
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) meluncurkan obligasi baru bernama Patriot Bond dengan target pengumpulan dana hingga Rp 50 triliun. Obligasi ini dirancang untuk memberikan alternatif investasi aman sekaligus mendukung proyek pengelolaan sampah menjadi energi, sehingga menawarkan manfaat ganda bagi perekonomian nasional dan masyarakat.
Patriot Bond ditujukan kepada konglomerat Indonesia, dengan hasil investasi yang dialokasikan pada proyek energi berbasis pengelolaan sampah. Danantara menerbitkan dua jenis obligasi, yakni tenor lima tahun dan tujuh tahun, masing-masing menawarkan imbal hasil sebesar 2 persen. Instrumen ini menambah diversifikasi investasi bagi investor yang ingin berkontribusi pada proyek yang berorientasi pada keberlanjutan.
Pada 23 Agustus lalu, pemerintah mengundang perwakilan konglomerat Indonesia, termasuk grup Salim dan keluarga Sjamsul Nursalim, untuk pengarahan detail mengenai Patriot Bond. Banyak pengusaha dilaporkan telah menyatakan minat untuk berinvestasi, dengan nilai masing-masing antara Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Hal ini menunjukkan antusiasme sektor swasta dalam mendukung proyek nasional yang berbasis energi terbarukan dan pengelolaan sampah.
Baca Juga
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan yang umum digunakan di beberapa negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat. “Melalui obligasi ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional,” kata Pandu.
Obligasi serupa pernah diterbitkan di Amerika Serikat pada 2001 dan 2011 dengan nama Patriot Bond. Mengutip laman perbankan Raisin, Patriot Bond AS adalah obligasi Seri EE yang diterbitkan untuk membantu pembiayaan pemulihan dan pertahanan negara setelah serangan. Surat utang ini dijaminkan oleh pemerintah AS dan tersedia dalam denominasi mulai dari US$ 25 hingga US$ 10.000, dengan tenor hingga 30 tahun dan opsi pencairan setelah satu tahun.
Meskipun memiliki kesamaan dengan obligasi Seri EE AS, perbedaan utama Patriot Bond Danantara terletak pada tujuan investasinya, yakni mendanai proyek pengelolaan sampah menjadi energi serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya sertifikat yang mencantumkan nama “Patriot Bond,” instrumen ini menegaskan fokusnya pada kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Dari sisi imbal hasil, Patriot Bond menawarkan tingkat 2 persen, yang berada di bawah rata-rata pasar obligasi Indonesia saat ini. Sebagai perbandingan, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor lima tahun dan tujuh tahun masing-masing mencapai 5,9 persen dan 6,16 persen. Meskipun lebih rendah, Patriot Bond menawarkan nilai tambah berupa keterlibatan dalam proyek energi bersih dan dampak sosial yang nyata.
Pemerintah juga memiliki sejumlah instrumen investasi yang dijamin penuh oleh negara, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR). Pembayaran kupon dan pokok ORI serta SBR dijamin secara hukum melalui Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Oleh karena itu, instrumen ini memiliki risiko gagal bayar sangat rendah dan bisa dikategorikan sebagai investasi zero risk dalam konteks ketidakmampuan pemerintah untuk membayar.
Sebagai contoh, seri ORI025T3 memiliki tingkat kupon tetap (fixed rate) sebesar 6,25 persen, sementara ORI025T6 menawarkan 6,4 persen. Jenis kupon tetap ini memastikan investor memperoleh pengembalian yang stabil hingga jatuh tempo. Sedangkan pada seri SBR, SBR013T2 memiliki tingkat kupon 6,45 persen dan SBR013T4 mencapai 6,6 persen. Instrumen ini memberikan alternatif investasi aman bagi investor yang mengutamakan stabilitas dana.
Patriot Bond Danantara hadir sebagai pelengkap instrumen investasi pemerintah, menggabungkan keamanan finansial dengan manfaat sosial dan lingkungan. Obligasi ini memungkinkan investor untuk ikut serta dalam proyek yang mendukung energi terbarukan, pengelolaan sampah, serta pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Peluncuran Patriot Bond juga menandai langkah strategis pemerintah dan BPI Danantara dalam meningkatkan kemandirian pembiayaan nasional. Dengan mengundang konglomerat besar untuk berinvestasi, obligasi ini menciptakan ekosistem investasi yang mendukung proyek-proyek strategis, sekaligus membuka peluang bagi sektor swasta untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.
Dengan tenor lima dan tujuh tahun, investor dapat menyesuaikan investasi sesuai kemampuan dan jangka waktu yang diinginkan. Patriot Bond memberikan keseimbangan antara keamanan modal dan dukungan terhadap proyek nasional yang berdampak luas, menjadikannya instrumen yang relevan bagi investor yang ingin berperan dalam pembangunan berkelanjutan.
Kehadiran Patriot Bond di pasar investasi Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya diversifikasi instrumen keuangan. Selain imbal hasil finansial, obligasi ini menonjol karena memberikan nilai tambah bagi masyarakat, lingkungan, dan pengelolaan sumber daya nasional. Strategi ini sejalan dengan visi pembangunan Indonesia yang mengutamakan keberlanjutan dan inovasi.
Diharapkan Patriot Bond mampu menarik lebih banyak investor swasta dan institusi untuk berpartisipasi, sehingga pengumpulan dana mencapai target Rp 50 triliun. Dana yang dihimpun akan mendukung proyek pengelolaan sampah menjadi energi, memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan.
Dengan pendekatan ini, Patriot Bond tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga sarana bagi masyarakat dan sektor swasta untuk ikut berkontribusi pada transformasi energi berkelanjutan di Indonesia. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana instrumen keuangan dapat dipadukan dengan pembangunan berkelanjutan, menjadikan investasi aman sekaligus berdampak positif bagi negara.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Bansos PKH 2025: Syarat dan Cara Cek Penerimaannya
- 01 September 2025
2.
Bansos PKD Jakarta 2025: Syarat dan Panduan Lengkap
- 01 September 2025
3.
BMKG: Awal September, Beberapa Kota Diprediksi Hujan
- 01 September 2025
4.
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan
- 01 September 2025
5.
Harga Sembako Jatim Hari Ini: Tetap Stabil
- 01 September 2025