Kemenkes Prioritaskan Pencegahan Obesitas Lewat Aturan Iklan Ketat

Kemenkes Prioritaskan Pencegahan Obesitas Lewat Aturan Iklan Ketat
Kemenkes Prioritaskan Pencegahan Obesitas Lewat Aturan Iklan Ketat

JAKARTA - Di tengah perkembangan pesat dunia digital yang makin tak terbendung, anak-anak kini semakin mudah terpapar berbagai konten, termasuk iklan makanan dan minuman. Khususnya produk yang tinggi kandungan gula, garam, dan lemak (GGL), yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan serius, seperti kegemukan dan obesitas. Melihat hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah penting untuk membatasi iklan produk tersebut demi melindungi generasi muda.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa langkah ini sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024. Pembatasan iklan produk tinggi GGL dinilai perlu agar anak-anak tidak terpengaruh pemasaran yang menyesatkan di media digital yang kerap mereka akses. Ini merupakan upaya preventif yang sangat strategis untuk menekan angka kegemukan dan obesitas sejak dini.

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dikutip Nadia dalam sebuah webinar, prevalensi anak usia 5-12 tahun yang mengalami overweight mencapai 11,9 persen, sementara obesitas sebesar 7,8 persen. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan gambaran nyata yang menunjukkan risiko kesehatan anak-anak ke depan. Kegemukan pada anak rentan menyebabkan berbagai penyakit kronis yang membayangi, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, hingga masalah reproduksi seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

Baca Juga

Tiga Crypto Altcoin Potensial Hari Ini

Nadia menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya persoalan kesehatan, tapi juga berkaitan erat dengan masa depan bangsa. Indonesia, yang tengah berjuang keluar dari status negara berpendapatan menengah, memiliki target menjadi negara maju dengan generasi emas pada tahun 2045. Namun, penyakit tidak menular menjadi tantangan utama yang harus dihadapi. “Negara maju pasti persoalannya adalah penyakit tidak menular,” ujarnya. Oleh karena itu, pencegahan menjadi kunci utama agar Indonesia bisa mencapai cita-cita tersebut.

Salah satu langkah konkret adalah program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang ditujukan untuk anak dan remaja usia sekolah. Program ini diharapkan bisa menjadi alat pemantauan tren overweight dan obesitas secara real-time, yang kemudian bisa membantu intervensi lebih tepat sasaran. “Saya yakin nanti kita mesti lihat lagi apa yang dari CKG angkanya jauh lebih tinggi dari angka ini,” kata Nadia.

Dijelaskan pula bahwa penyakit yang berkaitan dengan obesitas tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada proses yang panjang dan kesempatan untuk melakukan intervensi dini agar dampaknya tidak semakin parah. Karena itu, mengelola konsumsi makanan dengan kandungan GGL tinggi menjadi langkah yang relatif mudah dan murah. Cukup dengan membatasi konsumsi yang tidak sehat dan memperbanyak aktivitas fisik serta olahraga, masalah obesitas bisa dikendalikan.

Selain menggandeng Komdigi untuk pembatasan iklan digital, Kemenkes juga bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga lain demi menciptakan ekosistem yang mendukung gaya hidup sehat. Misalnya, dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berperan dalam pelabelan makanan dan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih produk konsumsi.

Tak hanya itu, Kemenkes juga bekerja dengan Kementerian Keuangan untuk menerapkan kebijakan cukai pada produk pangan tidak sehat. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya mengendalikan konsumsi, tetapi juga menambah pemasukan negara. Dana tersebut nantinya bisa digunakan untuk program-program kesehatan dan pencegahan penyakit.

Dalam ranah pendidikan, Kemenkes menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mendidik anak-anak mengenai pentingnya konsumsi pangan sehat dan aktivitas fisik. Pendidikan dan penguatan karakter sejak dini diyakini sangat berpengaruh dalam membentuk kebiasaan hidup yang sehat sepanjang masa.

Program makan gratis yang dijalankan pemerintah juga menjadi salah satu sarana penting dalam upaya ini. Nadia berharap Badan Gizi Nasional dapat berperan aktif menyediakan makanan yang bergizi dan sehat, sehingga anak-anak mendapatkan asupan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa penanganan obesitas anak tidak hanya berfokus pada individu, tetapi melibatkan kebijakan lintas sektor yang saling mendukung. Pembatasan iklan produk tinggi GGL menjadi bagian dari strategi besar yang memerlukan sinergi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Kemenkes menegaskan bahwa tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan bebas dari risiko penyakit akibat pola makan dan gaya hidup yang buruk. Ini bukan hanya soal angka statistik, melainkan investasi jangka panjang untuk kualitas hidup dan pembangunan bangsa.

Dalam konteks global, Indonesia mengikuti tren yang serupa dengan banyak negara lain yang juga mulai memperketat aturan iklan makanan tidak sehat khususnya yang menyasar anak-anak. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah kuat bahwa paparan iklan makanan tinggi gula, garam, dan lemak memengaruhi preferensi dan kebiasaan makan anak yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mereka.

Kemenkes dan Komdigi menyadari bahwa dunia digital sangat dinamis dan cepat berubah, sehingga pengawasan iklan harus terus disesuaikan dan diperketat. Penggunaan teknologi digital untuk edukasi dan kampanye pola hidup sehat juga terus ditingkatkan agar lebih menjangkau masyarakat luas.

Intinya, pembatasan iklan produk tinggi GGL bukan sekadar aturan administratif, tetapi sebuah langkah penting dalam perlindungan anak dari ancaman kesehatan jangka panjang. Ini merupakan bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat melalui generasi mudanya.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Perbankan Syariah BRK Ekspansi ke Karimun

Perbankan Syariah BRK Ekspansi ke Karimun

BRI Finance Dukung Transformasi Lewat BRIVolution

BRI Finance Dukung Transformasi Lewat BRIVolution

IHSG Menguat, Saham Properti dan Baku Jadi Incaran

IHSG Menguat, Saham Properti dan Baku Jadi Incaran

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,9 Juta per Gram

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,9 Juta per Gram

Bursa REC Diluncurkan, Dorong Ekonomi Hijau Indonesia

Bursa REC Diluncurkan, Dorong Ekonomi Hijau Indonesia