Bank Indonesia Berkomitmen Berhati-Hati dalam Pembelian Surat Berharga Negara: Ini Alasannya
- Jumat, 07 Maret 2025

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan strategi hati-hati dan terukur dalam rencana pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BI untuk turut serta dalam menunjang stabilitas keuangan nasional tanpa mengganggu pasar dan nilai tukar rupiah.
Pada tahun ini, BI dikabarkan siap untuk membeli lebih dari Rp150 triliun SBN di pasar sekunder. Selain itu, BI juga merencanakan pembelian SBN sebagai pendanaan untuk program pembangunan 3 juta rumah. Kendati demikian, kebijakan ini akan dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
Tri Wahyono, Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, menjelaskan bahwa kebijakan ini didasarkan pada analisis matang akan kebutuhan likuiditas perekonomian. "Jadi dimulai dari kebijakan besarannya seperti apa, kebutuhan likuiditas untuk perekonomiannya seperti apa. Dari mulai besarannya dulu sampai akhirnya operasionalnya di tempat kami di Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA)," ungkapnya dalam sesi Taklimat Media, Kamis (6/3).
Langkah tersebut dinilai penting untuk menghindari distorsi harga di pasar. BI memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tidak akan mengganggu pasar obligasi dalam negeri. Penyesuaian akan dilakukan seiring analisis kondisi pasar saat pembelian SBN yang berlangsung. Tri Wahyono menegaskan bahwa meskipun kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran terkait dampak pada nilai tukar rupiah, BI telah menyiapkan strategi untuk menanggulangi potensi risiko ini.
Tri pun membantah bahwa pembelian SBN oleh BI bisa melemahkan rupiah. Menurutnya, pembelian SBN dilakukan sebagai respons terhadap penjualan besar-besaran atau sale off di pasar oleh investor asing, yang dikenal dengan istilah net sell, di mana investor asing menjual saham dalam jumlah besar dalam pasar domestik. "Jadi ketika asing mau keluar dari pasar SBN, disitulah kita sebagai stabilizer dengan cara kita melakukan pembelian," kata Tri.
Langkah korektif oleh BI ini merupakan bagian dari strategi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Pemahaman mendalam tentang mekanisme pasar dan peran BI sebagai stabilisator menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekonomi. "Jadi kita lakukan dengan sangat hati-hati, sehingga dampak rambatannya dari yang kita lakukan itu tidak akan kemana-mana, sampai apalagi terkait dengan nilai tukar," tambah Tri.
Dampak dan Tindakan BI dalam Kondisi Pasar Fluktuatif
Upaya BI dalam pembelian SBN tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas melainkan juga menjadi alat untuk stabilisasi ekonomi dalam menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif. Keputusan ini menurut Tri didorong oleh kebutuhan menjaga stabilitas moneter dan menyokong keberlanjutan pembangunan nasional, termasuk di sektor perumahan.
Pembelian SBN sebagai bagian dari pendanaan program pembangunan 3 juta rumah bertujuan untuk menginisiasi dorongan ekonomi sektor riil yang saat ini tengah digenjot pemerintah. Program ini dipandang sebagai salah satu langkah penting dalam rangka menghadirkan hunian terjangkau bagi masyarakat sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi.
Reaksi Pasar dan Pedagang SBN
Sementara itu, pasar dan pelaku perdagangan SBN menyambut baik langkah BI ini dengan catatan kehati-hatian dan transparansi tetap menjadi fokus utama instansi pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan ini. Dana nasabah perbankan yang potensial berpindah ke SBN dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung program pembangunan dan investasi jangka panjang.
Meski demikian, para pedagang obligasi mengimbau agar pembelian SBN dilakukan secara bertahap untuk meminimalisir volatilitas yang dapat mengganggu suku bunga dan inflasi. Variabilitas harga akibat intervensi yang terlalu tiba-tiba bisa mengundang spekulasi negatif di pasar.
Tantangan dan Strategi Kedepan
Ke depan, BI akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan kebijakan moneter guna memastikan setiap langkah yang diambil berorientasi pada stabilitas perekonomian secara keseluruhan. Dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal, BI akan terus berperan sebagai penjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendukung pencapaian program-program pemerintah yang sejalan dengan kepentingan masyarakat luas.
Langkah BI dalam pembelian SBN juga akan diiringi oleh komitmen untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan transparansi kepada publik. Hal ini menjadi titik balik dalam menciptakan atmosfir investasi yang lebih kondusif di tengah tantangan global yang dinamis.
Demikian, dengan berbagai pertimbangan yang matang, BI berkomitmen untuk melakukan setiap kebijakan dengan hati-hati, mengutamakan stabilitas dan kesejahteraan ekonomi bangsa. Harapannya, langkah ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
AAUI Dukung Regulasi Co Payment Asuransi Adil
- 10 Juli 2025
2.
3.
Harga Sembako Jatim Terkini, Cek Daftarnya Sekarang
- 10 Juli 2025