
JAKARTA - Nomor punggung 10 di Barcelona selalu menarik perhatian bukan sekadar angka, tetapi identitas penuh makna. Ketika Lamine Yamal menerima jersey ini dan memperpanjang kontraknya hingga 2031 dengan klausul pelepasan senilai 1 miliar euro (±Rp19,1 triliun), dunia sepak bola kembali menyoroti teka-teki nomor yang pernah menjadi milik legenda besar. Bagaimana sejarah nomor 10 di Camp Nou sebelum Yamal, dan apa makna besar yang diwariskannya?
Sebelum melekat di pundak Yamal, nomor 10 pernah dikenakan oleh sejumlah pemain dengan kualitas dan cerita berbeda dari yang penuh harapan hingga yang telah mencatat sejarah. Berikut kilas balik lima pengguna nomor 10 terakhir sebelum sang winger muda itu mengambil alih.
1. Ansu Fati Harapan Terpendam Sang Muda
Baca Juga
Ansu Fati adalah yang terakhir memakai nomor 10 sebelum Yamal. Debutnya datang saat ia baru berusia 16 tahun pada Agustus 2019, dan langsung mencuri perhatian publik. Di musim perdananya, Fati mencetak 8 gol dan 1 assist dari 33 pertandingan, menebar ekspektasi tinggi terhadap bakat mudanya.
Namun perjalanan Fati tak selalu mulus. Cedera lutut pada November 2020 memaksanya absen selama 9 bulan, lalu disusul cedera hamstring yang membuatnya kehilangan waktu bermain selama 5 bulan. Meski sempat bangkit di musim 2022/2023 dengan 10 gol dan 4 assist dari 51 laga, konsistensinya sempat dipertanyakan.
Barcelona pun meminjamkannya ke Brighton & Hove Albion untuk musim 2023/2024, agar ia mendapatkan kembali ritme bermainnya. Namun begitu kembali ke Camp Nou, pelatih baru Hansi Flick jarang memberinya menit bermain pada musim 2024/2025. Akhirnya, ia kembali dipinjamkan ke AS Monaco untuk musim 2025/2026 demi kebangkitan kariernya.
2. Lionel Messi Legenda dan Raja Nomor 10
Lionel Messi adalah lambang nomor 10 di era modern Barcelona. Debut pada Oktober 2004, pemain asal Argentina ini tak hanya menjelma sebagai ikon klub, tetapi juga sebagai top scorer sepanjang masa dengan 672 gol dan 303 assist dalam 778 laga.
Berbagai prestasi diraih selama ia mengenakan nomor itu: 10 gelar LaLiga, 7 Copa del Rey, 4 Liga Champions, 8 Supercopa de Espana, 3 UEFA Super Cup, dan 3 Piala Dunia Antarklub. Tak hanya lewat kontribusi tim, Messi juga memenangkan 7 Ballon d’Or, menjadikannya pemain terbaik dunia dan pemilik nomor 10 paling ikonik di sejarah Camp Nou.
Tak bisa dipungkiri, Messi mengangkat derajat nomor punggung ini ke level yang hampir tak terjangkau. Ia menjadi simbol era keemasan Barcelona yang sulit dilupakan siapa pun yang mencintai sepak bola.
3. Ronaldinho Sang Penyihir dari Brasil
Sebelum Messi, nomor 10 disandang oleh Ronaldinho antara 2003–2008. Gaya bermainnya yang kreatif melampaui prediksi, mengubah Barcelona menjadi tim yang bukan hanya kompetitif tapi juga estetis.
Kontribusi Ronaldinho selama lima musim sangat berarti: 94 gol, 69 assist dari 207 pertandingan, serta meraih 1 Liga Champions, 2 Copa del Rey, dan 2 Supercopa de Espana. Pesonanya yang penuh kreativitas membuatnya dicintai suporter dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikutnya.
Ronaldinho tak hanya memberikan gelar, tetapi juga semangat baru dalam bermain bola. Ia dikenal karena senyum, trik sulap di lapangan, dan kemampuan mengubah permainan hanya dengan satu sentuhan bola.
4. Juan Román Riquelme Bintang yang Singkat Bersinar
Barcelona mendatangkan Juan Román Riquelme dari Boca Juniors pada musim panas 2002 dengan harapan menjadi maestro serangan. Ia diberi kepercayaan besar mengenakan nomor 10, tetapi pengaruhnya tak sebanding dengan ekspektasi.
Riquelme memainkan 42 laga pada musim 2002/2003, mencetak 6 gol dan 9 assist, namun kontribusinya dianggap minim. Barcelona kemudian meminjamkan ke Villarreal, dan pada 2005 statusnya resmi dipermanenkan oleh klub tersebut. Nomor 10 pun kembali kosong, menunggu figur yang lebih mampu memaknai warisan besarnya.
Meski masa baktinya di Barcelona singkat, Riquelme tetap dikenal sebagai pemain dengan teknik dan visi luar biasa. Sayangnya, gaya bermainnya kala itu belum cocok dengan dinamika taktik pelatih saat itu.
5. Rivaldo Mesin Gol Andal Camp Nou
Sebelum jamaah nomor 10 berikutnya datang, Rivaldo menggunakan nomor ini setelah awalnya mengenakan nomor 11 di tahun 1997–1999. Ia kemudian mengambil nomor 10 dan langsung menunjukkan kualitasnya.
Dalam lima musim di Camp Nou, Rivaldo mencetak 130 gol dan 47 assist dari 235 laga. Ia mencetak Ballon d’Or pada tahun 1999, dan membawa klub meraih 2 LaLiga, 1 Copa del Rey, serta 1 UEFA Super Cup. Rivaldo mempertegas bahwa nomor 10 adalah nomor untuk pemain yang mampu berubah menjadi ikon.
Dia dikenal sebagai pemain dengan teknik tinggi, kaki kiri mematikan, dan tendangan bebas akurat. Warisannya tetap hidup di benak para penggemar yang menyaksikan kejayaannya di akhir 1990-an.
Yamal dan Masa Depan Nomor 10
Kini giliran Lamine Yamal. Dengan talenta luar biasa di usia 18 tahun, dia memiliki kesempatan menorehkan namanya dalam sejarah klub. Identitas nomor punggung 10 kini berada di tangannya, bersama tanggung jawab besar yang menyertainya.
Dengan kontrak jangka panjang dan kepercayaan klub, Yamal diharapkan tidak hanya melanjutkan tradisi besar nomor 10, tapi juga menghadirkan era baru kejayaan Barcelona. Waktu yang akan menjawab, namun potensi besar sudah terlihat dari hari ini.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
3.
BNI Pastikan Rekening Nasabah Tetap Aman Terkendali
- 30 Juli 2025
4.
Harga Emas Perhiasan Stabil, Pilihan Semakin Luas
- 30 Juli 2025
5.
Bisnis Kecil Hadirkan Peluang Untung yang Realistis
- 30 Juli 2025