Tol Pekanbaru Dipercepat, Hutama Karya Fokus Rampungkan

Senin, 04 Agustus 2025 | 11:09:49 WIB
Tol Pekanbaru Dipercepat, Hutama Karya Fokus Rampungkan

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatera terus menunjukkan kemajuan signifikan, terutama pada proyek strategis nasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Salah satu ruas penting dalam proyek ini adalah Tol Lingkar Pekanbaru, yang kini tengah dikebut pengerjaannya oleh BUMN konstruksi, PT Hutama Karya.

Memasuki awal Agustus 2025, progres fisik ruas tol yang membentang sepanjang 30,6 kilometer ini telah mencapai 69 persen. Progres tersebut menjadi angin segar di tengah upaya pemerintah dan BUMN mempercepat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan efisiensi transportasi di luar Pulau Jawa.

Informasi ini diungkap langsung oleh Project Director Ruas Rengat–Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru, Mahar Muliawan, dalam forum diskusi santai bertajuk “HK-Connect” Media Coffee Morning yang digelar di Kedai Kopi Kimteng, Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru.

Acara tersebut menjadi wadah komunikasi antara pengelola proyek dan para insan media untuk memberikan informasi terbaru secara langsung mengenai capaian proyek, tantangan di lapangan, hingga strategi percepatan yang diterapkan oleh manajemen.

Dalam pemaparannya, Mahar menjelaskan bahwa Tol Lingkar Pekanbaru merupakan salah satu ruas terpanjang yang menjadi prioritas utama di antara jaringan tol lain dalam proyek JTTS, seperti di wilayah Jambi.

“Kami telah menuntaskan 69 persen pekerjaan. Sekitar 9 kilometer sisanya saat ini tengah dalam proses percepatan. Kami menargetkan seluruh ruas selesai pada tahun 2026,” ungkap Mahar.

Meski pencapaian fisik berjalan sesuai rencana, proyek ini tidak luput dari tantangan serius, khususnya dalam aspek pembebasan lahan.

“Beberapa bidang lahan masih belum bebas karena berbagai kendala, mulai dari sengketa kepemilikan, ketidaksepakatan nilai ganti rugi, hingga tumpang tindih kepemilikan,” lanjut Mahar menjelaskan.

Kendati demikian, Hutama Karya memastikan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, serta para pemilik lahan terus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Komitmen untuk menyelesaikan persoalan pembebasan lahan ini tetap dipegang teguh agar proyek bisa tetap berjalan sesuai target waktu dan mutu.

Mahar menekankan bahwa penyelesaian proyek ini bukan hanya persoalan konstruksi fisik semata, melainkan juga menyangkut dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.

Tol Lingkar Pekanbaru diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di dalam kota. Keberadaan tol ini akan membuka jalur logistik baru, meningkatkan mobilitas kendaraan pribadi dan komersial, serta mempercepat distribusi barang dan jasa.

“Ruas ini akan memperkuat konektivitas regional. Kami percaya akses ini akan membuka pertumbuhan ekonomi baru di Riau dan wilayah sekitarnya,” tambah Mahar.

Dukungan dari berbagai elemen menjadi salah satu kunci keberhasilan proyek ini. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta masyarakat pemilik lahan memiliki peran strategis dalam mewujudkan tol yang tidak hanya layak secara teknis tetapi juga bermanfaat secara sosial.

Keberadaan Tol Lingkar Pekanbaru juga menjadi elemen penting dalam mendukung efisiensi waktu tempuh lintas kabupaten/kota di Provinsi Riau. Hal ini menjadi bagian dari transformasi infrastruktur yang tidak hanya menargetkan pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dengan panjang jalan lebih dari 30 kilometer dan koneksi yang akan dimilikinya terhadap ruas tol utama lainnya di Sumatera, tol ini berpotensi besar menjadi urat nadi transportasi baru bagi sektor logistik dan pariwisata.

Pihak PT Hutama Karya pun terus melakukan evaluasi progres secara berkala. Langkah-langkah percepatan seperti penambahan alat berat, percepatan proses administrasi proyek, hingga peningkatan koordinasi lintas instansi terus digencarkan.

“Kami terus melakukan percepatan, tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga penyelesaian dokumen legal lahan dan koordinasi antar lembaga,” ujar Mahar.

Sebagai bagian dari program Jalan Tol Trans Sumatera, keberhasilan pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru juga menjadi indikator keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan BUMN dalam membangun infrastruktur yang menyasar pemerataan pembangunan antardaerah.

Dengan estimasi penyelesaian penuh pada tahun 2026, PT Hutama Karya optimistis ruas tol ini akan segera memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, khususnya dalam mempermudah akses dan mempercepat pergerakan orang dan barang dari dan menuju Kota Pekanbaru.

Pemerintah melalui BUMN juga terus menyuarakan pentingnya partisipasi masyarakat, khususnya dalam mendukung kelancaran proyek, utamanya dalam proses pembebasan lahan yang masih menjadi hambatan utama.

Tol ini tidak hanya akan memberi manfaat ekonomi bagi Riau, tetapi juga memperkuat posisi strategis Sumatera sebagai poros pertumbuhan nasional. Proyek ini sekaligus mempertegas komitmen BUMN dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat luas.

Dengan optimisme yang terus dijaga, sinergi yang terus diperkuat, serta langkah-langkah percepatan yang dikawal ketat, Tol Lingkar Pekanbaru diharapkan selesai tepat waktu dan menjadi kebanggaan bagi semua pihak yang terlibat.

Terkini