
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan revitalisasi dengan penguatan selama dua hari berturut-turut, suatu perkembangan yang menunjukkan sinyal positif di pasar modal Indonesia. Jika tren positif ini berlanjut hingga akhir sesi perdagangan kedua hari ini, maka IHSG akan berhasil menjaga apresiasi mingguan di angka 2,36%.
Secara teknikal, IHSG saat ini berada pada posisi kritis, menguji resistance Moving Average (MA) 20 daily. Menurut pakar teknikal, menembus level resistance ini akan membuka peluang IHSG untuk bergerak menuju resistance berikutnya di level 6875. Namun, jika resistance MA20 tersebut tidak mampu ditembus, IHSG berpotensi bergerak sideways dengan support terdekat di sekitar level 6500.
Sentimen Positif Mendorong Kebangkitan IHSG
Ada beberapa faktor eksternal dan internal yang mendorong penguatan IHSG belakangan ini. Dari sisi eksternal, efek dari kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Trump sebelumnya, kini telah memperlemah dolar AS dan membuka kesempatan bagi penguatan mata uang rupiah. Kondisi ini turut menurunkan tekanan terhadap keluarnya dana asing dari pasar modal Indonesia.
Di dalam negeri, langkah buyback saham oleh sejumlah emiten besar juga memberikan dorongan bagi IHSG. Langkah ini menunjukkan kepercayaan yang meningkat dari para emiten terhadap prospek bisnis mereka dan menambah kepercayaan investor terhadap pasar saham domestik.
Kondisi Ekonomi Amerika Serikat Sebagai Pendorong
Perkembangan ekonomi di Amerika Serikat turut mempengaruhi kondisi pasar di Indonesia. Beberapa waktu lalu, ekonomi AS terlihat masih cukup kuat dengan pasar tenaga kerja yang ketat dan pelambatan laju cut rate oleh The Federal Reserve. Namun, kini narasi tersebut mulai berubah.
Departemen Pemerintahan Efisiensi (DOGE), yang kini dipimpin oleh Elon Musk, dilaporkan telah berhasil meningkatkan efisiensi lebih dari US$ 50 miliar, setara dengan lebih dari Rp900 triliun. Namun, kebijakan efisiensi besar-besaran ini juga diketahui berdampak pada pemutusan hubungan kerja secara masif, yang berpotensi meningkatkan angka pengangguran di AS.
Besok, Jumat 7 Maret 2025, akan menjadi hari yang dinanti oleh para pelaku pasar karena akan dirilis data terbaru mengenai tingkat pengangguran dan penambahan pekerjaan di luar sektor pertanian di AS. Data ini diyakini akan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi global berikut kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed.
Analisis Pakar dan Pandangan Pasar
Analis pasar memandang bahwa saat ini adalah momen krusial bagi IHSG. "Terlepas dari tantangan eksternal, seperti ketidakpastian ekonomi di AS, pasar dalam negeri tetap menunjukkan resiliensi yang luar biasa. Langkah buyback emiten domestik dan stabilitas politik menambah kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia," ujar salah satu analis pasar terkenal di Jakarta.
Selain itu, para pakar ekonomi juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah Indonesia untuk menjaga momentum positif ini. "Pemerintah perlu memastikan kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan dan menjaga stabilitas moneter agar keuntungan dari arus modal masuk bisa dimanfaatkan secara optimal," lanjut analis tersebut.
Peluang dan Tantangan ke Depan
Dengan sentimen positif yang ada, para pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perubahan kebijakan di Amerika Serikat dan dinamika politik global yang bisa berdampak pada stabilitas pasar. Meski ada peluang positif, volatilitas pasar global juga harus diantisipasi dengan strategi investasi yang bijaksana.
Pasar modal tetap menjadi salah satu pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan menjaga momentum kepercayaan investor merupakan hal krusial. "Jika kita dapat mempertahankan momentum ini, bukan tidak mungkin IHSG bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi di sisa tahun ini," tutup analis.

David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Update Jadwal KAI Prameks Minggu Ini: Jogja Kutoarjo PP
- 25 Agustus 2025
3.
PLN Tetapkan Tarif Token Listrik 25 Sampai 31 Agustus 2025
- 25 Agustus 2025
4.
Status BPJS Aktif atau Tidak? Begini Cara Praktis 2025
- 25 Agustus 2025
5.
Danantara Siap Kawal Harga Gula Petani Agar Tetap Stabil
- 25 Agustus 2025