Pemkot Jakarta Utara Gelar Bazar Kuliner Legendaris Selama Ramadhan: Keragaman Cita Rasa dari Kerak Telor hingga Selendang Mayang

Pemkot Jakarta Utara Gelar Bazar Kuliner Legendaris Selama Ramadhan: Keragaman Cita Rasa dari Kerak Telor hingga Selendang Mayang

JAKARTA - Dalam rangka merayakan bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyelenggarakan festival kuliner yang menampilkan puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Acara yang diberi nama "Bakul Juara" ini berlangsung setiap hari Jumat dengan tujuan membawa cita rasa kuliner legendaris Jakarta ke tengah masyarakat.

Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari program Jakpreuner di bawah bimbingan Pemkot Jakarta Utara, berkolaborasi dengan enam Satuan Dinas (Sudin). Dalam festival ini, pengunjung dapat menemukan berbagai hidangan autentik, seperti kerak telor, kue rangi, dan selendang mayang yang kini semakin sulit didapatkan.

"Semua pelaku UMKM di sini adalah hasil binaan Jakpreuner dari enam Sudin pengampuh. Setelah melalui proses verifikasi, mereka telah memenuhi semua persyaratan, termasuk sertifikasi halal dan BPOM. Alhamdulillah, kita bisa menjamin kualitasnya dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk tampil," ungkap Walikota Ali dalam wawasan yang terekam di sela-sela pembukaan acara.

Dengan kehadiran sekitar 40 hingga 60 pedagang setiap Jumat dalam bulan Ramadhan, bazar ini menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan bagi pecinta kuliner tradisional. Melengkapi kemeriahan acara, di hari itu juga diadakan kegiatan olahraga seperti senam Primadona yang sekaligus menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat sekitar.

"Waktu bulan Ramadhan, ada lebih banyak pedagang yang ikut serta, berkisar antara 40 hingga 60 pedagang. Selain menjajakan makanan, acara ini juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan mempromosikan gaya hidup sehat lewat senam," lanjut Ali, menyemarakkan suasana.

Tidak hanya menawarkan lezatnya kuliner tradisional, Pemkot Jakarta Utara juga bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya untuk menghadirkan pasar murah. Produk-produk seperti telur, daging, dan ayam yang didatangkan dalam kondisi beku menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

"Tidak hanya kuliner, selama Ramadhan ini, hampir setiap hari pasar murah digelar di sini. Mulai dari pagi ketika kantor buka pukul 08.00, masyarakat bisa mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga miring karena didistribusikan langsung dari sumbernya, tanpa melalui perantara."

Dengan pendekatan yang menyeluruh, kegiatan ini tidak hanya berupaya mempromosikan keberagaman makanan khas daerah tetapi juga mendukung pemberdayaan usaha kecil dengan pasar yang lebih luas. Bazaar ini telah berhasil menarik perhatian warga Jakarta dan sekitarnya, dibuktikan dengan banyaknya kunjungan setiap minggunya.

Partisipasi UMKM dalam acara ini menunjukkan dampak positif dari program Jakpreuner, sekaligus menunjukkan komitmen Pemkot Jakarta Utara dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan memperkaya budaya kuliner.

Melalui festival ini, diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal dan mencintai kuliner tradisional Indonesia, sembari membantu keberlangsungan bisnis para pelaku usaha lokal. Festival kuliner ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi dari pemerintah setempat terhadap kerja keras dan keunikan produk-produk UMKM, yang tidak hanya menjanjikan cita rasa yang menggugah selera tetapi juga membawa cerita dan nostalgia dari masa lampau.

"Ini bukan sekadar tentang makanan, tetapi juga tentang keberagaman dan kebersamaan. Kami ingin semua orang merasakan bahwa mereka adalah bagian dari komunitas yang besar dan hangat," tutup Walikota Ali dengan senyum penuh semangat.

Dengan demikian, festival kuliner Ramadhan di Jakarta Utara tidak hanya memanjakan lidah pengunjung tetapi juga menggerakkan roda ekonomi mikro, menyediakan platform bagi para pengusaha kecil untuk tumbuh dan dikenal luas. Bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang sosial dimana budaya dan tradisi dapat terus hidup dan berkembang.