
JAKARTA - Kemajuan konektivitas logistik menjadi nyala harapan bagi pemulihan ekonomi daerah. Di Aceh, pertumbuhan aktivitas bongkar muat melalui jalur laut bukan sekadar angka, melainkan refleksi dari momentum bangkitnya sektor usaha akibat keterhubungan yang semakin solid. Dermaga Pelabuhan Krueng Raya, bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Malahayati, menjadi saksi nyata geliat distribusi yang makin intens dan strategis.
Pengelolaan yang profesional dan koordinasi antarinstitusi menjadikan pelabuhan ini tidak hanya sebagai titik transit barang, tetapi juga pusat penggerak bisnis lokal dan regional. Data aktivitas pelabuhan hingga paruh Juli 2025 menunjukkan peningkatan nyata, yang jika dikelola optimal akan membuka peluang besar bagi pelaku usaha dan investor di Aceh. Hal ini selaras dengan strategi pemerintah daerah yang menekankan pentingnya infrastruktur logistik untuk membangkitkan ekonomi pasca masa sulit.
Dua kapal kargo, MV?Keasin dan KM?Begawan Mas, berlabuh di Dermaga Pelabuhan Krueng Raya, Aceh Besar. Pengelolaannya berada di bawah naungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Malahayati, bagian dari Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), yang fokus pada layanan bongkar muat petikemas dan barang curah.
Baca Juga
MV?Keasin, dimiliki oleh PT Juichin dan diageni oleh PT Rahmad Samudera Lines, tiba dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. Kapasitas angkutannya mencapai 2.099 ton semen bag, yang dibongkar dan dialokasikan sebagai suplai bahan bangunan untuk berbagai proyek konstruksi di Aceh. Kedatangan kapal ini bukan hanya soal distribusi, tetapi juga menjadi barometer aktifnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dalam provinsi.
Di dermaga yang sama, KM?Begawan Mas menjalankan aktivitas bongkar muat petikemas general cargo. Kapal ini melaksanakan bongkar 44 box kontainer dan memuat 120 box untuk pengiriman kembali. KM?Begawan Mas dikenal sebagai kapal reguler dengan rute Kuala Tanjung Lhokseumawe Malahayati, beroperasi hingga lima kali sebulan. Keberlanjutan rute ini memastikan keberlangsungan pasokan komoditas pokok dan bahan industri ringan yang krusial untuk mendukung permintaan lokal meningkat.
Sepanjang bulan Juli 2025 hingga minggu ketiga, KM?Begawan Mas telah memproses total 3.847 box kontainer baik bongkar maupun muat di Dermaga Malahayati dan Krueng Raya. Peningkatan ini mencerminkan eskalasi aktivitas logistik yang semakin produktif, sekaligus menggambarkan bahwa pelabuhan mulai merangkul perannya sebagai poros distribusi utama wilayah barat Indonesia.
Capt.?Agust Deritanto, General Manager Pelindo Cabang Malahayati sekaligus Branch Manager Pelindo Multi Terminal Branch Malahayati, menegaskan betapa vitalnya dukungan kapal kargo dalam memperkuat rantai pasok.
"MV Keasin dan KM Begawan Mas adalah mitra penting dalam rantai pasok ini. Kami mengajak semua investor Aceh untuk memanfaatkan jalur distribusi yang tersedia sebagai peluang memperkuat perekonomian daerah," ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan optimisme pihak operator pelabuhan dalam menjadikan jalur laut sebagai katalis pertumbuhan bisnis di Aceh. Strategi inklusif seperti kerja sama dengan investor lokal dan nasional, pencitraan sebagai terminal efisien, hingga pemberdayaan usaha logistik lokal diharapkan mampu melahirkan ekosistem bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Malahayati juga memastikan adanya peningkatan kualitas pelayanan dan dukungan terhadap infrastruktur pelabuhan. Perbaikan dermaga, peningkatan kapasitas crane dan gudang, serta teknologi informasi untuk manajemen bongkar muat, menjadi bagian dari agenda prioritas guna mendongkrak kecepatan operasional dan menarik minat industri skala besar maupun menengah.
Di perspektif regional, pelabuhan ini menjadi simpul logistik yang menghubungkan Aceh, Sumatera Utara, dan wilayah barat Indonesia. Selain menjadi titik distribusi barang, pelabuhan juga membantu menormalkan harga di pasaran lokal karena efisiensi pengiriman baik dari pusat maupun daerah. Dengan begitu, masyarakat merasakan dampak langsung, melalui stabilitas harga kebutuhan pokok, ketersediaan stok, serta penciptaan lapangan kerja baru di sektor jasa logistik, gudang, hingga transportasi.
Dukungan investor menjadi hal yang sering dikemukakan oleh pihak pengelola. Selain kecepatan layanan, kepastian jadwal kapal seperti KM?Begawan Mas menjadi nilai jual tersendiri. Dengan kapal reguler, distribusi tidak lagi bergantung pada kapal charter musiman, melainkan pada suplai kontinu yang mempermudah perencanaan produksi, distribusi, dan penyimpanan barang.
Efek berganda dari aktivitas pelabuhan yang produktif mencakup peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi jasa logistik, peluang peningkatan investasi di sektor industri ringan, serta efek multiplier bagi UMKM yang membutuhkan akses pasar. Ini sejalan dengan visi Aceh untuk menjadi kawasan ekonomi kreatif dan logistik unggulan di Sumatera.
Keberadaan pelabuhan yang dikelola profesional dan strategis juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur darat pendukung, seperti jalan akses, konektivitas antarmodal, hingga fasilitas penyimpanan barang. Semua upaya ini tidak hanya memberi nilai tambah pada proses logistik, tetapi juga meningkatkan daya saing Aceh terhadap daerah lain di Asia Tenggara yang sedang membenahi sektor maritimnya.
Melihat tren peningkatan volume kontainer dan tonase kargo, Pelabuhan Malahayati dan Krueng Raya sangat potensial dikembangkan menjadi kawasan industri-logistik terpadu. Pemerintah daerah bisa lebih giat menggaet investor dengan menawarkan kemudahan perizinan, lahan industri, hingga relokasi industri yang membutuhkan akses pelabuhan dan dermaga.
Tak kalah penting, Pelindo Cabang Malahayati terbuka untuk kolaborasi inovatif seperti integrasi sistem digital logistik end-to-end, pengembangan cold storage untuk produk hasil laut, atau pengembangan kawasan bonded warehouse. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi importasi alat berat, bahan baku industri ringan, hingga ekspor komoditas ekspor unggulan Aceh.
Aktivitas dua kapal cargo besar ini adalah bukti bahwa infrastruktur dan manajemen pelabuhan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi regional. Angka-angka operasional yang meningkat harus direspon dengan strategi pengembangan berkelanjutan agar efeknya tidak cuma sesaat, tetapi menciptakan fondasi ekonomi jangka panjang yang kuat dan inklusif.
Kunci kedepannya adalah sinergi berkelanjutan antara pemerintah daerah, pengelola pelabuhan, pelaku usaha, serta mitra logistik. Dengan kolaborasi yang terencana dan investasi tepat sasaran, Pelabuhan Krueng Raya berpeluang besar menjelma menjadi pusat distribusi nasional yang membentang dari barat Indonesia hingga kawasan Asia Tenggara.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Legenda Sepak Bola Dunia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 01 Agustus 2025
2.
Jadwal dan Tarif Penyeberangan Feri Terbaru TAA Bangka Belitung
- 01 Agustus 2025
3.
Kereta Api Pasundan Baru, Nyaman dan Ramah Penumpang
- 01 Agustus 2025
4.
Oppo Find X9 Pro Usung Kamera 200MP dan Baterai Jumbo
- 01 Agustus 2025
5.
Kuliner Soto Lamongan: Jejak Tradisi dan Perantauan
- 01 Agustus 2025