Bahaya Travel Gelap Jelang Mudik Lebaran 2025: Waspadai Risiko Kecelakaan Fatal
- Kamis, 06 Maret 2025

JAKARTA - Lebaran 2025 akan segera tiba, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi mudik menjadi momen yang dinanti jutaan warga Indonesia. Menjelang hari raya ini, fenomena maraknya tawaran travel gelap kembali mencuat menjadi perhatian utama. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan bijaksana dalam memilih sarana transportasi agar terhindar dari risiko kecelakaan fatal.
Apa Itu Travel Gelap dan Bahaya yang Mengintai?
Travel gelap adalah angkutan umum yang beroperasi tanpa izin resmi dari otoritas terkait. Moda transportasi ini sering kali tidak memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan, sehingga menimbulkan risiko tinggi bagi para penumpang. Salah satu kasus kecelakaan fatal yang masih segar dalam ingatan adalah insiden pada tahun lalu di Tol Cikampek KM 58, di mana sebuah minibus travel gelap mengalami kecelakaan yang menelan 12 korban jiwa. Peristiwa tragis ini terjadi ketika kendaraan memasuki lajur yang salah (contraflow) dan kehilangan kendali.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi peningkatan pengguna travel gelap saat mudik Lebaran 2025. "Diperkirakan pengguna travel gelap akan meningkat mengingat mudik gratis yang diselenggarakan Kemenhub sudah tidak tersedia lagi," ujarnya kepada Kompas.com pada 4 Maret 2025.
Daya Tarik Travel Gelap: Tarif Murah dan Kemudahan Akses
Tidak dapat dipungkiri bahwa travel gelap menawarkan tarif yang lebih murah dibandingkan angkutan resmi. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat, terutama bagi mereka dengan anggaran terbatas. Selain itu, kemudahan akses yang ditawarkan oleh travel gelap juga menjadi faktor penunjang mengapa banyak warga cenderung memilihnya. Penumpang tidak perlu memesan tiket jauh-jauh hari, dan mereka bisa dijemput sesuai lokasi yang diinginkan.
Namun, Djoko mengingatkan bahwa kemudahan dan biaya murah ini datang bersama risiko tinggi. "Sopir yang tidak memiliki lisensi atau pengalaman yang memadai turut menambah potensi bahaya dalam perjalanan jauh," tegasnya. Belum lagi, travel gelap umumnya tidak terdaftar secara resmi sehingga sulit untuk dilakukan pengawasan dan penegakan standar keselamatan.
Kurangnya Angkutan Pedesaan dan Meningkatnya Travel Gelap
Salah satu alasan mengapa travel gelap kian menjamur adalah minimnya angkutan pedesaan. Djoko menambahkan, "Ketersediaan angkutan di pedesaan semakin menipis, sedangkan kebutuhan mobilitas masyarakat pedesaan ke perkotaan, khususnya di Jabodetabek, masih tinggi." Hal ini membuat travel gelap menjadi alternatif yang dianggap lebih praktis bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses transportasi yang terbatas.
Tindakan Pencegahan dan Upaya Pemerintah
Menghadapi maraknya travel gelap, pihak berwenang diharapkan dapat mengambil tindakan tegas. Pemerintah perlu memperketat pengawasan dan penindakan terhadap angkutan illegal ini agar keselamatan masyarakat terjaga. Selain itu, peningkatan ketersediaan transportasi publik yang aman dan terjangkau diharapkan dapat mengurangi kecenderungan masyarakat untuk menggunakan travel gelap.
Operasi Kewilayahan Keselamatan Intan 2025 yang baru dimulai juga diharapkan bisa menjadi salah satu langkah preventif dalam menangkal potensi pelanggaran transportasi menjelang masa mudik. Target operasi ini tidak hanya pada kendaraan bermotor dan bus, tetapi juga moda transportasi lain yang beroperasi secara ilegal.
Kembali ke Transportasi Resmi: Pilihan yang Aman dan Bijak
Di tengah situasi ini, masyarakat diimbau untuk lebih memilih transportasi resmi yang telah terdaftar dan di bawah pengawasan pemerintah. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan, terutama pada musim mudik yang berpotensi meningkatkan volume lalu lintas.
Mudik adalah tradisi yang berharga dan harus dijalani dengan aman. Djoko Setijowarno menekankan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih moda transportasi. "Keselamatan bukanlah hal yang bisa dikompromikan demi harga murah. Memastikan bahwa keluarga dan kita sendiri selamat sampai tujuan harus menjadi prioritas utama," tutupnya.
Dengan meningkatnya pemahaman dan kewaspadaan terhadap bahaya travel gelap, diharapkan Lebaran 2025 dapat menjadi momen berkumpul yang bahagia bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa diiringi kabar duka akibat kecelakaan lalu lintas.

David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Freeport Indonesia dan Stania Perkuat Hilirisasi Perak Timbal Nasional
- Jumat, 11 Juli 2025