Literasi Pasar Modal Kuatkan Ekonomi Langsa
JAKARTA - Langkah strategis Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Sosialisasi Pasar Modal yang berlangsung di Aula Setdakot Langsa. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan sektor pasar modal dalam mendorong literasi keuangan masyarakat.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, SE dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Plt Sekda Dra Suhartini, MPd, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ali Musafah, SE, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kabag, ASN di lingkungan Setda Kota Langsa, serta perwakilan dari Bursa Efek Indonesia.
Dalam sambutannya, Jeffry Sentana menyoroti bahwa pasar modal masih kerap dianggap sebagai sesuatu yang jauh dari kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan cenderung dipersepsikan sebagai milik kelompok tertentu saja. Padahal, menurutnya, pasar modal memegang peranan penting dalam memperkuat ekonomi, termasuk di tingkat daerah.
Baca Juga
“Pasar modal seringkali terasa jauh dari keseharian kita, bahkan mungkin dianggap hanya milik kalangan tertentu saja,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan bahwa melalui sosialisasi seperti ini, masyarakat terutama aparatur sipil negara (ASN) diharapkan dapat lebih mengenal dunia pasar modal dan menjadikannya bagian dari cara cerdas dalam mengelola keuangan, baik secara individu maupun institusional.
"Melalui kegiatan sosialisasi ini, saya berharap seluruh peserta, khususnya para ASN di lingkungan Setda Kota Langsa, dapat membuka wawasan baru mengenai pentingnya literasi pasar modal," kata Jeffry.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemahaman yang diperoleh dari kegiatan ini tidak hanya berhenti pada tataran teori, melainkan dapat diimplementasikan dalam tindakan nyata. Pengetahuan yang didapat bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan keuangan pribadi, dan lebih jauh lagi, sebagai landasan dalam menyusun kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang lebih solid dan berbasis pada investasi.
“Lebih dari sekadar pemahaman, saya berharap ilmu yang diperoleh hari ini bisa diimplementasikan secara nyata baik untuk pengelolaan keuangan pribadi maupun dalam menyusun kebijakan yang mendukung penguatan ekonomi lokal,” jelasnya.
Jeffry juga menyampaikan harapannya agar pemahaman masyarakat tentang pasar modal turut mendorong lahirnya pelaku usaha baru yang melek investasi. Dengan begitu, akan tercipta iklim ekonomi yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing di Kota Langsa.
“Mari kita jadikan pemahaman tentang pasar modal sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang cerdas secara finansial, mendorong lahirnya pelaku usaha yang melek investasi, dan pada akhirnya menciptakan iklim ekonomi yang lebih sehat dan mandiri di Kota Langsa,” imbuhnya.
Tak lupa, Wali Kota juga memberikan pesan kepada masyarakat yang mulai tertarik untuk berinvestasi agar tetap bijak dan tidak gegabah. Menurutnya, investasi harus dilakukan dengan pemahaman dan kesiapan finansial yang matang.
“Jika tertarik dan ingin mencoba, saya sarankan secara santai, pelajari, pahami dengan baik dan jangan buru-buru, yang terpenting sumber investasi ini jangan dari hutang, pinjam atau memaksakan untuk berinvestasi,” pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Jeffry mengapresiasi peran serta Bursa Efek Indonesia dalam mendukung literasi keuangan masyarakat dan berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut ke berbagai lapisan masyarakat Langsa.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat, tidak hanya untuk individu peserta, tapi juga bagi kemajuan daerah kita secara keseluruhan. Terima kasih kepada Bursa Efek Indonesia atas inisiasi kegiatan ini, dan kepada seluruh peserta selamat mengikuti sosialisasi dengan semangat belajar dan semangat membangun,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ali Musafah, menyampaikan pentingnya keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Forum ini dibentuk atas kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dengan tujuan utama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.
“Yang tujuannya untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Ali.
Ia juga menyampaikan bahwa di tahun 2025 ini, TPAKD Kota Langsa berhasil menorehkan prestasi dengan masuk sebagai nominasi Nasional dalam ajang penghargaan, melalui program unggulan berjudul “Jak Ta Tabung Saham.” Program ini merupakan bagian dari strategi untuk mendorong masyarakat agar mulai mengenal dan berinvestasi di pasar modal sejak dini.
“Kegiatan hari ini dilaksanakan oleh TPAKD/Galeri Investasi BEI Pemko Langsa bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia sudah mencapai 9.736 SID (Single Investor Identification) dan total jumlah transaksi Rp 81.985.786.100 yang telah berjalan sampai dengan Juli 2025,” papar Ali.
Lebih lanjut, Ali berharap agar langkah-langkah ini memberikan dampak positif yang lebih luas dalam mewujudkan Kota Langsa sebagai kota yang melek investasi dan finansial. Ia menegaskan, program unggulan Langsa Juara yang diusung Pemko juga bertujuan untuk mendorong penguatan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan inklusif.
“Semoga Kota Langsa ke depannya lebih baik lagi dengan program unggulan Langsa Juara dan mendapatkan hasil yang terbaik dalam ajang Financial Literasi Award (FLA) pada tahun 2025 di tingkat Nasional,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, terlihat jelas bahwa Pemko Langsa tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur, tetapi juga aktif membangun fondasi ekonomi masyarakat melalui edukasi dan literasi keuangan yang berkelanjutan.
Rekomendasi
.jpg)
