
JAKARTA - Penunjukan seorang pemimpin baru di tubuh Perum Bulog kembali mengundang perhatian publik. Kali ini, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Direktur Utama Bulog. Langkah ini sekaligus menegaskan arah kebijakan Bulog yang akan fokus pada penyerapan gabah dan beras dari para petani, guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sebagai bentuk respons atas kebutuhan strategis Bulog dalam menjalankan fungsi penyerapan hasil panen petani secara optimal. Dengan latar belakang militer, Jenderal Rizal diharapkan membawa disiplin dan manajemen yang kuat dalam mengelola Bulog di tengah tantangan sektor pangan yang semakin kompleks.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pengangkatan kembali sosok berlatar militer ini bukan tanpa alasan. "Untuk tahun depan, tugas Bulog akan kembali pada penyerapan gabah dan beras petani," ujar Erick ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta. Fokus utama ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat peran Bulog dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di dalam negeri.
Baca Juga
Sebelum Jenderal Rizal, posisi Direktur Utama Bulog sempat dipegang oleh Letjen TNI Novi Helmy Prasetya yang hanya menjalani masa jabatan singkat selama lima bulan. Ia kemudian kembali ke kesatuan TNI tanpa banyak penjelasan lebih rinci mengenai alasan kepulangannya.
Menteri Erick mengakui bahwa dirinya tidak memperoleh informasi detail terkait alasan kepulangan Letjen Novi Helmy. "Saya kurang tahu, mungkin tugasnya dianggap selesai sehingga beliau kembali ke TNI," jelasnya. Kepastian pengunduran diri Novi Helmy didasarkan pada keputusan resmi Menteri BUMN yang mengakhiri masa jabatannya dan menetapkannya melanjutkan karir di TNI.
Pengangkatan Letjen Novi Helmy sebelumnya diumumkan pada awal tahun dan menggantikan Wahyu Suparyono. Di bawah kepemimpinannya, Bulog mencatat sejumlah prestasi penting yang berdampak positif terhadap stok pangan nasional.
Salah satu capaian signifikan selama masa kepemimpinan Novi adalah peningkatan cadangan beras nasional yang mencapai 4,2 juta ton pada pertengahan tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan stok awal tahun yang hanya sebesar 1,7 juta ton. Penyerapan gabah dari petani juga mengalami lonjakan, tercatat mencapai 2,6 juta ton.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang menilai kenaikan stok beras tersebut merupakan pencapaian terbaik sejak tahun 2013. "Stok beras di awal tahun 2025 hanya 1,7 juta ton, kini berhasil meningkat menjadi 4,2 juta ton. Ini capaian terbaik yang belum pernah terjadi sejak 2013, saat stok mencapai 2 juta ton," ujar Amran.
Meningkatnya cadangan beras ini merupakan gambaran nyata efektivitas Bulog dalam menjalankan fungsi utamanya, yaitu menjaga ketersediaan pangan di tengah fluktuasi pasar dan kondisi alam yang tidak menentu. Penyerapan gabah yang tinggi juga memberikan dampak positif langsung bagi para petani, karena harga hasil panen mereka dapat terserap dengan baik, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani.
Pengangkatan Jenderal Ahmad Rizal Ramdhani diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan keberhasilan yang telah diraih sebelumnya. Dengan pengalaman dan kedisiplinan militer, ia dipercaya mampu memperkuat peran Bulog dalam menjalankan tugas strategisnya, terutama dalam menghadapi dinamika harga pangan dan kebutuhan nasional.
Fokus penyerapan hasil panen petani menjadi titik sentral dari kebijakan Bulog ke depan, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan sekaligus mendukung kesejahteraan petani. Hal ini juga sejalan dengan agenda nasional untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, peran Bulog tidak hanya sebagai badan pengelola cadangan pangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi di sektor agribisnis yang berdampak luas pada masyarakat. Sinergi antara Bulog dan para petani menjadi sangat penting agar hasil panen bisa terserap dengan harga yang layak dan distribusi pangan dapat berjalan lancar hingga ke tingkat konsumen.
Selain penanganan stok pangan, Bulog juga harus mampu menavigasi berbagai tantangan lain seperti perubahan iklim, gangguan rantai pasok, hingga fluktuasi harga pasar global yang mempengaruhi stabilitas pangan nasional. Oleh karena itu, kepemimpinan yang kuat dan adaptif menjadi kunci sukses dalam menjalankan tugas mulia ini.
Dengan rekam jejak militer yang sarat pengalaman dalam manajemen organisasi besar dan pengambilan keputusan strategis, Jenderal Rizal Ramdhani dipandang memiliki kemampuan untuk membawa Bulog ke arah yang lebih baik. Penunjukan ini juga mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap pemimpin berlatar belakang TNI yang terbukti mampu mengelola institusi dengan disiplin dan tanggung jawab tinggi.
Ke depan, harapan besar disematkan pada Jenderal Rizal untuk terus mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras dari petani, menjaga ketersediaan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan para petani yang merupakan ujung tombak ketahanan pangan nasional. Melalui peran aktif Bulog, diharapkan stabilitas pasokan dan harga beras dapat terjaga, sehingga mendukung terciptanya masyarakat yang sejahtera dan negara yang mandiri pangan.
Penunjukan ini sekaligus mengingatkan pentingnya keberlanjutan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan zaman. Bulog harus terus bertransformasi dan berinovasi agar tetap relevan dalam menjalankan fungsi strategisnya di tengah perubahan global yang cepat.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan penuh para pemangku kepentingan, Bulog di bawah pimpinan Jenderal Ahmad Rizal Ramdhani diharapkan menjadi institusi yang semakin kokoh dan mampu melaksanakan tugasnya secara optimal untuk kepentingan rakyat.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Freeport Indonesia dan Stania Perkuat Hilirisasi Perak Timbal Nasional
- Jumat, 11 Juli 2025