Tren Positif Properti 2025: Generasi Muda Masih Punya Peluang Miliki Rumah
- Sabtu, 21 Juni 2025

JAKARTA - Di tengah tekanan ekonomi global dan tantangan daya beli yang stagnan, harapan untuk memiliki rumah tetap menyala, khususnya bagi generasi muda Indonesia. Teranyar, laporan dari Pinhome dan Bank Muamalat mengungkapkan bahwa pasar properti nasional menunjukkan tren yang cukup positif sepanjang kuartal I 2025, membuka peluang kepemilikan rumah yang lebih luas di tengah kondisi harga yang cenderung stabil.
Dalam laporan yang disusun berdasarkan Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI), terlihat bahwa stabilitas harga dan meningkatnya permintaan menjadi dua indikator penting dalam membaca arah pasar properti tahun ini. Data ini sekaligus menegaskan bahwa sektor properti tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang kuat di tengah ketidakpastian global.
Harga Stabil, Permintaan Meningkat
Baca Juga
Menurut PHVI dan PHRI kuartal I 2025, pasar properti di wilayah Jabodetabek relatif stabil, bahkan beberapa kawasan menunjukkan pertumbuhan harga yang signifikan.
Di Jakarta Utara, harga rumah tipe 50–120 m² naik 5% di Tanjung Priok dan 3% di Cakung.
Namun, di wilayah Cilincing dan Kemayoran, terjadi koreksi harga sebesar 6% dan 4%.
Sementara untuk segmen rumah mewah (tipe ?201 m²), kawasan Cilandak dan Kelapa Gading mengalami kenaikan harga yang konsisten.
Di luar ibu kota, tren serupa juga terlihat:
Kota Bogor mencatat kenaikan harga rumah sebesar 4% dan Kabupaten Bogor naik 3% untuk rumah tipe ?201 m².
Kota-kota lain seperti Denpasar dan Badung mengalami pertumbuhan harga sebesar 2–5%.
Wilayah Mataram dan Lombok Barat mencatat kenaikan tajam sebesar 10% untuk tipe rumah serupa.
Pekanbaru bahkan mencatat lonjakan tertinggi sebesar 17%.
CEO & Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, menyebutkan bahwa ketertarikan masyarakat terhadap segmen properti menengah atas dan mewah terus meningkat secara konsisten.
“Lebih dari 50% pengguna Pinhome kini aktif mencari rumah di segmen menengah atas dan mewah, dengan pertumbuhan pencarian mencapai 22% dan 21% secara kuartalan,” jelas Dayu Dara.
“Bahkan dalam narasi kondisi ekonomi tak pasti, kami percaya properti tetap menjadi pilihan investasi yang kuat.”
Kenaikan Harga Sewa Perkuat Daya Tarik Investasi
Selain harga jual rumah, sektor sewa properti juga menunjukkan tren positif. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor maupun pemilik properti.
Di Jakarta Timur, harga sewa untuk rumah tipe 55–120 m² naik 10%, sedangkan tipe 121–200 m² naik 7%.
Kota Bogor mencatat kenaikan harga sewa rumah menengah sebesar 9%.
Untuk rumah mewah, Kota Bekasi dan Kota Bogor menjadi pemimpin dengan kenaikan masing-masing 15% dan 12%.
Sebaliknya, Semarang menjadi satu-satunya kota besar yang mengalami penurunan harga sewa di semua tipe rumah, menandakan adanya stagnasi permintaan di kawasan tersebut.
Area Penyangga Jakarta Jadi Magnet Baru
Permintaan tinggi juga tercermin di wilayah penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Sawangan Depok. Wilayah ini menjadi incaran generasi muda dan keluarga muda yang mencari hunian dengan harga terjangkau, yakni di rentang Rp500 juta hingga Rp2 miliar.
Melia Silmina, Head of Business Development APEX Real Estate, mengungkapkan bahwa digitalisasi yang dilakukan oleh platform seperti Pinhome menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya efisiensi pencarian dan transaksi.
“Digitalisasi yang dilakukan Pinhome mempercepat proses pencarian hingga transaksi. Kemitraan kami memungkinkan jangkauan lebih luas ke agen dan pembeli secara efisien,” ujarnya.
Solusi Pembiayaan Syariah dari Bank Muamalat
Seiring meningkatnya permintaan, tantangan utama yang dihadapi generasi muda tetap terletak pada pembiayaan. Untuk itu, Bank Muamalat Indonesia menghadirkan solusi melalui produk KPR iB Hijrah yang berlandaskan prinsip syariah dan bebas dari fluktuasi bunga.
“Dengan kekhasannya, produk pembiayaan KPR iB Hijrah berlandaskan akad syariah yang sesuai kebutuhan dan rencana keuangan nasabah,” kata Dedy Suryadi Dharmawan, SEVP Operations Bank Muamalat.
KPR iB Hijrah menawarkan dua skema pembiayaan:
Angsuran tetap (fixed price) sepanjang masa tenor menggunakan akad Murabahah.
Angsuran bertahap (step-up) melalui akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) yang tidak terpengaruh suku bunga mengambang.
“Saat bank dengan nasabah melakukan akad pembiayaan, besaran angsuran dan margin bisa diketahui sejak awal sehingga lebih mudah direncanakan,” tambah Dedy.
Bank Muamalat juga menawarkan produk KPR iB Hijrah Baitullah, yakni pembiayaan rumah dengan hadiah langsung berupa porsi haji, umrah, wisata halal, wakaf masjid, atau logam mulia tanpa mekanisme undian.
Optimisme Tetap Tinggi
Meski tantangan di sektor properti masih ada, terutama dari sisi aksesibilitas pendanaan dan keterjangkauan harga, tren pasar menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk memiliki rumah tidak surut.
Dengan data pertumbuhan pencarian rumah dan kenaikan harga yang stabil, generasi muda masih memiliki peluang besar untuk menjadi pemilik rumah pertama mereka, terutama dengan adanya dukungan pembiayaan yang inovatif dari perbankan syariah.
Secara keseluruhan, stabilitas harga dan kenaikan permintaan pada kuartal pertama 2025 menjadi indikator bahwa sektor properti tetap kuat dan prospektif, serta layak menjadi bagian dari rencana keuangan jangka panjang bagi generasi muda Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.