnya adalah menciptakan sistem yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ia percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan didukung oleh kolaborasi lintas sektor.
Edric berharap inisiatif ini memicu lebih banyak pemuda Majalengka untuk berinovasi dan berkontribusi nyata bagi daerahnya. "Saya percaya kolaborasi adalah kunci dari perubahan," ucapnya penuh keyakinan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Made in RI, Solusi Logistik Berkelanjutan Nasional
- 31 Juli 2025
2.
Kuliner Siomay Onoki Hadirkan Rasa Berbeda
- 31 Juli 2025
3.
Cemilan Favorit Diskon Spesial Indomaret Sore Ini
- 31 Juli 2025
4.
Duel Petarung Kelas Jerami Ramaikan Noche UFC 3
- 31 Juli 2025