BSI Terbuka untuk Semua Kalangan, Tidak Hanya untuk Nasabah Muslim

BSI Terbuka untuk Semua Kalangan, Tidak Hanya untuk Nasabah Muslim
BSI Terbuka untuk Semua Kalangan, Tidak Hanya untuk Nasabah Muslim

JAKARTA - Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) hanya melayani nasabah beragama Islam. Namun, anggapan ini keliru. BSI menegaskan bahwa layanannya bersifat universal dan terbuka bagi siapa saja tanpa memandang agama maupun latar belakang etnis.

Hal ini disampaikan oleh Retail Transaction Business Manager (RTBM) BSI Lampung, Edi Saputra, dalam acara Training of Trainer (TOT) Ekonomi dan Keuangan Syariah Content Creator dan Jurnalis Wilayah Sumatera yang digelar di Swiss-Belhotel Bandar Lampung, Sabtu, 21 Juni 2025. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, dan menjadi ajang edukasi serta penguatan literasi keuangan syariah di wilayah Sumatera.

“Jadi Bank Syariah Indonesia itu universal, mau itu non muslim, etnis berbeda, mereka tetap bisa menjadi nasabah,” tegas Edi.

Baca Juga

Perbankan Syariah BRK Ekspansi ke Karimun

Prinsip Syariah untuk Semua Kalangan

Edi menjelaskan bahwa BSI beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yaitu hukum ekonomi Islam yang mengatur kegiatan perbankan agar terhindar dari praktik riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (judi). Meski demikian, seluruh layanan dan produk BSI tetap inklusif, sehingga nasabah non-Muslim pun dipersilakan menggunakan jasa perbankan syariah tanpa batasan agama.

“BSI itu bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk semua masyarakat yang ingin memilih sistem keuangan yang transparan, adil, dan berlandaskan nilai-nilai etis,” imbuh alumni Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang tersebut.

BSI mengusung nilai kebermanfaatan secara luas, sehingga mendorong transaksi yang tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial. Inilah yang membedakan sistem syariah dari sistem konvensional, baik dari segi filosofi maupun implementasi di lapangan.

Perbedaan dengan Bank Konvensional

Dalam pemaparannya, Edi juga menjelaskan sejumlah perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional. Salah satu perbedaan paling mencolok adalah dalam hal pengelolaan keuntungan. Bank konvensional menganut sistem bunga dan pajak atas laba, sedangkan BSI menerapkan sistem bagi hasil dan zakat.

“Tahun lalu, BSI mengeluarkan zakat sebesar Rp26 miliar, dan dana tersebut sepenuhnya disalurkan ke kegiatan sosial yang sesuai prinsip syariah. Tidak ada yang disalurkan ke industri rokok, minuman keras, atau hotel non-syariah,” jelasnya.

Zakat tersebut menjadi bentuk kontribusi nyata BSI dalam membangun masyarakat dan mendukung ekosistem ekonomi halal di Indonesia. Konsep ini tidak hanya memberikan keadilan ekonomi, tetapi juga memberikan ketenangan batin bagi para nasabah karena dana mereka dikelola sesuai dengan nilai-nilai yang bertanggung jawab.

Tantangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Meskipun BSI terus berkembang dan membuka banyak kantor cabang di seluruh Indonesia, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam hal literasi dan inklusi keuangan syariah. Berdasarkan data terbaru, tingkat inklusi masyarakat terhadap BSI telah mencapai 48 persen, namun literasi terhadap sistem syariah baru menyentuh angka 13 persen.

Sebagai perbandingan, literasi terhadap bank konvensional telah mencapai 66 persen dengan inklusi sebesar 78 persen.

“Ini menjadi tantangan bagi kami. Artinya, masih banyak masyarakat yang belum paham cara kerja bank syariah. Kami harus terus gencar melakukan edukasi agar masyarakat lebih percaya dan memahami bahwa sistem syariah bisa diterapkan oleh siapa pun,” ujar Edi.

BSI telah menggandeng berbagai pihak mulai dari perguruan tinggi, komunitas bisnis, hingga media massa untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman publik terhadap layanan keuangan berbasis syariah.

Tantangan Sumber Daya Manusia

Selain literasi, tantangan lain yang dihadapi BSI adalah penguatan sumber daya manusia (SDM). Menurut Edi, hingga saat ini belum banyak perguruan tinggi yang menyediakan program pendidikan yang benar-benar sejalan (link and match) dengan kebutuhan industri perbankan syariah di lapangan. Akibatnya, sebagian besar karyawan BSI tidak berasal dari latar belakang pendidikan ekonomi syariah secara langsung.

Namun, hal ini tidak menjadi penghambat. BSI telah menerapkan standar rekrutmen yang ketat serta menyediakan berbagai program pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi seluruh pegawainya.

“Meski bukan berasal dari pendidikan yang linier, seluruh SDM BSI kami pastikan mendapat pelatihan, pembekalan, dan uji kompetensi hingga siap melayani nasabah secara profesional dan sesuai prinsip syariah,” tegasnya.

Peran Strategis BSI dalam Ekonomi Nasional

Dengan konsep universalitas dan inklusivitas yang diusung, BSI berupaya menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah nasional. Di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi pasca-pandemi, ekonomi syariah dinilai memiliki daya tahan yang lebih kuat karena berbasis pada nilai-nilai keadilan, transparansi, dan keberlanjutan.

BSI tidak hanya fokus pada pembiayaan berbasis syariah, tetapi juga aktif dalam pengembangan ekosistem halal seperti industri makanan dan minuman, pariwisata halal, fesyen muslim, hingga UMKM syariah. BSI juga terus memperluas layanannya ke wilayah-wilayah terpencil demi menciptakan inklusi keuangan yang merata.

Bank Syariah Indonesia bukanlah institusi eksklusif milik umat Islam semata, tetapi merupakan bank yang terbuka untuk semua kalangan. Dengan mengusung prinsip-prinsip ekonomi Islam yang menjunjung keadilan dan kebermanfaatan, BSI hadir sebagai solusi keuangan alternatif yang sehat, etis, dan inklusif.

Melalui komitmen pada edukasi, literasi, dan penguatan SDM, BSI siap menjadi mitra keuangan yang andal dan terpercaya bagi masyarakat dari berbagai latar belakang. Kini, siapa pun bisa menjadi bagian dari transformasi ekonomi syariah Indonesia bersama BSI.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Perbankan Syariah BRK Ekspansi ke Karimun

Perbankan Syariah BRK Ekspansi ke Karimun

BRI Finance Dukung Transformasi Lewat BRIVolution

BRI Finance Dukung Transformasi Lewat BRIVolution

IHSG Menguat, Saham Properti dan Baku Jadi Incaran

IHSG Menguat, Saham Properti dan Baku Jadi Incaran

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,9 Juta per Gram

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,9 Juta per Gram

Bursa REC Diluncurkan, Dorong Ekonomi Hijau Indonesia

Bursa REC Diluncurkan, Dorong Ekonomi Hijau Indonesia