Bank Indonesia Tegaskan Peran Kunci Pertanian dalam Kendalikan Inflasi 2025

Bank Indonesia Tegaskan Peran Kunci Pertanian dalam Kendalikan Inflasi 2025
Bank Indonesia Tegaskan Peran Kunci Pertanian dalam Kendalikan Inflasi 2025

JAKARTA - Bank Indonesia menegaskan peran krusial sektor pertanian dalam menjaga stabilitas inflasi, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengungkapkan optimisme bahwa inflasi yang bersumber dari sektor pertanian di wilayahnya masih dapat terkendali dengan baik.

"Masih dalam rentang 2,5 persen, plus minus 1 persen," ujar Rahmat pada kegiatan Capacity Building & Media Briefing Stakeholders Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Jakarta.

Cuaca Ekstrem dan Tantangan Produktivitas Pertanian

Baca Juga

Pinjaman KUR BSI Syariah 2025, Angsuran Super Ringan

Rahmat menjelaskan bahwa perubahan iklim dan kondisi cuaca yang ekstrem menjadi salah satu tantangan utama sektor pertanian saat ini. Banjir yang kerap melanda wilayah pertanian berpotensi menurunkan produksi beras, sementara curah hujan tinggi mengganggu pertumbuhan tanaman cabai yang sangat bergantung pada kestabilan iklim.

"Kondisi cuaca yang tidak menentu ini berpotensi menimbulkan dampak signifikan pada hasil panen. Namun, kami bersama petani dan pemerintah daerah terus mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Bank Indonesia mendorong penggunaan teknologi dan inovasi dalam budidaya tanaman. Misalnya, untuk tanaman padi, pihaknya mengusulkan penanaman bibit unggul di wilayah pesisir yang rentan tergenang air, sehingga produktivitas tetap terjaga meski menghadapi banjir. Untuk tanaman cabai, penerapan green house menjadi solusi guna mengendalikan kelembaban dan curah hujan.

Rahmat menambahkan, "Kami telah memberikan bantuan green house kepada petani cabai di Kabupaten Wonosobo, Magelang, dan Demak, untuk membantu mereka mengatasi dampak cuaca buruk."

Regenerasi Petani Muda Kunci Ketahanan Pangan

Selain tantangan iklim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, menyoroti isu penurunan jumlah petani, khususnya generasi muda atau milenial yang semakin enggan bertani. Hal ini menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dan kestabilan harga pangan di masa depan.

"Penurunan jumlah petani muda berdampak pada regenerasi sektor pertanian. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat mengganggu produksi pangan dan berkontribusi pada inflasi," tegas Christoveny.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Bank Indonesia aktif mendorong program regenerasi petani muda dengan memberikan edukasi dan pendampingan teknik pertanian modern yang ramah lingkungan dan efisien. Program ini bertujuan meningkatkan minat dan kapasitas petani milenial dalam mengelola usaha tani secara produktif.

Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah panen cabai off season yang dilakukan oleh petani milenial di Kabupaten Banyumas pada Februari 2025. Panen cabai off season merupakan upaya meningkatkan produksi cabai di luar musim tanam reguler, sehingga suplai cabai tetap stabil sepanjang tahun.

"Kami bangga dengan hasil panen cabai off season yang dikelola oleh petani muda ini. Ini adalah bukti nyata bahwa regenerasi petani dapat berjalan dengan baik jika didukung edukasi dan teknologi," kata Christoveny.

Sinergi Penguatan Pertanian dan Pengendalian Inflasi

Bank Indonesia menegaskan bahwa menjaga produktivitas pertanian dan memperkuat regenerasi petani merupakan strategi kunci dalam pengendalian inflasi, terutama pada komoditas pangan pokok seperti beras dan cabai yang memegang peran besar dalam perhitungan inflasi.

Rahmat menambahkan, "Sektor pertanian tidak hanya soal produksi, tetapi juga tentang pengelolaan rantai pasok agar harga tetap stabil. Ini memerlukan sinergi semua pihak mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga lembaga keuangan."

Sinergi tersebut juga mencakup dukungan dari teknologi, pelatihan, dan bantuan sarana produksi yang memadai. Penerapan teknologi seperti green house dan bibit unggul diharapkan mampu meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrim.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski dihadapkan pada cuaca yang sulit diprediksi dan tantangan regenerasi petani, Bank Indonesia optimis bahwa langkah-langkah strategis yang sudah diambil dapat menjaga inflasi tetap terkendali di wilayah Jawa Tengah dan secara nasional.

"Kami akan terus memantau perkembangan dan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan sektor pertanian mampu menopang stabilitas harga pangan," ujar Rahmat.

Sementara itu, Christoveny menambahkan bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas petani muda harus menjadi prioritas nasional agar ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi dapat terjaga jangka panjang.

"Generasi muda adalah masa depan pertanian Indonesia. Dengan pendampingan dan teknologi tepat guna, kami yakin mereka dapat membawa pertanian Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan," pungkasnya.

Dengan fokus pada peningkatan produktivitas pertanian, inovasi teknologi, dan regenerasi petani muda, Bank Indonesia terus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama dalam pengendalian inflasi nasional. Keberhasilan langkah ini tidak hanya akan mengamankan harga pangan, tetapi juga memastikan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Kapal Pelni Makassar Balikpapan Terbaru Agustus 2025

Jadwal Kapal Pelni Makassar Balikpapan Terbaru Agustus 2025

Hutama Karya Kerjakan Perbaikan Tol Padang Sicincin

Hutama Karya Kerjakan Perbaikan Tol Padang Sicincin

KAI Bantu Teknologi Air Bersih untuk Grobogan

KAI Bantu Teknologi Air Bersih untuk Grobogan

Akses Pasar UMKM Diperluas Rumah BUMN

Akses Pasar UMKM Diperluas Rumah BUMN

Danantara Perkuat Investasi Nasional Demi Masa Depan Indonesia

Danantara Perkuat Investasi Nasional Demi Masa Depan Indonesia