Sinergi Polri dan Kementan Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Sinergi Polri dan Kementan Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Sinergi Polri dan Kementan Dorong Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan pangan di Indonesia kini mendapat momentum baru. Polri bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersatu langkah melalui penanaman jagung serentak kuartal III. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui zoom meeting, didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raja Juli Antoni.

Penanaman jagung dijalankan secara serentak di berbagai wilayah. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota menjadi pelaksana utama. Mereka menanam jagung di lahan Perhutanan Sosial di Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, serta Kelurahan Naioni, Alak, Kota Kupang.

Polresta Kupang Kota Turun ke Lahan

Baca Juga

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Kegiatan di wilayah Polresta Kupang Kota digelar pada pukul 15.30 Wita dengan melibatkan Kabag Perencanaan AKP Daeng Jumadi, Camat Alak, Lurah Naioni, Kepala KPH, penyuluh pertanian, serta tokoh masyarakat. Mereka menanam jagung di lahan seluas 0,25 hektare sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Asta Cita, sebuah inisiatif nasional untuk memperkuat ketahanan pangan.

AKP Daeng Jumadi menjelaskan bahwa tujuan utama penanaman ini adalah meningkatkan produktivitas pertanian lokal serta menjaga stabilitas pangan di NTT. “Semoga program ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani sekaligus mendukung ketersediaan pangan di Kota Kupang,” ujarnya.

Tujuan Strategis di Tingkat Provinsi

Lahan Perhutanan Sosial dipilih karena memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketersediaan pangan secara lokal. Dengan melibatkan aparat, penyuluh, dan masyarakat, diharapkan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif. Selain itu, keterlibatan Polri juga mendorong terciptanya mekanisme pengawalan yang bertanggung jawab dan efektif.

Program tersebut juga diproyeksikan sebagai sarana edukasi soal pentingnya diversifikasi pangan dan pemanfaatan lahan perhutanan sosial. Jagung dipilih karena relatif tahan kondisi ekstrem dan dapat diolah menjadi bahan pangan maupun pakan ternak.

Polri Turut Perkuat Sektor Pertanian

Langkah Polri menginisiasi penanaman jagung serentak bukan sekadar simbol, tetapi juga bagian dari strategi memperluas peran lembaga dalam sektor pangan. Sinergi ini memperlihatkan komitmen Polri sebagai institusi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung ketahanan nasional di bidang pangan.

Dalam zoom meeting nasional, Kapolri Listyo Sigit menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar kedaulatan negara. Bersama Kementerian Pertanian dan KLHK, Polri menunjukkan langkah nyata melalui penanaman jagung di berbagai daerah.

UMKM, Petani, dan Peningkatan Kesejahteraan

Penanaman jagung serentak ini memiliki potensi pemberdayaan luas. Pemerintah berharap hasil panen dapat meningkatkan pendapatan petani, menghadirkan pasokan jagung lokal, serta mendorong terciptanya industri pengolahan pangan ringan. Dengan begitu, program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat setempat.

“Program ini dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi upaya nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” tegas AKP Daeng Jumadi.

Sinergi Lintas Kementerian dan Regulasi Hijau

Kolaborasi antara Polri, Kementan, dan KLHK merefleksikan arah kebijakan nasional yang inklusif. Sinergi ini juga menunjukkan pendekatan lintas sektor untuk mengatasi tantangan pangan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan dukungan regulasi, dana, dan penyuluhan, potensi lahan produktif dapat dimanfaatkan optimal.

Selain penanaman jagung, kementerian terkait juga mengedukasi petani mengenai pemeliharaan lahan, penggunaan benih unggul, serta teknik pertanian ramah lingkungan. Polri pun dapat membantu monitoring serta memfasilitasi keamanan lingkungan produksi jagung.

Usai panen tahap pertama, evaluasi hasil produksi akan dilakukan. Indikator yang digunakan mencakup produktivitas lahan, pendapatan petani, dan capaian ketahanan pangan lokal. Monitoring ini dilakukan oleh kantor pertanian, penyuluh, dan aparat Polri di wilayah setempat.

Jika program ini berjalan sukses, dapat dijadikan model untuk wilayah lain. Lahan perhutanan sosial di beberapa provinsi dapat difasilitasi dengan cara serupa, memberi dampak ekonomi dan pangan nyata bagi banyak komunitas.

Gerakan nasional yang menggerakkan Polri, Kementan, dan KLHK menunjukkan pendekatan praktis dan kolaboratif. Penanaman jagung serentak di NTT jadi contoh implementasi Asta Cita, mempertemukan keamanan, lingkungan, dan pangan dalam satu sinergi.

Langkah ini menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tugas kementerian pertanian, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Sinergi yang inklusif seperti ini diharapkan dapat membuka jalan bagi Indonesia menuju swasembada pangan yang sejati dan keberlanjutan masyarakat desa serta urban.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi

Penerima Bansos Bisa Cek Nama Secara Online Sekarang

Penerima Bansos Bisa Cek Nama Secara Online Sekarang