Orang Tua Wajib Awasi Gadget Anak Demi Kesehatan Mental

Orang Tua Wajib Awasi Gadget Anak Demi Kesehatan Mental
Orang Tua Wajib Awasi Gadget Anak Demi Kesehatan Mental

JAKARTA - Seiring meningkatnya ketergantungan anak-anak terhadap gadget pasca pandemi Covid-19, perhatian utama kini tak hanya pada anak, melainkan bergeser ke peran aktif orang tua. Dalam era digital seperti sekarang, pengawasan dan kontrol dari orang tua menjadi kunci dalam menjaga anak dari paparan konten negatif yang mengintai melalui media sosial dan internet.

Peran Orang Tua Tak Bisa Digantikan Aplikasi

Penggunaan gadget secara bebas selama pembelajaran daring di masa pandemi telah membentuk kebiasaan baru di kalangan anak, bahkan yang masih berada di jenjang sekolah dasar. Alasan pendidikan membuat banyak orang tua akhirnya memberikan akses penuh pada gawai, tanpa menyadari risiko jangka panjangnya. Kini, setelah pembelajaran kembali normal, kebiasaan tersebut sulit dikendalikan, terutama karena minimnya pembatasan dari lingkungan sekitar dan lemahnya kontrol dari pemerintah.

Baca Juga

Wisata Asri Bali Utara yang Jarang Dijamah

Namun, tanggung jawab utama tetap berada pada orang tua. Psikolog Anak dari Biro Psikologi Dinda Educare Dompu, Dinda Annisa, menegaskan pentingnya keterlibatan orang tua dalam memantau dan mengarahkan penggunaan gadget oleh anak.

Bahaya Konten Tanpa Filter dan Lemahnya Pemblokiran

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah mudahnya anak-anak mengakses konten negatif, termasuk situs dewasa. Meskipun ada peraturan, sayangnya, sistem pemblokiran di Indonesia masih belum optimal. Banyak aplikasi media sosial kini menjadi fitur bawaan pada gadget, sehingga anak-anak bisa mengaksesnya dengan mudah, bahkan tanpa izin atau sepengetahuan orang tua.

Menurut Dinda Annisa, orang tua bisa mengamati kecenderungan anak melalui beranda media sosial mereka. “Kita bisa tahu anak-anak ini sering membuka situs apa dari story media sosialnya. Jika yang sering muncul pada beranda adalah hal positif, maka akan tampak di beranda media sosialnya,” jelasnya.

Ketergantungan Digital Sejak Usia Dini

Setelah pandemi, kasus anak-anak termasuk yang masih balita menjadi sangat tergantung pada gadget semakin banyak ditemui. Mereka merasa tidak nyaman tanpa kehadiran gawai. Sayangnya, hal ini sering dianggap remeh oleh para orang tua, yang justru menjadikan gadget sebagai alat untuk menenangkan anak saat rewel atau agar mereka bisa menyelesaikan urusan pribadi.

Lebih buruk lagi, orang tua sendiri juga sering menjadi contoh buruk, dengan memainkan gadget tanpa mengenal waktu bahkan di depan anak-anak mereka. Ini membentuk kebiasaan yang menormalisasi penggunaan berlebihan gadget di rumah.

Terapkan Kontrol, Bukan Larangan Total

Mencegah anak dari penyalahgunaan gadget bukan berarti melarang total penggunaannya. Menurut Dinda Annisa, pendekatan yang tepat adalah kontrol dan pembatasan waktu, bukan sekadar melarang. Misalnya, memberikan waktu khusus untuk bermain gadget dan waktu tanpa layar sama pentingnya.

Selain itu, orang tua juga bisa memanfaatkan fitur parental control yang sudah tersedia di sebagian besar gawai modern. Fitur ini memungkinkan pembatasan akses ke aplikasi tertentu, membatasi waktu penggunaan, dan memantau aktivitas online anak.

“Memberikan pengertian untuk tidak menggunakan internet secara negatif dan membatasi akses internet dengan aplikasi kontrol orang tua bawaan gadget, adalah cara yang baik untuk dapat mengontrol penggunaan internet secara positif,” jelas Dinda.

Bangun Komunikasi, Bukan Sekadar Aturan

Satu hal penting lainnya yang tak boleh dilupakan adalah komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Anak harus merasa nyaman bercerita mengenai apa yang mereka lihat, mainkan, atau tonton di gadget mereka. Ini menjadi jembatan untuk membimbing mereka dalam menggunakan internet secara sehat.

Langkah awal yang sederhana namun efektif adalah meminta anak terbuka dengan kunci layar gadgetnya. Ini bukan untuk menginvasi privasi, tapi lebih kepada membangun kepercayaan bahwa orang tua ada untuk membimbing, bukan memata-matai.

Orang Tua Juga Harus Menahan Diri

Seringkali, tanpa sadar orang tua juga terjebak dalam penggunaan gadget berlebihan. Bermain ponsel saat makan malam, di depan anak, atau saat berbincang, memberi contoh buruk bagi anak. Maka, perubahan perilaku harus dimulai dari orang tua.

“Dalam persoalan ini, Dinda juga menyarankan kepada orang tua untuk sedikit tega, menerapkan peraturan dan membatasi dirinya untuk tidak bermain gadget di depan sang anak, secara berlebihan,” ungkapnya.

Dengan konsistensi dan ketegasan dalam menerapkan aturan, anak akan belajar bahwa gadget bukanlah pusat dari kehidupan mereka.

Mengembalikan Sosialisasi Anak yang Hilang

Salah satu dampak terbesar dari ketergantungan gadget adalah terkikisnya kemampuan sosial anak. Anak lebih memilih duduk bermain ponsel daripada bermain dengan teman sebayanya. Maka, membatasi waktu penggunaan gadget juga berarti membuka lebih banyak ruang bagi anak untuk kembali bersosialisasi.

Melibatkan anak dalam aktivitas luar ruang, komunitas, atau hobi baru dapat menjadi cara efektif untuk mengalihkan ketertarikan mereka dari layar ke dunia nyata.

Tanggung Jawab Bersama, Dimulai dari Rumah

Penggunaan gadget yang tak terkendali adalah tantangan nyata bagi generasi masa depan. Meskipun pemerintah perlu memperkuat sistem perlindungan digital, peran terbesar tetap berada di tangan orang tua. Dengan pengawasan aktif, pembatasan waktu, komunikasi terbuka, serta memberi contoh yang baik, orang tua bisa menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat untuk anak-anak mereka.

Kini saatnya bukan hanya mengandalkan teknologi, tapi mengandalkan perhatian dan kasih sayang yang hadir nyata dari orang tua.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi, Jaga Keselamatan di Laut

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi, Jaga Keselamatan di Laut

Jadwal Kapal Pelni Layani Rute Makassar Ternate Bulan Agustus 2025

Jadwal Kapal Pelni Layani Rute Makassar Ternate Bulan Agustus 2025

MIND ID Tebar Dividen, Bukti Kinerja Cemerlang

MIND ID Tebar Dividen, Bukti Kinerja Cemerlang

Garuda Indonesia Dukung Perikanan Maluku Tembus Pasar Global

Garuda Indonesia Dukung Perikanan Maluku Tembus Pasar Global

KAI Daop 7 Tanam Pohon Wujudkan BUMN Hijaukan Indonesia

KAI Daop 7 Tanam Pohon Wujudkan BUMN Hijaukan Indonesia