JAKARTA - Upaya pemerintah untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam terus diakselerasi seiring dengan rencana besar yang tertuang dalam target investasi nasional tahun 2025 hingga 2029. Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, pemerintah menargetkan dapat mengumpulkan investasi hingga Rp 13.000 triliun, yang sebagian besar akan difokuskan untuk memperkuat sektor industri hilir, termasuk mineral dan batubara (minerba).
Dalam peta jalan hilirisasi nasional tersebut, proyek-proyek hilirisasi minerba diharapkan dapat menyerap investasi sebesar US$ 20 miliar, setara dengan Rp 327,67 triliun jika mengacu pada kurs Rp 16.368 per dolar AS. Ini menjadi penanda bahwa sektor pertambangan tidak hanya penting dari sisi hulu atau ekstraksi, tetapi juga menjadi pilar utama dalam proses penciptaan nilai tambah secara berkelanjutan.
Melihat hal itu, Holding BUMN Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (Mind ID) menegaskan kesiapan dan perannya dalam mewujudkan visi hilirisasi nasional. Perusahaan menyatakan tetap konsisten menjadi penggerak utama dalam pembangunan industri hilir pertambangan di Indonesia, termasuk proyek strategis di bidang pengolahan bauksit.
“Mind ID terus menjalankan komitmen dan tanggung jawabnya untuk memastikan proyek-proyek hilirisasi pertambangan berjalan optimal. Kami tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga bagian dari kebijakan strategis negara dalam mewujudkan kemandirian industri nasional,” tegas Pria Utama, Corporate Secretary Mind ID.
Lebih jauh, Pria menjelaskan bahwa sektor pertambangan tidak bisa lagi hanya mengandalkan ekspor bahan mentah. Hilirisasi menjadi agenda utama agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara eksportir komoditas tambang, tetapi juga sebagai negara industri berbasis sumber daya yang kuat. Transformasi nilai tambah melalui pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai menjadi salah satu kunci dalam menyerap investasi dan membuka lapangan kerja.
“Melalui proyek hilirisasi, kami ingin mendorong peningkatan nilai ekonomi dari setiap komoditas yang dimiliki Indonesia. Terutama pada komoditas seperti bauksit, kami ingin memastikan proses pengolahan dilakukan di dalam negeri,” lanjutnya.
Mind ID, sebagai holding perusahaan tambang, memegang peranan penting dalam memastikan proyek-proyek hilirisasi dapat berjalan lancar dan memberi kontribusi optimal terhadap perekonomian nasional. Dengan menjembatani antara potensi sumber daya alam dan kebutuhan industri nasional, Mind ID terus mengawal pelaksanaan proyek hilirisasi agar sesuai dengan target dan jadwal yang ditetapkan.
Proyek hilirisasi bauksit, yang menjadi bagian penting dari roadmap nasional, juga menjadi salah satu fokus utama Mind ID. Perusahaan menempatkan hilirisasi bauksit sebagai prioritas strategis yang diharapkan mampu mendorong terbentuknya ekosistem industri yang lebih maju dan berdaya saing.
“Bauksit merupakan salah satu komoditas utama yang kami kelola. Proses hilirisasinya akan berdampak luas terhadap perekonomian, tidak hanya dari sisi ekspor tetapi juga dalam pengembangan industri alumina dan aluminium nasional,” jelas Pria.
Keberhasilan proyek hilirisasi tidak hanya akan berdampak pada neraca perdagangan, tetapi juga akan memperkuat daya tahan industri nasional terhadap fluktuasi global. Oleh karena itu, Mind ID menempatkan proses hilirisasi sebagai langkah strategis jangka panjang, tidak hanya sekadar proyek bisnis semata.
Sebagai bagian dari BUMN, Mind ID juga bertanggung jawab mendukung kebijakan nasional yang bertujuan memperkuat kemandirian industri. Hilirisasi bukan hanya sebuah tuntutan regulasi, namun menjadi kebutuhan mutlak dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Apalagi, pemerintah telah menyatakan dengan tegas bahwa masa depan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuan dalam mengelola dan mengolah sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.
Dengan latar belakang itu, Mind ID aktif melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik kementerian terkait maupun mitra industri lainnya, agar proyek hilirisasi dapat terintegrasi dan berdampak luas. Melalui sinergi tersebut, perusahaan berharap pelaksanaan proyek dapat berjalan tepat waktu dan sesuai dengan rencana investasi nasional yang telah dicanangkan pemerintah.
“Komitmen kami bukan hanya pada pencapaian angka investasi, tetapi lebih kepada bagaimana menciptakan fondasi industri nasional yang kokoh dan berdaya saing,” ujar Pria.
Selama ini, Mind ID telah mengelola berbagai komoditas strategis termasuk nikel, timah, batu bara, emas, dan bauksit. Dari semua itu, perusahaan memiliki pengalaman luas dalam mengelola rantai pasok tambang dari hulu ke hilir. Hal ini menjadi bekal penting dalam menyukseskan agenda hilirisasi nasional yang ditargetkan pemerintah dalam periode 2025-2029.
Dengan peran strategis sebagai holding BUMN sektor tambang, Mind ID terus memperkuat fungsinya sebagai lokomotif penggerak transformasi industri pertambangan nasional. Misi yang diemban tidak hanya bersifat korporatif, tetapi juga mengemban tanggung jawab besar dalam membangun kedaulatan sumber daya Indonesia secara utuh.
Mind ID berharap seluruh pemangku kepentingan terus mendukung proses hilirisasi yang tengah berjalan. Perusahaan percaya bahwa hilirisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan kontribusi yang nyata dan komitmen yang kuat, Mind ID menunjukkan bahwa transformasi industri tambang nasional bukan sekadar wacana, melainkan langkah konkret menuju kemandirian dan kemajuan Indonesia.