
JAKARTA - Gelombang diskon besar-besaran yang digelar di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir berhasil menggerakkan transaksi belanja daring ke level yang belum pernah tercapai sebelumnya. Fenomena yang kerap disebut sebagai "Black Friday in Summer" ini memecahkan rekor pengeluaran konsumen di ranah online, membuktikan bahwa diskon musim panas kini menjadi salah satu momen paling dinantikan untuk berbelanja secara digital.
Menurut laporan dari Adobe Analytics, total pengeluaran konsumen di ranah online selama periode tersebut menembus angka 24,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp390,6 triliun. Angka ini bahkan melampaui prediksi yang sebelumnya dibuat oleh Adobe, menandakan antusiasme yang sangat tinggi dari para pembeli daring.
Fenomena lonjakan belanja ini diawali pada awal Juli, saat sejumlah ritel besar di AS mulai menebar diskon menarik dengan potongan harga yang mencapai 11 hingga 24 persen di berbagai kategori produk. Diskon yang lebih besar dari perkiraan ini memicu konsumen untuk segera memanfaatkan kesempatan, terutama untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah yang sudah menjadi tren tahunan.
Baca Juga
"Para pembeli bergegas memanfaatkan diskon mendalam untuk kebutuhan back-to-school," ungkap laporan Adobe yang dikutip oleh Yahoo Finance. Periode ini tak hanya dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan sekolah, tetapi juga barang-barang elektronik dan produk rumah tangga dengan harga lebih terjangkau.
Para ritel besar seperti Amazon, Walmart, Target, dan Best Buy berlomba-lomba memberikan promosi agresif. Mereka tidak hanya menawarkan diskon besar, tapi juga memperpanjang durasi promo agar lebih banyak konsumen bisa berbelanja dengan tenang dan strategis. Amazon, misalnya, memperpanjang periode Prime Day menjadi 96 jam, naik signifikan dibandingkan 48 jam pada tahun sebelumnya. Langkah ini diikuti oleh para pesaing utama yang juga memberikan penawaran menarik selama beberapa hari berturut-turut.
"Prime Day kini menjadi momen penting untuk belanja kebutuhan sekolah, dengan konsumen berburu penawaran lebih awal demi menghindari lonjakan harga menjelang musim sekolah," jelas Adobe, seperti dilansir The Economic Times. Strategi ini ternyata sangat efektif, karena penjualan daring selama periode tersebut naik 30,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini juga melampaui perkiraan pertumbuhan awal sebesar 28,4 persen.
Selain strategi diskon dan perpanjangan durasi promo, perubahan perilaku konsumen juga turut menjadi faktor utama dalam lonjakan transaksi. Adobe mencatat bahwa lebih dari separuh transaksi daring, tepatnya 53,2 persen, dilakukan melalui perangkat mobile. Persentase ini sedikit melampaui prediksi awal yang diperkirakan sebesar 52,5 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen semakin nyaman dan terbiasa menggunakan smartphone untuk berbelanja online. Pembelian impulsif melalui ponsel menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan transaksi daring yang sangat signifikan tersebut.
Kategori pakaian menjadi salah satu yang mendapat diskon tertinggi, mencapai 24 persen, sementara produk elektronik mendapat potongan sekitar 23 persen. Diskon besar pada kedua kategori ini berhasil mendorong konsumen untuk berbelanja lebih banyak, apalagi mengingat kebutuhan perlengkapan sekolah dan gadget baru selalu meningkat di musim ini.
Tidak hanya itu, layanan Buy Now Pay Later (BNPL) juga ikut meramaikan pasar. Penggunaan layanan pembayaran ini mencapai 8 persen dari total pengeluaran daring selama Prime Day, meningkat dari 7,6 persen pada tahun sebelumnya. Metode pembayaran ini semakin diminati karena memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi konsumen untuk membeli barang dengan cicilan tanpa bunga.
Kesuksesan gelombang diskon musim panas ini memberikan sinyal kuat bahwa belanja daring di Amerika Serikat terus tumbuh dan mengalami transformasi signifikan. Perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan perangkat mobile dan metode pembayaran modern menjadi katalisator pertumbuhan penjualan online yang berkelanjutan.
Melihat tren ini, para pelaku ritel diprediksi akan terus mengembangkan strategi promosi yang lebih agresif dan beragam, sehingga konsumen semakin dimudahkan dalam mendapatkan produk yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif.
Dengan demikian, diskon besar yang digelar di musim panas tidak hanya sekadar momen promosi semata, melainkan telah menjadi bagian penting dalam kalender belanja tahunan yang berhasil mendongkrak ekonomi digital dan memperkuat posisi e-commerce sebagai kanal utama di tengah masyarakat modern.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.